PELAYAN TUHAN BERHENTI BELAJAR KATHAROS BERHENTI BERTUMBUH ( The servant of God stop learning stop growing katharos )

Minggu, 25 Desember 2011

Selamat Natal 2011 - Merry Christmas 2011

Yesaya 9:5 Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
  

Kelahiran Yesus Kristus sejatinya merupakan berita sentral dari seluruh Alkitab dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru, dan kelahiran Yesus telah menjadi perayaan massa terbesar di dunia setiap bulan Desember. Kata “Christmas” sendiri berasal dari kata “Christ” (Kristus, dalam bahasa Yunani berarti “yang diurapi”) dan kata “mass”, yang berarti perayaan (celebration), secara sederhana “Christmas” dapat diartikan perayaan tentang Kristus dan kelahiran-Nya (perayaan natal). tidak dapat disangkal bahwa Alkitab sendiri sesungguhnya menyingkapkan nilai-nilai keagungan yang maha ajaib dan penuh anugerah bagi kehidupan manusia melalui peristiwa kelahiran Kristus (natal). 

Menerima dan memiliki Yesus Kristus merupakan pengalaman menerima kekayaan dan kemuliaan yang tak ternilai dan tak terbayarkan oleh hal apa pun, bahkan sesungguhnya tidak ada manusia yang berhak dan layak menerima Kristus di dalam dirinya kecuali hanya menerimanya sebagai anugerah Allah semata (Efesus 2:8-9; 1Petrus 1:18-19; Mazmur 49:8-10). Keselamatan tidak pernah merupakan produk dari usaha dan tindakan serta kemauan atau pilihan manusia, sepenuhnya peristiwa natal dalam diri setiap orang Kristen merupakan pemberian gratis dari Allah. Kepada siapa anugerah itu diberikan dan karena apa seseorang menerima anugerah itu diberikan semuanya dilakukan oleh Allah dalam kasih dan kerelaan serta dalam kedaulatan dan rencana-Nya yang sempurna. Sehingga tidak ada satu orang pun dapat membanggakan diri dan merasa “spesial” ketika ia menjadi seorang Kristen dan memiliki hidup kekal di dalam dirinya (1Yohanes 1:11-13). Dampak dari menerima kelahiran Kristus di dalam diri seorang Kristen adalah bahwa dalam kehidupan orang tersebut memancarkan kembali pribadi Kristus (kasih dan kekudusan-Nya) dalam tingkah laku dan perbuatannya sehari-hari. Perayaan natal terbaik adalah sebuah demonstrasi kehidupan yang penuh dengan terang Kristus dalam kehidupan sehari-hari yang memuliakan Allah (1 Petrus 2:9). Seperti tertulis dalam Matius 5:16: “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”

Mengapa berita kedatangan Kristus begitu penting dan begitu berdampak besar bagi kehidupan manusia? Karena berita natal adalah berita pembebasan kepada manusia yang sedang dijajah dan terbelenggu oleh dosa dan dampak kekal yang diakibatkannya, yaitu kematian kekal (Roma 6:23). Natal bukan hanya membebaskan manusia dari dampak kematian kekal, namun ketika manusia hidup di dunia tanpa kedatangan Kristus, maka hidup manusia akan tetap berada dalam kesia-siaan belaka, tragedi terbesar dan penderitaan terbesar hidup manusia tidak akan pernah terselesaikan. Sesungguhnya semua manusia sedang berjalan dalam kegelapan, dan tanpa disadari oleh semua manusia bahwa ia sedang berjalan menuju jurang kebinasaan (Yesaya 8:22, 9:1). Api neraka yang menyala-nyala sedang menganga terbuka lebar untuk menyambut kejatuhan dan kematian serta hukuman kekal manusia berdosa (2Petrus 2:4; Wahyu 21:8). Namun Alkitab berkata: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16).

Kasih Allah yang besar adalah nti berita natal, rencana dan tindakan penyelamatan hidup manusia dari kesia-siaan dan kematian kekal, penebusan dan penyelamatan yang bukan hanya sekedar demostrasi kekuatan dan kekuasaan Allah untuk dapat menyelamatan manusia. Namun lebih didasari oleh kasih yang sempurna yang penuh dengan pengorbanan di kayu salib. Allah sendiri yang menetapkan harga penebusan dan penyelamatan itu, manusia tidak dapat membayarnya, sehingga Allah yang harus membayar dari dosa manusia dengan kematian Kristus di kayu salib (Imamat 17:11; Ibrani 9:22). Merayakan natal di bulan apa dan tanggal berapa pun tidak akan pernah melanggar prinsip kebenaran Alkitab, kapan pun itu dirayakan dengan maksud merayakan kasih dan kebaikan Allah di dalam pribadi sang Juruselamat Dunia, Yesus Kristus akan tetap sah dan bermakna. Perayaan natal di bulan Desember bisa menjadi satu momen perayaan masal di seluruh dunia, tetapi perayaan natal yang sesungguhnya adalah merayakan kelahiran Kristus penebus dosa di dalam tiap-tiap individu yang percaya. dan dengan penuh sukacita dan gegap gempita sebagaimana para gembala bersukacita ketika mendengar kabar kedatangan sang Mesias Juruselamat ke dalam dunia (Lukas 2:20). 


Semangat merayakan natal sesungguhnya adalah menghidupi dan menghadirkan Kristus dalam kehidupan kita sehari-hari dengan selalu menjaga kekudusan hidup, rajin menghasilkan perbuatan-perbuatan baik bagi orang lain dan yang memuliakan Bapa di sorga. Perayaan natal yang sejati bukan dengan pesta-pesta meriah dan bukan untuk pemuasan emosi melalui ibadah-ibadah yang meriah. Semangat natal adalah semangat untuk merendahkan diri dihadapan Allah, merendahkan hati dihadapan manusia, semangat untuk mengasihi dengan tulus, semangat untuk mengampuni orang yang bersalah. Semangat natal adalah semangat untuk selalu bersyukur dan memuji Tuhan, semangat untuk mengasihi Allah dan sesama, semangat untuk memuliakan Allah yang maha tinggi melalui setiap detail kehidupan kita.

Gloria in excelsis Deo!
“Selamat Natal 2011

Tuhan Yesus Memberkati.

Minggu, 18 Desember 2011

Tak pernah tinggalkan ku - Never leave me

“Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.” Yesaya 49:15
Ester 6:1-3
(1) Pada malam itu juga raja tidak dapat tidur. Maka bertitahlah baginda membawa kitab pencatatan sejarah, lalu dibacakan di hadapan raja.
(2) Dan di situ didapati suatu catatan tentang Mordekhai, yang pernah memberitahukan bahwa Bigtan dan Teresh, dua orang sida-sida raja yang termasuk golongan penjaga pintu, telah berikhtiar membunuh raja Ahasyweros.
 (3) Maka bertanyalah raja: “Kehormatan dan kebesaran apakah yang dianugerahkan kepada Mordekhai oleh sebab perkara itu?” Jawab para biduanda raja yang bertugas pada baginda: “Kepadanya tidak dianugerahkan suatu apa pun.


Banyak orang yang mempunyai pendapat bahwa Allah sering melupakan mereka dan Allah tidak peduli dengan keberadaan mereka. Kesengsaraan yang mereka alami dan penderitaan yang mereka jalani dijadikan bukti dari ketidakpedulian Allah.
*courtesy of PelitaHidup.com
Mereka berseru tapi tidak mendengar. Orang-orang tersebut tidak mengenal Allah yang sebenarnya. Mereka hanya melihat dari sudut pandang mereka sendiri, mereka tidak menyadari bahwa banyak hal yang harus mereka lakukan, salah satunya adalah introspeksi diri.
Pada dasarnya Allah selalu peduli dan Dia senantiasa tergerak oleh belas kasihan.  II Petrus 3:9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. Semua yang Dia lakukan adalah untuk kebaikan kita semua!
Allah tidak pernah menjadi sibuk atau lalai terhadap salah seorang anak-Nya, bahkan tertidur sekalipun. Daud mengalami banyak hal dengan Allah, salah satu yang dikatakannya mengenai Allah ada dalam Mazmur 121:3-4, Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap. Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel. Mata Allah selalu memandang kepada anak anakNya.”
*courtesy of PelitaHidup.com
kita bisa pelajari apa yang Allah katakan dalam ayat  di atas : Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Jawabannya adalah ya! Bahkan di zaman sekarang ada ibu yang tega menjual anaknya sendiri! Perhatikan kelanjutan dari perkataan Allah : Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau. Bukankan ini suatu jaminan bagi hidup kita?
Seorang ibu yang sedang menyusui memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap bayinya, bahkan ketika bayi tersebut berada dalam ruangan lain sesibuk apapun seorang ibu sangat peka ketika anaknya menangis dan membutuhkannya, ia tidak akan pernah mengabaikan kebutuhan anaknya. Jika seorang ibu bertindak seperti itu, apalagi Allah, Tuhan kita.
*courtesy of PelitaHidup.com
Perumpamaan ini Allah pilih untuk menggambarkan bagaimana Dia memelihara umatNya, karena Dia lebih peka terhadap kebutuhan anak-anak-Nya daripada ibu yang paling penuh kasih di dunia ini. Dia mengantisipasi setiap anakNya yang berteriak minta tolong.  Yesaya 65:24, Maka sebelum mereka memanggil, Aku sudah menjawabnya; ketika mereka sedang berbicara, Aku sudah mendengarkannya. Hal Ini adalah salah satu janji yang paling menyenangkan bagi kita: Tuhan tidak akan pernah melupakan kita.
Saat Mordekhai menggagalkan rancangan pembunuhan untuk raja, yang akan di lakukan oleh Bigtan dan Teres, sida sida yang sakit hati terhadap raja. Apa yang Mordekai lakukan terlupakan seakan-akan tidak dihiraukan, dan tidak mendapatkan hadiah apapun. Peristiwa itu hanya ditulis dalam kitab sejarah saja.
*courtesy of PelitaHidup.com
Namun sekali lagi, Allah adalah Allah yang tahu apa yang terbaik buat anak anakNya, saat kritis menghantui Mordekhai yang akan di gantung di tiang gantungan yang di buat oleh Haman, Allah membuat raja Ahasyweros tidak dapat tidur dan meminta orang membacakan kitab sejarah. Bukan suatu kebetulan, tetapi Allah yang merancang semua itu sempurna, Allah yang membuat raja mendengar satu nama yaitu Mordekhai yang menggagalkan rencana pembunuhan terhadap dirinya.
Jangan biarkan keadaan sulit yang Anda hadapi meyakinkan Anda bahwa Allah telah melupakan Anda. Jangan pernah beranggapan bahwa Allah lebih peduli dengan kebutuhan orang lain yang lebih penting dari Anda.
Ingatlah jika saat ini Anda merasa bahwa Allah belum menjawab doa pergumulan Anda dan membiarkan Anda menderita, itu adalah suatu kesalahan dalam pemikiran Anda! Jangan biarkan pemikiran itu berlama-lama ada dalam hidup kita.
*courtesy of PelitaHidup.com
Ketahuilah bahwa Allah melihat Anda dengan penuh kasih, jauh melebihi dari kepedulian seorang ibu yang menyusui. Hal ini akan meyakinkan Anda untuk mengetahui bahwa Bapa sangat mengasihi Anda.

Tuhan Yesus memberkati.

Minggu, 11 Desember 2011

Tuhan tak pernah terlambat – God never late

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.  Roma 8:28

Ketika situasi tidak seperti yang kita harapkan, atau sedang menghadapi tantangan, sangat sering kita melupakan bahwa segala hal bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi semua orang yang mengasihi Tuhan.
Kadang ketika menghadapi keseharian yang membosankan, kita terjebak untuk berpikir bahwa hari besok akan sama saja seperti hari ini.
Namun ada kabar baik untuk Anda, “Tuhan memberikan sesuatu yang baru setiap hari bagi Anda!”
Jika Anda melihat kembali janji-janji Tuhan yang tertulis dalam Alkitab, Anda pasti akan kagum kepada-Nya. Ketika kita melihat kembali ke belakang, kita akan tahu bahwa Tuhan bekerja menurut waktu-Nya, bukan waktu kita. kita akan menyadari bahwa kita sedang hidup dalam perkenanannya. Hal ini adalah sesuatu yang luar biasa. Bahkan dalam masa yang paling menjenuhkan dalam hidup kita, Tuhan ada disana bersama kita, dan Dia sedang bekerja untuk memberikan hari depan yang penuh harapan.

Tuhan masih terus bekerja, bahkan ketika kita tidak bisa membayangkan apakah Dia masih bersama kita atau tidak. Mungkin kita merasa sendirian, ditinggalkan, gagal dan tak berpengharapan. Tapi Tuhan selalu bersama kita. Dia selalu memiliki pengharapan atas hidup kita. Dia berkata kepada Anda, “AKU menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani." (Hakim-hakim 6:12).

Tuhan adalah Allah yang tidak dibatasi apapun. Bahkan ketika kita hanya mengharapkan sedikit, Dia bisa melakukan hal-hal yang besar. Dia bisa bekerja dalam hidup Anda, sekalipun kita hanya memiliki iman yang hanya sebesar biji sesawi saja. Sedikit pengharapan dalam hidup kita, itu sudah cukup untuk Tuhan bekerja dan melakukan pekerjaan yang dasyat melalui hidup Anda.

Kini arahkan mata Anda kepada-Nya, lihatlah Tuhan sebagai pribadi yang besar dan tak terbatas itu. Pribadi tersebut adalah pribadi yang mengasihi Anda dan mengorbankan diri-Nya untuk menyelamatkan hidup Anda.
Jika Tuhan rela meninggalkan sorga dan menjadi sama dengan manusia serta menanggung semua penderitaan manusia, tidakkah Dia akan menolong Anda pada waktunya? Percayalah, bahwa Tuhan mengasihi Anda. Kasihnya tidak akan berkurang, apapun yang terjadi. Ketika Anda lelah dan kehilangan pengharapan, peganglah tangan Tuhan dengan erat.

Tuhan Yesus memberkati.

Minggu, 04 Desember 2011

Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya - He make everything beautiful in its time

Pengkotbah 3:11 "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir."
Tuhan ingin agar kita tetap sadar dan tidak mencoba merasionalisasikan rencana Tuhan hanya secara sepihak lewat kacamata kita. Tidak tepat apabila kita "memerintah" Tuhan untuk memberikan segala yang kita inginkan, yang menurut kita terbaik bagi kita. Padahal Tuhan jelas Maha Tahu, dan Dia berjanji untuk memberikan segala yang terbaik kepada kita anak-anakNya. Artinya, Tuhan pasti jauh lebih tahu mana yang terbaik buat kita masing-masing. Apa yang menurut kita terbaik, belum tentu terbaik. Tapi Tuhan tahu apa yang terbaik buat kita. Itu pasti.

kita bisa baca apa yang dikatakan Yesus dalam Injil Matius di atas. "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan." (Matius 7:7-8). Jika kita hanya membaca ayat ini saja, maka kita akan mendapatkan pemahaman yang keliru mengenai janji Tuhan. Ya, benar bahwa Yesus mengatakan bahwa kita akan menerima apa yang kita minta. Tapi jika kita lanjutkan kepada ayat-ayat berikutnya, kita akan melihat pengertian yang lebih jelas mengenai hal pengabulan doa. "Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,atau memberi ular, jika ia meminta ikan?" (ayat 9-10). Mungkinkah kita memberikan sesuatu yang membahayakan dan mematikan kepada anak-anak kita sendiri? Mungkinkah kita mau mencelakakan mereka? Sebagai orang tua yang baik, kita tidak mungkin memenuhi semua permintaan mereka. sebuah contoh. Jika mereka minta permen terus menerus, apa yang anda lakukan sebagai orang tua yang baik? Anda berikan setiap mereka minta, atau anda harus tahu kapan harus menolak? Tentu anda harus tahu kapan anda harus memberi, dan kapan anda harus menolak. Itu namanya orang tua yang baik. Menuruti mereka sepenuhnya sama artinya dengan menjerumuskan atau merugikan masa depan mereka! Anak-anak akan terus meminta permen karena mereka suka dengan rasanya yang manis, atau warna-warni menarik. Menurut mereka itu yang terbaik bagi mereka, padahal tidak demikian. Sebagai orang tua, tentu kita akan jauh lebih tahu apa yang terbaik bagi mereka. Jika orang tua saja tahu, apalagi Tuhan, Sang Pencipta yang sangat mengasihi kita. Dan itulah yang dikatakan Yesus dalam ayat selanjutnya. "Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." (ayat 11).

ada berapa banyak manusia yang tidak menyadari bahwa manusia adalah ciptaan, bukan pencipta, dan yang namanya ciptaan seharusnya bergantung kepada penciptanya yaitu Tuhan karena hanya Tuhanlah yang mempunyai rencana yang sempurna atas ciptaan-Nya.
Kabar baiknya adalah Tuhan tidak pernah membuat rancangan yang buruk di dalam hidup kita.
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Yeremia 29 : 11
Tuhan tidak pernah merencanakan kita untuk gagal melainkan berhasil.
Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. Yosua 1: 8

 
Agar kita bisa memperoleh tuntunan Tuhan sehingga keputusan kita benar dan waktunya tepat sehingga keberhasilan yang kita raih, ada dua hal yang harus kita perhatikan:
1. Miliki hati nurani yang murni.
Kisah para rasul 24 : 15, Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia.
 Paulus, yang memberi teladan bagaimana menjaga hati nurani yang murni, berkata, “Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia” (Kis. 24:16). Melalui pengakuan dosa dan pertobatan, ia menjaga hidupnya di hadapan Allah. Apakah dosa mengganggu Anda? Ikutilah teladan Paulus. Berjuanglah untuk memiliki hati nurani yang murni.
2. Miliki sikap rendah hati di hadapan Tuhan.
Amsal 3 : 34, “.. tetapi orang yang rendah hati dikasihani-Nya.”
Orang yang rendah hati adalah orang yang menyadari bahwa dia adalah ciptaan bukan pencipta, oleh karena itu ia akan selalu berharap dan mengandalkan Tuhan sang pencipta.
Di dalam kehidupan sehari-harinya ia banyak bertanya kepada Tuhan dan baru memutuskan segala sesuatu setelah mendapat jawaban atau tuntunan Tuhan.
Mazmur 25 : 9, Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati.
Jalan dari Tuhan pasti membawa kita masuk ke dalam hidup dan hidup di dalam segala kelimpahan.

Yakinlah, Tuhan selalu mengasihimu, Dia merancangkan sesuatu bagimu―bukan rancangan kecelakaan, melainkan rancangan damai sejahtera―agar kita beroleh hari depan yang penuh harapan.

Tuhan Yesus Memberkati.