PELAYAN TUHAN BERHENTI BELAJAR KATHAROS BERHENTI BERTUMBUH ( The servant of God stop learning stop growing katharos )

Kamis, 13 Agustus 2015

WAKTU UNTUK BEBAL ATAU WAKTU UNTUK ARIF



PERSEKUTUAN DOA SUNDAY


WAKTU UNTUK BEBAL ATAU WAKTU UNTUK ARIF
(Efesus 5:13-21 dan  Yohanes 9:1-5)








Tujuan:
Supaya pelayan Tuhan mengerti bagaimana ia harus hidup sesuai dengan kehendak Tuhan dan bijaksana dalam mempergunakan waktu yang ada untuk mengerjakan pekerjaan-Nya


Efesus 5:13-21
13  Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang.
14  Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu."
15  Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,
16  dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
17  Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.
18  Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,
19  dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati.
20  Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita
21 dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus.


Yohanes 9:1-5
1  Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya.
2  Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?"
3  Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.
4  Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja.
5  Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia."


            Kata arif dan bebal merupakan kedua sifat yang saling bertentangan. Berdasarkan KBBI, arif berarti berhikmat, bijaksana, cerdik, pandai, berilmu, atau mau mengerti; sedangkan bebal berarti sukar mengerti, tidak cepat menanggap sesuatu, tidak tajam pikiran, atau bodoh.
            Dalam kitab Efesus 5:15 dikatakan “Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif...” Perbedaan yang dituliskan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus tentang orang bebal dan arif disini terletak pada bagaimana pola hidupnya. Dikatakan bebal jika hidup saudara berada di dalam kegelapan, sedangkan dikatakan arif jika hidup saudara adalah hidup sebagai anak-anak terang.
            Gelap dan terang tersebut tidak berbicara tentang ada atau tidaknya matahari (secara lahiriah dikatakan siang dan malam) tetapi terang yang dimaksud di sini adalah Tuhan Yesus Kristus, sedangkan gelap berarti dosa. Berikut ini adalah tabel perbedaan kehidupan di dalam gelap dan terang (Ef.5:1-7):
Hidup sebagai anak-anak terang
Perbuatan gelap
1.       Menjadi penurut-penurut Allah
Percabulan
2.       Hidup di dalam kasih
Rupa-rupa kecemaran
3.       Hidup dalam kekudusan
Keserakahan
4.       Selalu mengucap syukur
Perkataan kotor, kosong, sembrono
5.       Menyembah Allah di dalam Kristus
Penyembah berhala
6.       Mendapat bagian dalam Kerajaan Kristus & Allah
Mendatangkan murka Allah
7.       Berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran
Tidak berbuahkan apa-apa
              
Sekarang, perhatikan tabel di atas saudaraku! Manakah pola hidup kita saat ini? Apakah sudah berada dalam terang atau terjebak dalam perbuatan gelap? Ingatlah bahwa memang dahulu kita hidup dalam kegelapan/dosa tetapi melalui pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib untuk menebus umat manusia dari dosa, kita pun dibawa ke dalam terang-Nya yang ajaib yaitu di dalam Kristus. Oleh karena itu, ketika kita sudah berada di dalam terang maka sudah seharusnya kita hidup sebagai anak-anak terang. Inilah hidup yang sesuai dengan kehendak Tuhan.
Apabila saat ini, saudara masih saja terjebak dalam rupa-rupa perbuatan gelap maka segeralah berbalik dan lihatlah kepada terang keselamatan itu! Mengaku dosa sungguh-sungguh di hadapan Tuhan karena “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan (1Yoh.1:9)”. Ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan dan janganlah lagi turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan gelap itu, tetapi telanjangilah perbuatan tersebut dengan terang Kristus (Ef.5:10-13). Menelanjangi di sini berarti membuka, mengupas, membongkar segala dosa atau kegelapan yaitu kehidupan lama yang menyelubungi kita sehingga kita sulit untuk melihat Tuhan, sehingga dengan demikian kita kita dapat melihat terang itu, misalnya pada saat pemulihan batin (inner healing). Tidak hanya sampai di situ saja, kita pun juga perlu membangun kesadaran rohani seperti yang tertulis dalam Ef.5:14 Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu.
·         Bangunlah: perintah untuk sadar, membuka mata rohani untuk melihat kepada terang yaitu Kristus yang ada di depan kita.
·         Hai kamu yang tidur: yaitu mereka yang masih terlena dalam kegelapan, masih mau beristirahat, santai-santai, bermalas-malasan, merebahkan diri dan belum dalam keadaan siap untuk bekerja melayani.
·         Bangkitlah dari antara orang mati: perintah untuk menjadi berbeda dari orang-orang yang mengalami kematian secara rohani karena kedagingan yang telah mematikan kerohaniannya, bangkit supaya jangan terpuruk dalam kegelapan dosa.
·         dan Kristus akan bercahaya atas kamu: ketika kita mau sadar secara rohani, di situ Tuhan Yesus yang akan menerangi atau memberi kejelasan atas seluruh hidup kita.
Sekarang muncul pertanyaan, bagaimanakah kita dapat mempertahankan kehidupan yang sesuai dengan kehendak Tuhan? Ya, berilah hidup kita dipimpin oleh Roh. Ef. 5: 18 mengatakan: Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh. Mabuk oleh anggur disini berarti terlena pada sesuatu yang menyenangkan, menyerahkan diri kepada keinginan yang memuaskan daging, yaitu yang menimbulkan hawa nafsu  dan menjerumuskan ke dalam dosa (kehidupan yang gelap). Seharusnya kita merelakan diri untuk dipimpin oleh Roh (Roma 8:1-17) sehingga hidup kita dipenuhi Roh, sebab keinginan Roh bertentangan dengan keinginan daging (Gal. 5:17).
Untuk dapat menyelidiki apakah kita sudah hidup sebagai anak-anak terang atau sesuai dengan kehendak Tuhan, penting sekali bagi kita untuk memperhatikan dengan saksama, teliti, cermat, secara mendetail kehidupan kita. Jadilah orang yang mengerti bagaimana hidup sesuai dengan kehendak Tuhan supaya jangan bingung mengatur waktu karena ketidaktauan atau kebodohan akan kehendak Tuhan.
Mengatur berarti harus mempergunakan waktu, tidak boleh ada waktu yang disia-siakan. No free time for Jesus Followers! Kita harus hidup sesuai dengan kehendak Allah jikalau memang kita adalah pengikut Kristus sejati dan terlebih lagi pelayan Tuhan.
Berbicara soal waktu, diketahui bahwa terdapat 3 pembagian klasifikasi waktu, di antaranya:
1.      Aion --> Waktu Tuhan yang kekal (tidak terbatas)
2.      Kairos --> Waktu tertentu yang berbicara tentang kesempatan atau moment di mana manusia bisa menangkap waktu Allah yang tidak terbatas itu dan membawa kepada pembaharuan hidup.
3.      Kronos --> Siklus waktu yang biasa, terbatas, dan dapat dihitung (detik, menit, jam, hari, dll). 
Mengapa kita perlu mengatur/memanajemen waktu? Karena hari-hari ini adalah jahat (Ef.5:16). “Hari-hari ini” mengacu pada waktu kronos, tetapi untuk dapat memahami bahwa hari-hari ini adalah jahat tergantung dari apakah seseorang sudah menemukan kairos Tuhan.
Kata “jahat” pada ayat tersebut mengacu pada pekerjaan iblis yang selalu berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya (1Pet.5:8). Dengan kata lain, setiap saat iblis menanti kita membuka celah supaya bisa masuk dan menghancurkan hidup kita. Kapan kita buka celah? Ketika kita tidak mempergunakan waktu dengan baik, benar dan bijaksana atau ketika waktu dihabiskan dengan sia-sia. Selain itu, kita harus sadar bahwa dunia, tempat kita tinggal ini berada di dalam kuasa si jahat (1Yoh. 5:19). Jadi, jika kita tidak pintar-pintar mengatur waktu dalam kehidupan kita di dunia maka ini berarti saudara merelakan atau memberi diri secara cuma-cuma untuk diterkam atau dimangsa iblis. Ingatlah bahwa sebagai pengikut Kristus, kita senantiasa berperang dengan iblis di dunia! Cara berperang dalam hal ini adalah dengan mempergunakan waktu yang ada secara bijak atau arif. Dengan demikian, pekerjaan-pekerjaan Tuhan pun dapat terus dinyatakan.
Nasihat yang disampaikan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus dalam mempergunakan waktu dengan bijak ini telah sebelumnya diperingatkan oleh Tuhan Yesus untuk murid-murid-Nya saat Tuhan akan menyembuhkan orang buta sejak lahirnya (Yoh.9:1-5), namun dengan latar belakang atau sikon yang berbeda tentunya.
Berbicara soal orang buta, apakah saudara bisa membayangkan bagaimana kondisi psikis dan pandangan hidup seseorang yang buta sejak lahir? Sudah dapat dipastikan bahwa mereka belum pernah melihat terang atau memahami bagaimana terang itu, seperti apa wujud fisiknya, dll. Yang mereka tahu hanyalah kegelapan! Dimanapun mereka berada atau apapun yang mereka buat, tidak mempengaruhi kehidupan mereka, karena semuanya sama saja (hitam pekat, tak ada warna, hanyalah gelap). Keadaan ini berbeda 180O dengan mereka yang terlahir normal dan dapat melihat terang serta keindahan ciptaan Tuhan.
Lebih menyedihkannya lagi, jika mereka yang mengalami ketidaknormalan tersebut hidup di zaman para murid dahulu. Mengapa? Karena setiap mereka yang sakit atau tidak normal dipandang sebagai orang yang berdosa atau mendapat kutuk/hukuman dari Allah akibat dosa mereka atau dosa keturunan. Sehingga tidak heran, jika saat Tuhan Yesus dan para murid lewat dan melihat orang buta sejak lahir, para murid langsung menanyakan kepada Tuhan Yesus, "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?" (Yoh.9:2).
Bagaimana jawaban Tuhan Yesus saudaraku? Jawabannya sungguh luar biasa dan mengandung kebijaksanaan Ilahi. Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia. Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja. Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia" (Yoh.9:3-5). 
Segala sesuatu yang terjadi pada setiap pribadi manusia bukanlah sebuah kebetulan tetapi ada rancangan/pekerjaan Bapa yang luar biasa dan semuanya itu kembali lagi untuk hormat dan kemuliaan nama-Nya. Jadi, tugas kita sekarang sebagai pelayan Tuhan adalah menyatakan pekerjaan-pekerjaan Bapa tersebut. Seperti halnya Tuhan Yesus di mana makanan-Nya ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus-Nya dan menyelesaikan pekerjaan Bapa (Yoh.4:34).
Pekerjaan-pekerjaan Bapa yang dimaksud Kristus di sini adalah menyelamatkan jiwa. Ayat 4 dan 5:
[Kita] [harus mengerjakan] [pekerjaan Dia yang mengutus Aku], [selama] [masih siang]; [akan datang] [malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja]. [Selama Aku di dalam dunia], [Akulah terang dunia].
·         Kita --> Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya.
Murid-murid di sini adalah mereka yang menerima pengajaran Kristus dan melakukannya. Ketika kita percaya kepada Kristus dan mengaku sebagai pengikut Kristus, maka kita pun tergolong juga sebagai murid. Jadi kita juga harus mengerjakan pekerjaan Bapa yaitu menyelamatkan jiwa dengan membawa-Nya kepada Kristus sebagai terang.
Jiwa-jiwa yang perlu diselamatkan adalah jiwa-jiwa yang terhilang atau tersesat dalam perbuatan-perbuatan gelap/dosa (digambarkan seperti orang buta). Mereka harus dituntun untuk keluar dan dibawa kepada terang yang sesungguhnya yaitu Tuhan Yesus Kristus, Sang Juru S’lamat untuk memperoleh pertobatan dan pengampunan dosa, serta kehidupan yang baru sebagai manusia baru (Seperti halnya orang buta --> melihat). 
·         Harus mengerjakan
Namanya juga Pelayan Tuhan, berarti harus bekerja melayani. Tidak melayani berarti bukan pelayan. Tugas pelayanan harus dikerjakan (Ingat: Jangan tunda pelayanan, tetapi percepat pemberesan). Mempergunakan waktu untuk bekerja. Tidak ada waktu yang boleh sia-sia atau tidak ada waktu tidak bekerja. Tuhan Yesus saja datang ke dunia untuk bekerja, bukan untuk santai-santai.


·         Pekerjaan Dia yang mengutus Aku = Pekerjaan Bapa
Yaitu melayani untuk menyelamatkan jiwa dan mencapai visi “Spirit of Excellent(Visi PMK Katharos) sesuai dengan panggilan dan pengutusan yang kita terima masing-masing. Seperti Tuhan Yesus yang dalam hal ini fokus untuk menyembuhkan orang buta, kita pun harus fokus pada tujuan dan visi pelayanan kita, tidak mempermasalahkan penyebab orang tersebut sakit atau mempersalahkan siapapun. Remember, be focus!
·         Selama
Ada jangka waktu untuk kita bekerja melayani. Harus mempergunakan kesempatan itu sebaik-baiknya
·      Masih siang; akan datang malam
Berdasarkan kamus Alkitab (Sabda Alkitab), siang menunjukkan waktu yang diberikan selama masih hidup. Sedangkan malam di Yoh.9: 4 adalah metafora dari maut.  
Akan datang artinya bahwa malam itu cepat atau lambat pasti ada dan dinyatakan waktu untuk berhenti bekerja itu bagi kita.
Manakah yang kita pilih?
  1. Mempergunakan kesempatan yang telah Tuhan berikan dengan baik, kita hidup sebagai anak-anak terang, terus melakukan pekerjaan-Nya sampai Tuhan mengatakan, cukuplah itu anakku. Engkau sudah selesai melakukan setiap pekerjaan yang Aku perintahkan. Waktumu selesai.  Atau;
  2. Jika kita tidak mempergunakan kesempatan yang telah Tuhan berikan dengan baik, kita hidup dalam gelap, tidak bisa bekerja, tidak bisa lagi hidup dan Tuhan mengatakan kesempatanmu sudah habis dan kamu masih belum selesai mengerjakan semuanya!
Kerinduan kita pasti jatuh pada pilihan (a), kecuali bagi mereka yang ingin dihukum! Jadi selama masih diberi nafas hidup, marilah kita melakukan pekerjaan Bapa. Karena akan datang hari yang tidak diketahui di mana kita sudah tidak dapat lagi bekerja yaitu pada saat kematian datang.

·      Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia (Referensi ayat Matius 5:14 kamu adalah terang dunia...)
Tuhan Yesus adalah terang dunia, dan setiap pengikut-Nya pun adalah terang dunia. Artinya bahwa ketika kita telah bersekutu dengan Tuhan, kita telah menyatu dengan Kristus dan terang Kristus bercahaya atas kita, berarti kita juga adalah terang bagi dunia, yaitu yang memberikan teladan, yang mempunyai kejelasan dalam mengatur waktu.

Dengan demikian manajemenlah waktu bersama dengan Tuhan, jangan sendirian! Karena Tuhan sebagai terang yang bercahaya memimpin kita di dalam dunia yang penuh dengan kegelapan di mana setiap waktu bagi dunia hanya untuk melakukan kejahatan.
Belajar untuk tidak menunda karena dengan menunda berarti kita membiarkan diri kita diperdaya oleh iblis sehingga waktu kita terbuang untuk melakukan hal yang sia-sia, bukannya melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan.
Kita telah diberi hikmat oleh Tuhan untuk mengatur waktu dengan bijaksana.
·         Bijaksana : teliti, hati-hati, selalu mengutamakan akal budi (pengalaman dan pengetahuan)
·         Pengetahuan: Yaitu melakukan apa yang sudah kita ketahui, yang sudah kita dapat.
·         Pengalaman: yaitu menjadikan pengalaman sebagai bahan pelajaran untuk dapat melakukan yang lebih baik di waktu yang akan datang.
·         Bijaksana berarti mengetahui prioritas, apa2 saja yang harus dikerjakan, diurutkan berdasarkan yang terpenting dan yang harus segera diselesaikan.
Hal-hal yang dapat kita lakukan untuk menggunakan waktu dalam melakukan pekerjaan Tuhan, yaitu:
v  Efesus 5:19
Berkatalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian, dan nyanyian rohani
Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati
v  Efesus 5:20
Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita
v  Efesus 5:21
Rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus

APLIKASI UNTUK MANAJEMEN WAKTU
Buat time table. Liburan juga buat time table supaya walaupun masa liburan kita tidak santai-santai saja.
Jangan berhenti untuk melayani, hanya orang yang terus bekerja yang tidak akan pernah menyia-nyiakan waktunya.


Jadi, seorang pelayan Tuhan harus selalu mencari tahu kehendak Tuhan dan terus bekerja dengan tidak menyia-nyiakan waktu atau kesempatan selama masih ada. Karena hidup seorang pelayan adalah untuk bekerja bagi keselamatan jiwa.


Time to Work. Keep Spirit of Excellent. God be with us J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar