Pengkotbah 3:11 "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir."
Tuhan ingin agar kita tetap sadar dan tidak mencoba merasionalisasikan rencana Tuhan hanya secara sepihak lewat kacamata kita. Tidak tepat apabila kita "memerintah" Tuhan untuk memberikan segala yang kita inginkan, yang menurut kita terbaik bagi kita. Padahal Tuhan jelas Maha Tahu, dan Dia berjanji untuk memberikan segala yang terbaik kepada kita anak-anakNya. Artinya, Tuhan pasti jauh lebih tahu mana yang terbaik buat kita masing-masing. Apa yang menurut kita terbaik, belum tentu terbaik. Tapi Tuhan tahu apa yang terbaik buat kita. Itu pasti.
kita bisa baca apa yang dikatakan Yesus dalam Injil Matius di atas. "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan." (Matius 7:7-8). Jika kita hanya membaca ayat ini saja, maka kita akan mendapatkan pemahaman yang keliru mengenai janji Tuhan. Ya, benar bahwa Yesus mengatakan bahwa kita akan menerima apa yang kita minta. Tapi jika kita lanjutkan kepada ayat-ayat berikutnya, kita akan melihat pengertian yang lebih jelas mengenai hal pengabulan doa. "Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,atau memberi ular, jika ia meminta ikan?" (ayat 9-10). Mungkinkah kita memberikan sesuatu yang membahayakan dan mematikan kepada anak-anak kita sendiri? Mungkinkah kita mau mencelakakan mereka? Sebagai orang tua yang baik, kita tidak mungkin memenuhi semua permintaan mereka. sebuah contoh. Jika mereka minta permen terus menerus, apa yang anda lakukan sebagai orang tua yang baik? Anda berikan setiap mereka minta, atau anda harus tahu kapan harus menolak? Tentu anda harus tahu kapan anda harus memberi, dan kapan anda harus menolak. Itu namanya orang tua yang baik. Menuruti mereka sepenuhnya sama artinya dengan menjerumuskan atau merugikan masa depan mereka! Anak-anak akan terus meminta permen karena mereka suka dengan rasanya yang manis, atau warna-warni menarik. Menurut mereka itu yang terbaik bagi mereka, padahal tidak demikian. Sebagai orang tua, tentu kita akan jauh lebih tahu apa yang terbaik bagi mereka. Jika orang tua saja tahu, apalagi Tuhan, Sang Pencipta yang sangat mengasihi kita. Dan itulah yang dikatakan Yesus dalam ayat selanjutnya. "Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." (ayat 11).
kita bisa baca apa yang dikatakan Yesus dalam Injil Matius di atas. "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan." (Matius 7:7-8). Jika kita hanya membaca ayat ini saja, maka kita akan mendapatkan pemahaman yang keliru mengenai janji Tuhan. Ya, benar bahwa Yesus mengatakan bahwa kita akan menerima apa yang kita minta. Tapi jika kita lanjutkan kepada ayat-ayat berikutnya, kita akan melihat pengertian yang lebih jelas mengenai hal pengabulan doa. "Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,atau memberi ular, jika ia meminta ikan?" (ayat 9-10). Mungkinkah kita memberikan sesuatu yang membahayakan dan mematikan kepada anak-anak kita sendiri? Mungkinkah kita mau mencelakakan mereka? Sebagai orang tua yang baik, kita tidak mungkin memenuhi semua permintaan mereka. sebuah contoh. Jika mereka minta permen terus menerus, apa yang anda lakukan sebagai orang tua yang baik? Anda berikan setiap mereka minta, atau anda harus tahu kapan harus menolak? Tentu anda harus tahu kapan anda harus memberi, dan kapan anda harus menolak. Itu namanya orang tua yang baik. Menuruti mereka sepenuhnya sama artinya dengan menjerumuskan atau merugikan masa depan mereka! Anak-anak akan terus meminta permen karena mereka suka dengan rasanya yang manis, atau warna-warni menarik. Menurut mereka itu yang terbaik bagi mereka, padahal tidak demikian. Sebagai orang tua, tentu kita akan jauh lebih tahu apa yang terbaik bagi mereka. Jika orang tua saja tahu, apalagi Tuhan, Sang Pencipta yang sangat mengasihi kita. Dan itulah yang dikatakan Yesus dalam ayat selanjutnya. "Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." (ayat 11).
ada berapa banyak manusia yang tidak menyadari bahwa manusia adalah ciptaan, bukan pencipta, dan yang namanya ciptaan seharusnya bergantung kepada penciptanya yaitu Tuhan karena hanya Tuhanlah yang mempunyai rencana yang sempurna atas ciptaan-Nya.
Kabar baiknya adalah Tuhan tidak pernah membuat rancangan yang buruk di dalam hidup kita.
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Yeremia 29 : 11
Tuhan tidak pernah merencanakan kita untuk gagal melainkan berhasil.
Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. Yosua 1: 8
Agar kita bisa memperoleh tuntunan Tuhan sehingga keputusan kita benar dan waktunya tepat sehingga keberhasilan yang kita raih, ada dua hal yang harus kita perhatikan:
1. Miliki hati nurani yang murni.
Kisah para rasul 24 : 15, Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia.
Paulus, yang memberi teladan bagaimana menjaga hati nurani yang murni, berkata, “Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia” (Kis. 24:16). Melalui pengakuan dosa dan pertobatan, ia menjaga hidupnya di hadapan Allah. Apakah dosa mengganggu Anda? Ikutilah teladan Paulus. Berjuanglah untuk memiliki hati nurani yang murni.
2. Miliki sikap rendah hati di hadapan Tuhan.
Amsal 3 : 34, “.. tetapi orang yang rendah hati dikasihani-Nya.”
Orang yang rendah hati adalah orang yang menyadari bahwa dia adalah ciptaan bukan pencipta, oleh karena itu ia akan selalu berharap dan mengandalkan Tuhan sang pencipta.
Di dalam kehidupan sehari-harinya ia banyak bertanya kepada Tuhan dan baru memutuskan segala sesuatu setelah mendapat jawaban atau tuntunan Tuhan.
Mazmur 25 : 9, Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati.
Jalan dari Tuhan pasti membawa kita masuk ke dalam hidup dan hidup di dalam segala kelimpahan.
Yakinlah, Tuhan selalu mengasihimu, Dia merancangkan sesuatu bagimu―bukan rancangan kecelakaan, melainkan rancangan damai sejahtera―agar kita beroleh hari depan yang penuh harapan.
Tuhan Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar