PERSEKUTUAN DOA SUNDAY
WAKTU
UNTUK BEBAL ATAU WAKTU UNTUK ARIF
(Efesus
5:13-21 dan Yohanes 9:1-5)
Tujuan:
Supaya pelayan Tuhan mengerti bagaimana ia harus hidup sesuai dengan
kehendak Tuhan dan bijaksana dalam mempergunakan waktu yang ada untuk mengerjakan
pekerjaan-Nya
Efesus 5:13-21
13
Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi
nampak, sebab semua yang nampak adalah terang.
14
Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah, hai kamu yang tidur dan
bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu."
15
Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup,
janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,
16
dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
17
Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti
kehendak Tuhan.
18
Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa
nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,
19
dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung
puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan
segenap hati.
20
Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita
Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita
21 dan rendahkanlah dirimu seorang
kepada yang lain di dalam takut akan Kristus.
Yohanes
9:1-5
1 Waktu Yesus sedang
lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya.
2
Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat
dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?"
3
Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena
pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.
4
Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih
siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja.
5
Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia."
Kata arif dan bebal
merupakan kedua sifat yang saling bertentangan. Berdasarkan KBBI, arif berarti berhikmat, bijaksana, cerdik, pandai, berilmu, atau mau
mengerti; sedangkan bebal berarti
sukar mengerti, tidak cepat
menanggap sesuatu, tidak tajam pikiran, atau
bodoh.
Dalam kitab Efesus 5:15 dikatakan “Karena itu,
perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang
bebal, tetapi seperti orang arif...”
Perbedaan yang dituliskan oleh Rasul Paulus
kepada jemaat di Efesus tentang orang bebal dan arif disini terletak pada
bagaimana pola hidupnya. Dikatakan bebal jika hidup saudara berada di dalam
kegelapan, sedangkan dikatakan arif jika hidup saudara adalah hidup sebagai
anak-anak terang.
Gelap dan terang tersebut tidak
berbicara tentang ada atau tidaknya matahari (secara lahiriah dikatakan siang
dan malam) tetapi terang yang dimaksud di sini adalah Tuhan Yesus Kristus,
sedangkan gelap berarti dosa. Berikut ini adalah tabel perbedaan kehidupan di
dalam gelap dan terang (Ef.5:1-7):
Hidup sebagai
anak-anak terang
|
Perbuatan gelap
|
1.
Menjadi penurut-penurut Allah
|
Percabulan
|
2.
Hidup di dalam kasih
|
Rupa-rupa
kecemaran
|
3.
Hidup dalam kekudusan
|
Keserakahan
|
4.
Selalu mengucap syukur
|
Perkataan
kotor, kosong, sembrono
|
5.
Menyembah Allah di dalam Kristus
|
Penyembah
berhala
|
6.
Mendapat bagian dalam Kerajaan Kristus
& Allah
|
Mendatangkan
murka Allah
|
7.
Berbuahkan kebaikan dan keadilan dan
kebenaran
|
Tidak
berbuahkan apa-apa
|
Sekarang, perhatikan tabel di atas
saudaraku! Manakah pola hidup kita saat ini? Apakah sudah berada dalam terang
atau terjebak dalam perbuatan gelap? Ingatlah bahwa memang dahulu kita hidup
dalam kegelapan/dosa tetapi melalui pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib untuk
menebus umat manusia dari dosa, kita pun dibawa ke dalam terang-Nya yang ajaib
yaitu di dalam Kristus. Oleh karena itu, ketika kita sudah berada di dalam
terang maka sudah seharusnya kita hidup sebagai anak-anak terang. Inilah hidup yang
sesuai dengan kehendak Tuhan.
Apabila saat ini, saudara masih saja terjebak
dalam rupa-rupa perbuatan gelap maka segeralah berbalik dan lihatlah kepada
terang keselamatan itu! Mengaku dosa sungguh-sungguh di hadapan Tuhan karena “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah
setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan
kita dari segala kejahatan (1Yoh.1:9)”. Ujilah apa yang berkenan kepada
Tuhan dan janganlah lagi turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan gelap
itu, tetapi telanjangilah perbuatan tersebut dengan terang Kristus
(Ef.5:10-13). Menelanjangi di sini berarti membuka, mengupas, membongkar segala
dosa atau kegelapan yaitu kehidupan lama yang menyelubungi kita sehingga kita
sulit untuk melihat Tuhan, sehingga dengan demikian kita kita dapat melihat
terang itu, misalnya pada saat pemulihan batin (inner healing). Tidak hanya sampai
di situ saja, kita pun juga perlu membangun kesadaran rohani seperti yang
tertulis dalam Ef.5:14 Itulah sebabnya dikatakan: "Bangunlah,
hai kamu yang tidur dan bangkitlah
dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas
kamu.
·
Bangunlah:
perintah untuk sadar, membuka mata rohani untuk melihat kepada terang yaitu
Kristus yang ada di depan kita.
·
Hai kamu yang
tidur: yaitu mereka
yang masih terlena dalam kegelapan, masih mau
beristirahat, santai-santai, bermalas-malasan, merebahkan diri dan belum dalam
keadaan siap untuk bekerja melayani.
·
Bangkitlah dari
antara orang mati: perintah untuk
menjadi berbeda dari orang-orang yang mengalami kematian secara rohani karena
kedagingan yang telah mematikan kerohaniannya, bangkit supaya jangan terpuruk
dalam kegelapan dosa.
·
dan Kristus akan
bercahaya atas kamu: ketika kita mau
sadar secara rohani, di situ Tuhan Yesus yang akan menerangi atau memberi
kejelasan atas seluruh hidup kita.
Sekarang
muncul pertanyaan, bagaimanakah kita dapat mempertahankan kehidupan yang sesuai
dengan kehendak Tuhan? Ya, berilah hidup kita
dipimpin oleh Roh. Ef. 5: 18 mengatakan: Dan
janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah
kamu penuh dengan Roh. Mabuk oleh anggur disini berarti terlena pada
sesuatu yang menyenangkan, menyerahkan diri kepada keinginan yang memuaskan
daging, yaitu yang menimbulkan hawa nafsu
dan menjerumuskan ke dalam dosa (kehidupan yang gelap). Seharusnya kita
merelakan diri untuk dipimpin oleh Roh (Roma 8:1-17) sehingga hidup kita
dipenuhi Roh, sebab keinginan Roh bertentangan dengan keinginan daging (Gal.
5:17).
Untuk dapat menyelidiki apakah kita sudah
hidup sebagai anak-anak terang atau sesuai dengan kehendak Tuhan, penting
sekali bagi kita untuk memperhatikan dengan saksama, teliti, cermat, secara
mendetail kehidupan kita. Jadilah orang yang mengerti bagaimana hidup sesuai
dengan kehendak Tuhan supaya jangan bingung mengatur waktu karena ketidaktauan
atau kebodohan akan kehendak Tuhan.
Mengatur berarti harus mempergunakan waktu,
tidak boleh ada waktu yang disia-siakan. No
free time for Jesus Followers! Kita harus hidup sesuai dengan kehendak
Allah jikalau memang kita adalah pengikut Kristus sejati dan terlebih lagi
pelayan Tuhan.
Berbicara soal waktu, diketahui bahwa
terdapat 3 pembagian klasifikasi waktu, di antaranya:
1. Aion
--> Waktu Tuhan yang kekal (tidak terbatas)
2. Kairos
--> Waktu tertentu yang berbicara tentang kesempatan atau moment di mana manusia bisa menangkap
waktu Allah yang tidak terbatas itu dan membawa kepada pembaharuan hidup.
3. Kronos
--> Siklus waktu yang biasa, terbatas, dan dapat dihitung (detik, menit,
jam, hari, dll).
Mengapa kita perlu mengatur/memanajemen
waktu? Karena hari-hari ini adalah jahat (Ef.5:16). “Hari-hari ini” mengacu
pada waktu kronos, tetapi untuk dapat memahami bahwa hari-hari ini adalah jahat
tergantung dari apakah seseorang sudah menemukan kairos Tuhan.
Kata “jahat” pada ayat tersebut mengacu
pada pekerjaan iblis yang selalu berjalan keliling sama seperti singa yang
mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya (1Pet.5:8). Dengan kata
lain, setiap saat iblis menanti kita membuka celah supaya bisa masuk dan menghancurkan
hidup kita. Kapan kita buka celah? Ketika kita tidak mempergunakan waktu dengan
baik, benar dan bijaksana atau ketika waktu dihabiskan dengan sia-sia. Selain
itu, kita harus sadar bahwa dunia, tempat kita tinggal ini berada di dalam
kuasa si jahat (1Yoh. 5:19). Jadi, jika kita tidak pintar-pintar mengatur waktu
dalam kehidupan kita di dunia maka ini berarti saudara merelakan atau memberi
diri secara cuma-cuma untuk diterkam atau dimangsa iblis. Ingatlah bahwa
sebagai pengikut Kristus, kita senantiasa berperang dengan iblis di dunia! Cara
berperang dalam hal ini adalah dengan mempergunakan waktu yang ada secara bijak
atau arif. Dengan demikian, pekerjaan-pekerjaan Tuhan pun dapat terus
dinyatakan.
Nasihat yang disampaikan oleh Rasul Paulus
kepada jemaat di Efesus dalam mempergunakan waktu dengan bijak ini telah
sebelumnya diperingatkan oleh Tuhan Yesus untuk murid-murid-Nya saat Tuhan akan
menyembuhkan orang buta sejak lahirnya (Yoh.9:1-5), namun dengan latar belakang
atau sikon yang berbeda tentunya.
Berbicara soal orang buta, apakah saudara
bisa membayangkan bagaimana kondisi psikis dan pandangan hidup seseorang yang
buta sejak lahir? Sudah dapat dipastikan bahwa mereka belum pernah melihat
terang atau memahami bagaimana terang itu, seperti apa wujud fisiknya, dll.
Yang mereka tahu hanyalah kegelapan! Dimanapun mereka berada atau apapun yang
mereka buat, tidak mempengaruhi kehidupan mereka, karena semuanya sama saja
(hitam pekat, tak ada warna, hanyalah gelap). Keadaan ini berbeda 180O dengan
mereka yang terlahir normal dan dapat melihat terang serta keindahan ciptaan
Tuhan.
Lebih menyedihkannya lagi, jika mereka yang
mengalami ketidaknormalan tersebut hidup di zaman para murid dahulu. Mengapa?
Karena setiap mereka yang sakit atau tidak normal dipandang sebagai orang yang
berdosa atau mendapat kutuk/hukuman dari Allah akibat dosa mereka atau dosa
keturunan. Sehingga tidak heran, jika saat Tuhan Yesus dan para murid lewat dan
melihat orang buta sejak lahir, para murid langsung menanyakan kepada Tuhan
Yesus, "Rabi, siapakah yang berbuat
dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?" (Yoh.9:2).
Bagaimana jawaban Tuhan Yesus saudaraku?
Jawabannya sungguh luar biasa dan mengandung kebijaksanaan Ilahi. Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena
pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia. Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang
mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada
seorangpun yang dapat bekerja. Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang
dunia" (Yoh.9:3-5).
Segala sesuatu yang terjadi pada setiap
pribadi manusia bukanlah sebuah kebetulan tetapi ada rancangan/pekerjaan Bapa
yang luar biasa dan semuanya itu kembali lagi untuk hormat dan kemuliaan
nama-Nya. Jadi, tugas kita sekarang sebagai pelayan Tuhan adalah menyatakan
pekerjaan-pekerjaan Bapa tersebut. Seperti halnya Tuhan Yesus di mana
makanan-Nya ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus-Nya dan menyelesaikan
pekerjaan Bapa (Yoh.4:34).
Pekerjaan-pekerjaan Bapa yang dimaksud
Kristus di sini adalah menyelamatkan jiwa. Ayat 4
dan 5:
[Kita] [harus mengerjakan] [pekerjaan Dia yang mengutus
Aku], [selama] [masih siang]; [akan datang] [malam, di mana tidak ada seorang
pun yang dapat bekerja]. [Selama Aku di dalam dunia], [Akulah terang dunia].
·
Kita -->
Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya.
Murid-murid
di sini adalah mereka yang menerima pengajaran Kristus dan melakukannya. Ketika
kita percaya kepada Kristus dan mengaku sebagai pengikut Kristus, maka kita pun
tergolong juga sebagai murid. Jadi kita juga harus mengerjakan pekerjaan Bapa
yaitu menyelamatkan jiwa dengan membawa-Nya kepada Kristus sebagai terang.
Jiwa-jiwa
yang perlu diselamatkan adalah jiwa-jiwa yang terhilang atau tersesat dalam
perbuatan-perbuatan gelap/dosa (digambarkan seperti orang buta). Mereka harus
dituntun untuk keluar dan dibawa kepada terang yang sesungguhnya yaitu Tuhan
Yesus Kristus, Sang Juru S’lamat untuk memperoleh pertobatan dan pengampunan
dosa, serta kehidupan yang baru sebagai manusia baru (Seperti halnya orang buta
--> melihat).
·
Harus mengerjakan
Namanya juga Pelayan Tuhan, berarti harus bekerja
melayani. Tidak melayani berarti bukan pelayan. Tugas pelayanan harus
dikerjakan (Ingat: Jangan
tunda pelayanan, tetapi percepat pemberesan). Mempergunakan waktu untuk bekerja. Tidak ada waktu
yang boleh sia-sia atau tidak ada waktu tidak bekerja. Tuhan Yesus saja datang
ke dunia untuk bekerja, bukan untuk santai-santai.
·
Pekerjaan Dia yang
mengutus Aku = Pekerjaan Bapa
Yaitu melayani untuk menyelamatkan jiwa dan mencapai visi
“Spirit of Excellent” (Visi
PMK Katharos) sesuai dengan panggilan dan
pengutusan yang kita terima masing-masing. Seperti Tuhan Yesus yang dalam
hal ini fokus untuk menyembuhkan orang buta, kita
pun harus fokus pada tujuan dan visi pelayanan kita, tidak
mempermasalahkan penyebab orang tersebut sakit atau mempersalahkan siapapun. Remember, be focus!
·
Selama
Ada jangka waktu untuk kita bekerja melayani. Harus
mempergunakan kesempatan itu sebaik-baiknya
·
Masih siang; akan
datang malam
Berdasarkan
kamus Alkitab (Sabda Alkitab), siang menunjukkan waktu yang diberikan selama
masih hidup. Sedangkan malam di Yoh.9: 4 adalah metafora dari maut.
Akan datang artinya bahwa malam itu cepat atau lambat pasti ada dan
dinyatakan waktu untuk berhenti bekerja itu bagi kita.
Manakah
yang kita pilih?
- Mempergunakan kesempatan yang telah Tuhan berikan dengan baik, kita hidup sebagai anak-anak terang, terus melakukan pekerjaan-Nya sampai Tuhan mengatakan, cukuplah itu anakku. Engkau sudah selesai melakukan setiap pekerjaan yang Aku perintahkan. Waktumu selesai. Atau;
- Jika kita tidak mempergunakan kesempatan yang telah Tuhan berikan dengan baik, kita hidup dalam gelap, tidak bisa bekerja, tidak bisa lagi hidup dan Tuhan mengatakan kesempatanmu sudah habis dan kamu masih belum selesai mengerjakan semuanya!
Kerinduan
kita pasti jatuh pada pilihan (a), kecuali bagi mereka yang ingin dihukum! Jadi
selama masih diberi nafas hidup, marilah kita melakukan pekerjaan Bapa. Karena
akan datang hari yang tidak diketahui di mana kita sudah tidak dapat lagi
bekerja yaitu pada saat kematian datang.
·
Selama Aku di dalam dunia,
Akulah terang dunia (Referensi ayat Matius
5:14 kamu adalah terang dunia...)
Tuhan Yesus adalah terang dunia, dan setiap
pengikut-Nya pun adalah terang dunia. Artinya
bahwa ketika kita telah bersekutu dengan Tuhan, kita telah menyatu dengan
Kristus dan terang Kristus bercahaya atas kita, berarti kita juga adalah terang bagi dunia, yaitu yang
memberikan teladan, yang mempunyai kejelasan dalam mengatur waktu.
Dengan demikian manajemenlah waktu bersama dengan
Tuhan, jangan sendirian! Karena Tuhan sebagai terang yang
bercahaya memimpin kita di dalam dunia yang penuh dengan kegelapan di mana
setiap waktu bagi dunia hanya untuk melakukan kejahatan.
Belajar
untuk tidak menunda karena dengan menunda berarti kita membiarkan diri kita
diperdaya oleh iblis sehingga waktu kita terbuang untuk melakukan hal yang
sia-sia, bukannya melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan.
Kita
telah diberi hikmat oleh Tuhan untuk mengatur waktu dengan bijaksana.
·
Bijaksana : teliti,
hati-hati, selalu mengutamakan akal budi (pengalaman dan pengetahuan)
·
Pengetahuan: Yaitu
melakukan apa yang sudah kita ketahui, yang sudah kita dapat.
·
Pengalaman: yaitu
menjadikan pengalaman sebagai bahan pelajaran untuk dapat melakukan yang lebih
baik di waktu yang akan datang.
·
Bijaksana berarti
mengetahui prioritas, apa2 saja yang harus dikerjakan, diurutkan berdasarkan
yang terpenting dan yang harus segera diselesaikan.
Hal-hal
yang dapat kita lakukan untuk menggunakan waktu dalam melakukan pekerjaan Tuhan,
yaitu:
v Efesus 5:19
Berkatalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung
puji-pujian, dan nyanyian rohani
Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati
v Efesus 5:20
Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama
Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita
v Efesus 5:21
Rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam
takut akan Kristus
APLIKASI UNTUK MANAJEMEN WAKTU
Buat time table. Liburan juga buat time table supaya walaupun masa liburan
kita tidak santai-santai saja.
Jangan berhenti untuk
melayani, hanya orang yang terus bekerja yang tidak akan pernah menyia-nyiakan
waktunya.
Jadi, seorang pelayan Tuhan harus selalu mencari tahu
kehendak Tuhan dan terus bekerja dengan tidak menyia-nyiakan waktu atau
kesempatan selama masih ada. Karena hidup seorang pelayan adalah untuk bekerja
bagi keselamatan jiwa.
Time to Work. Keep Spirit of Excellent. God be with us J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar