PELAYAN TUHAN BERHENTI BELAJAR KATHAROS BERHENTI BERTUMBUH ( The servant of God stop learning stop growing katharos )

Minggu, 08 Januari 2012

Kasih yang tak pernah padam - Love of had never out

            Pernahkah kita merenungkan barang sebentar betapa Tuhan mengasihi kita? Dari waktu kita bangun di pagi hari Tuhan sudah menyapa kita dengan kasihNya lewat matahari yang bersinar, udara pagi yang sejuk, dan pada waktu malam Ia mencium kita dengan kehangatan kasih-Nya lewat bintang-bintang di langit dan cahaya bulan yang lembut.Pernahkah kita berpikir bahwa kita masih hidup hingga saat ini karena Tuhan begitu mengasihi kita, dan semua yang kita miliki, harta benda, orang-orang yang ada di sekitar kita (keluarga, teman-teman) itu  Tuhan yang  memberikan untuk kita (2Korintus 9:8)? Apakah saat ini kita belum menyadari bahwa Tuhan sangat menyanyangi kita lebih dari segala sesuatu, menganggap kita berharga (Yes 43:4) dan mengenal kita lebih dari yang kita ketahui(Yer1:5)? Apakah selama ini kita sering bersikap cuek dan sinis terhadap kasih Tuhan, dan menyalahkan Tuhan jika sesuatu yang buruk menimpa kita dan menganggap semua kebahagiaan, kepintaran, harta yang kita miliki adalah hasil dari jerih payah kita sendiri bukannya dari Tuhan?
            Kalau memang kita seperti itu bukankah itu berarti kita ini adalah manusia yang tidak tahu berterima kasih dan tidak tahu diri, menganggap Tuhan harus mengabulkan semua keinginan kita dan marah jika Tuhan tidak mengabulkannya. Kalau kita mau merenungkan saat ini betapapun besar kesalahan kita Tuhan tetap mau mengampuni kita, Dia sangat sabar terhadap ketidak setiaan kita untuk menunggu kita berbalik kepada-Nya, betapa Ia rela mengorbankan Anak-Nya sendiri yaitu Yesus, untuk menanggung segala dosa kita, mati di kayu salib bagi kita? Tidak cukupkah semua itu membuktikan bahwa Tuhan sangat mencintai kita? Tuhan tidak pernah memaksa kita untuk melakukan sesuatu bagi Dia, Tuhan memberikan kepada kita kehendak bebas untuk memilih jalan hidup kita, Dia hanya menanti kita untuk memberikan kehendak bebas kita kepada-Nya.
            Kalau kita mau melihat bukti bahwa Tuhan sangat mencintai kita, kita dapat membaca dari Kitab Suci, isinya adalah bukti kasih Tuhan pada kita, misalnya:Yesaya 49:15-16, Yohanes 3:16-17, Yohanes 17:1-26,dan Yeremia 31:3-4. Jika kita sering membaca kitab suci kita tentu tahu ketika manusia berdosa Tuhan tetap mencari manusia karena Tuhan tidak ingin kita binasa karena dosa kita (Kej 3:1-9), pada waktu umat Israel berkali-kali meninggalkan Tuhan dan menyembah berhala Tuhan tetap mengasihi dan menolong mereka. Bukankah ini sudah merupakan bukti bahwa Tuhan sangat mencintai kita?

            Kita sering bertanya jika memang Tuhan mengasihi kita mengapa segala hal yang buruk menimpa kita saat ini? Pernahkah kita berpikir bahwa segala sesuatu yang terjadi kemungkinan disebabkan oleh kita sendiri, dosa-dosa kita(Yakobus 1:13-15). Tuhan tidak pernah menghukum kita, kitalah yang menghukum diri kita sendiri, Tuhan tidak pernah menuntut kepada kita persembahan (Yesaya 43:23b, 24b). Malahan Tuhan mengampuni kita seberat apapun dosa yang kita lakukan dan tidak pernah mengingat-ingat lagi dosa kita dan melemparkan dosa kita ke dalam tubir laut(Yesaya 43:25; Mikha7:18-19). Kita harus berpegang pada firman-Nya bahwa semua rencana Tuhan adalah selalu yang terbaik bagi kita (Yeremia 29:11-14; Mazmur 18:31) dan pencobaan-pencobaan yang kita alami tidak pernah melebihi kekuatan kita (1Korintus 10:13). Tuhan selalu ada di samping kita dalam keadaan apapun, Dia selalu memberi kekuatan bagi kita pada saat kita tidak sanggup lagi untuk melangkah (Yesaya 40:28-31), Dia sendirilah yang memilih kita dan Dia tidak pernah menolak kita, bahkan Tuhan sendirilah yang akan meneguhkan dan menolong kita (Yesaya 41:9b-10, 13), dan segala sesuatu yang kita kerjakan  sebenarnya Tuhanlah yang mengerjakan bagi kita (Yesaya 26:12) karena kita adalah milik-Nya yang sungguh berharga di mata-Nya (Yeremia 43:1b-4).

            Jika saat ini ada diantara kita yang sedang mengalami suatu pergumulan, kesedihan, beban, ingatlah bahwa Tuhan sangat mencintai kita dan ingatlah setiap firman-Nya karena dari situlah kita mendapatkan kembali kekuatan kita karena bersama Tuhan tidak ada yang mustahil, Tuhan sendiri yang akan menjadikan segala sesuatu indah pada waktu-Nya (Pkh 3:11), bersabarlah dalam menanti waktu Tuhan (Rm 5:3-5) karena Tuhan lebih tahu yang terbaik bagi kita dari pada kita sendiri. Dan ingatlah bahwa Tuhan sendiri yang akan membalut setiap luka-luka kita (Yer 30:17a, 18) dengan kasih-Nya. Semoga dengan renungan ini, setiap orang yang membacanya mengalami suatu peneguhan dan mengalami kasih Tuhan lebih lagi. Dan artikel ini saya persembahkan untuk Yesus yang sangat saya cintai dan hanya untuk kemuliaan-Nya.

Kita tahu dan menyadari bahwa kasih Tuhan jauh melebihi kasih yang ada di dunia ini. Hal ini sudah dapat kita buktikan ketika Bapa mengirimkan Anak-Nya yang Tunggal untuk mengemban sebuah tugas, yang jikaa tugas itu terpenuhi, maka kita umat manusia mendapatkan keselamatan. Namun kadang kita mungkin tidak dapat memahami pengertian tentang kasih Tuhan Yesus kepada kita seperti layaknya Bapa mengasihi-Nya. Tapi itu adalah hal yang nyata karena Tuhan Yesus sendiri mengatakannya. “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikian juga Aku telah mengasihi kamu” (Yoh 15:9).

Ketika kita sedang melewati masa-masa yang sulit, mungkin kita merasa Tuhan tidak mengasihi kita. Situasi yang buruk atau sulit tampak lebih besar dari pada kasih Tuhan dan menghalangi pandangan kita melihat kasih Tuhan. Tapi itu tidak mampu mengubah kenyataan bahwa kasih Tuhan selalu melimpah dalam hidup kita. Kasih itu jauh melampaui segalanya.
Setiap gempa yang mengguncang kehidupan kita, setiap gunung berapi yang menimbulkan kerusakan, berfungsi sebagai pengingat bahwa dalam kehidupan ini tidak ada yang abadi, hanya kasih Tuhan yang abadi. Kasih Tuhan bagi kita tidak akan pernah berubah. Kita cenderung menilai kasih Tuhan berdasarkan kasih manusia yang kita kenal. Ketika orang-orang yang seharusnya mengasihi kita, berubah mengecewakan dan meninggalkan kita sehingga kita pun takut Tuhan akan melakukan hal yang sama, khususnya saat kita merasa diri kita tidak layak untuk dikasihi.

Syukurlah, kasih Tuhan bukan seperti kasih manusia. Kasihnya kepada kita tidak akan pernah mengecewakan. Rasul Paulus berdoa bagi orang-orang percaya yang sedang mengalami masa sulit, “Aku berdoa supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus.” Paulus ingin mengatakan bahwa sedalam apa pun kita mencoba menyelidiki kasih Tuhan, kita tidak akan menyentuh dasarnya.
Dia rela melakukan kehendak Bapa-Nya, Ia yang adalah Raja harus lahir ke dunia ini dalam sebuah kandang dan kemudian menderita di kayu salib. Ia rela mati bagi kita dan ini bukti kasih-Nya kepada kita, umat manusia. Karena itu marilah kita meyakinkan diri kita, bahwa kasih Tuhan tidak akan pernah memudar untuk kita, bahkan, Rasul Paulus juga menuliskan tidak ada satu hal pun dalam dunia ini yang bisa memisahkan kita dari kasih Tuhan sekalipun maut.

Betapa luar biasanya kasih Tuhan itu. Kita memiliki kasih Tuhan yang besar dan melimpah yang selalu disediakan bagi kita umat yang mengasihi Dia dengan sungguh-sungguh. Lihatlah betapa baiknya Tuhan itu, kasih setia-Nya kekal selamanya!!


Tuhan Yesus Memberkati. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar