“Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.” Yakobus 2:22
Yakobus menulis bahwa iman dan perbuatan harus seimbang. Iman bila disertai perbuatan nyata akan menjadi sempurna, jika tidak iman itu kosong dan sia-sia. Contoh: bila kita beriman kepada Tuhan Yesus dan mengakui bahwa Dia adalah Sang Penyembuh dan Gembala yang baik, mengapa ketika sakit dan menghadapi masalah kita masih mengeluh, panik, bersungut-sungut, dan mencari pertolongan ke dukun atau paranormal ? Dapatkah kita membawa orang kepada Kristus bila kehidupan kita tidak mengalami kemenangan? Ini adalah tanda bahwa iman tidak disertai perbuatan.
Bila kita berpegang teguh pada iman kita kepada Tuhan Yesus, langkah tepat jika menghadapi badai dan gelombang hidup adalah lari di bawah kaki Yesus, berdoa dan membangunkan Dia yang kita taruh di belakang perahu kita. Yakobus bertanya kepada kita, “Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?” (Yakobus 2:14)
Dengan demikian, tidak ada jalan lain untuk mencapai iman dengan taraf sempurna selain mempraktekkan firman. Salah satu contohnya adalah hal ‘kasih’. Kita berkata bahwa kita sangat mengasihi Tuhan, tetapi kita masih menyimpan sakit hati, benci atau bahkan tidak bisa mengampuni saudara kita; apakah ini kasih? “Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.” (1 Yohanes 4:20). Kalau kita membaca dalam Ibrani 11, di situ tercaata saksi-saksi iman, seperti Henokh, Nuh, Abraham, Musa, Yusuf dan lainnya menjadi teladan dari generasi ke generasi tidak hanya karena imannya, tetapi juga ketaatan mereka dalam melakukan firman ini adalah iman yang disertai dengan perbuatan.
Dengan demikian, tidak ada jalan lain untuk mencapai iman dengan taraf sempurna selain mempraktekkan firman. Salah satu contohnya adalah hal ‘kasih’. Kita berkata bahwa kita sangat mengasihi Tuhan, tetapi kita masih menyimpan sakit hati, benci atau bahkan tidak bisa mengampuni saudara kita; apakah ini kasih? “Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.” (1 Yohanes 4:20). Kalau kita membaca dalam Ibrani 11, di situ tercaata saksi-saksi iman, seperti Henokh, Nuh, Abraham, Musa, Yusuf dan lainnya menjadi teladan dari generasi ke generasi tidak hanya karena imannya, tetapi juga ketaatan mereka dalam melakukan firman ini adalah iman yang disertai dengan perbuatan.
“Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.” (Yakobus 2:26)
Yakobus 2:17,26. "Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya adalah mati."
Selanjutnya dia berkata: “Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.” Yakobus 2:24
Paulus berkata: “Tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar.” Filipi 2:12
Petrus berkata: “Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.” 2 Petrus 1:5-7
Paulus berkata lagi: “Bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan itu.” Kisah 26:20
Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya, yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan, tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman. Penderitaan dan kesesakan akan menimpa setiap orang yang hidup yang berbuat jahat, pertama-tama orang Yahudi dan juga orang Yunani, tetapi kemuliaan, kehormatan dan damai sejahtera akan diperoleh semua orang yang berbuat baik, pertama-tama orang Yahudi, dan juga orang Yunani. Sebab Allah tidak memandang bulu. Roma 2:6-11
Yesus berkata: “Jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa.” Lukas 13:3
Pertobatan itu memerlukan usaha dari diri kita.
Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya. Matius 16:27
Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya. Wahyu 2:23
Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah! Wahyu 3:19
Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku. Matius 11:29
Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Lukas 9:23
Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Lukas 9:23
Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Wahyu 3:15
Tuhan menghendaki kita bekerja dengan sempurna, dilandasi dan dikuatkan oleh iman.
Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat. Lukas 13:24
Sebagai seorang percaya, kita pun memerlukan banyak sekali perubahan dalam hidup kita. Sebab pada kenyataannya masih sangat banyak hal-hal yang kita temui bahwa hidup kita masih belum hidup sesuai dengan Kehendak Tuhan seperti yang tertulis dalam Alkitab. Sedangkan, kita HARUS BERUBAH dan hidup sesuai dengan Firman Tuhan ( Roma 12:2 ).
Untuk itu Firman Tuhan mengajarkan 2 hal yang perlu kita lakukan :
1. IMAN
Untuk dapat berubah kita sangat memerlukan Iman yaitu kita percaya bahwa kita dapat berubah untuk dapat hidup sesuai Kehendak Tuhan, bukan dengan kekuatan kita sendiri tetapi dengan pertolongan Tuhan juga dalam hidup kita. Kalau kita sendiri tidak percaya / beriman, tidak mungkin kita dapat hidup sesuai dengan KehendakNya (Ibrani 11:6). Atau kalau kita menghendaki sesuatu (berkat / kesembuhan / apapun) dalam hidup kita, kita pun perlu Iman untuk kita memperolehnya (Matius 21:22). Kalau kita tidak percaya / beriman, maka kita tidak mungkin dapat berubah, atau memperoleh apa yang kita inginkan. Dan kita harus bersyukur kalau kita mempunyai Tuhan yang selalu menjawab doa kita, dan Tuhan yang selalu siap untuk menolong, sehingga Iman percaya kita kita kepadaNya tidak pernah sia-sia atau gagal.
2. PERBUATAN
Kalau kita mau untuk berubah, maka kita juga harus mulai untuk menunjukkan bahwa diri kita mau berubah dengan cara melakukan apa yang benar sesuai Firman Tuhan, dan berusaha untuk tidak lagi melakukan hal-hal yang salah lagi. Jadi, PERBUATAN, sebagai tanda kita mau berubah, itu juga sangat diperlukan. Atau tindakan, sebagai tanda kita percaya bahwa Tuhan memberikan kesembuhan pada kita pun, itu juga sangat diperlukan.
Jadi kita lihat disini, bagaimana kedua hal itu sangat penting dan tidak bisa hanya satu saja yang kita lakukan. Kalau kita beriman tapi kita tidak berbuat apa-apa, itu sama artinya kita tidak percaya / beriman, dan kita tidak mungkin mendapat apapun juga, apa lagi berubah. Justru dengan perbuatan kitalah, Iman kita menjadi sempurna dan dibenarkan (ayat 22,24) sebab dengan perbuatan kita itu, kita menunjukkan bahwa kita percaya, maka kita akan menerima apapun juga.
Demikian juga dalam segala hal, kalau kita mau melihat mujizat Tuhan terjadi dalam hidup kita, maka kita tidak dapat memisahkan antara kedua hal ini, sebab iman tanpa perbuatan adalah mati.
Untuk itu Firman Tuhan mengajarkan 2 hal yang perlu kita lakukan :
1. IMAN
Untuk dapat berubah kita sangat memerlukan Iman yaitu kita percaya bahwa kita dapat berubah untuk dapat hidup sesuai Kehendak Tuhan, bukan dengan kekuatan kita sendiri tetapi dengan pertolongan Tuhan juga dalam hidup kita. Kalau kita sendiri tidak percaya / beriman, tidak mungkin kita dapat hidup sesuai dengan KehendakNya (Ibrani 11:6). Atau kalau kita menghendaki sesuatu (berkat / kesembuhan / apapun) dalam hidup kita, kita pun perlu Iman untuk kita memperolehnya (Matius 21:22). Kalau kita tidak percaya / beriman, maka kita tidak mungkin dapat berubah, atau memperoleh apa yang kita inginkan. Dan kita harus bersyukur kalau kita mempunyai Tuhan yang selalu menjawab doa kita, dan Tuhan yang selalu siap untuk menolong, sehingga Iman percaya kita kita kepadaNya tidak pernah sia-sia atau gagal.
2. PERBUATAN
Kalau kita mau untuk berubah, maka kita juga harus mulai untuk menunjukkan bahwa diri kita mau berubah dengan cara melakukan apa yang benar sesuai Firman Tuhan, dan berusaha untuk tidak lagi melakukan hal-hal yang salah lagi. Jadi, PERBUATAN, sebagai tanda kita mau berubah, itu juga sangat diperlukan. Atau tindakan, sebagai tanda kita percaya bahwa Tuhan memberikan kesembuhan pada kita pun, itu juga sangat diperlukan.
Jadi kita lihat disini, bagaimana kedua hal itu sangat penting dan tidak bisa hanya satu saja yang kita lakukan. Kalau kita beriman tapi kita tidak berbuat apa-apa, itu sama artinya kita tidak percaya / beriman, dan kita tidak mungkin mendapat apapun juga, apa lagi berubah. Justru dengan perbuatan kitalah, Iman kita menjadi sempurna dan dibenarkan (ayat 22,24) sebab dengan perbuatan kita itu, kita menunjukkan bahwa kita percaya, maka kita akan menerima apapun juga.
Demikian juga dalam segala hal, kalau kita mau melihat mujizat Tuhan terjadi dalam hidup kita, maka kita tidak dapat memisahkan antara kedua hal ini, sebab iman tanpa perbuatan adalah mati.
Tuhan Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar