PELAYAN TUHAN BERHENTI BELAJAR KATHAROS BERHENTI BERTUMBUH ( The servant of God stop learning stop growing katharos )

Minggu, 01 Juli 2012

Buku Renungan Pmk Katharos Edisi JUNI 2012


1 juni 2012
Penuhi Panggilannya
Efesus 4:1-7
“satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan,satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.” (Efesus 4:4-6)

             Banyak anak-anak Tuhan bimbang atau bahasa keren nya tuh GALAU dalam masalah ini, ragu harus mengambil keputusan seperti apa yang harus dilakukan, sering juga menggunakan banyak alasan buat menolak panggilannya. Tuhan Menciptakan kita itu dengan alasan, bukan hanya di ciptakan untuk memenuhi Bumi ini, tapi Tuhan menciptakan kita untuk penuhi panggilan-Nya, tidak hanya pendeta atau misionaris yang dapat panggilannya, tetapi pd Efesus 4:4-6  setiap kita anak-anak Percaya, kita semua dapat panggilan Tuhan, Tubuhmu dan rohmu hanya untuk kemuliaan Tuhan itu sudah cukup di jelaskan pada ayat ini.
            Ketika kamu katakan ‘YA’ untuk panggilan Tuhan melayani dalam bentuk apapun, manfaatkanlah hal itu, Terima dengan sukacita dan semangat dalam Tuhan. Karena ketika kamu katakan ‘YA’ kita buat Tuhan Yesus Senang pada Kolose1:24-25 menyatakan :Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat. Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu. Disini Tuhan bersukacita karena kita telah menjadi pelayan-pelayan Tuhan,ayat ini saya dapatkan ketika bermimpi waktu saya pulang regenerasi PMK KATHAROS.
            Kesaksian sedikit tentang Penuhi Panggilannya kepada hidup saya, dulu waktu SMP kelas 3, saya di ijinkan Tuhan untuk jatuh sakit parah, saya tidak tau harus berbuat apa kecuali membuat perjanjian kepada Tuhan, saya katakan kepada Tuhan Kalau aku sembuh, aku berjanji akan melayani-Mu. Setelah itu saya di doakan dan Puji Tuhan Mengalami Kesembuhan, saat SMA saya memberikan diri saya untuk di baptis, ketika banyak orang mengatakan baptisan awal yang baik, tapi itu kebalikan buat saya, setelah itu saya mengalami kejatuhan di hal-hal yang buruk buat saya. Berlanjut sampai kuliah, saya pikir saya yang dulunya hancur saya tidak akan melayani Tuhan dan tidak layak, tapi beda. Ketika tidur waktu akan berangkat Regenerasi saya mimpi ada yg mengatakan AKU TELAH MEMBERIKANMU KESEHATAN, itu seperti kata2 tagihan, dan ketika saya ikut regenerasi dan dapat ayat Kolose1:24-25,di situlah Tuhan luar biasa buatku. Jadi buatlah Tuhan Allahmu Senang dengan Pelayananmu.

Tuhan Yesus tidak memandang masa lalumu dalam panggilannya,yang Tuhan inginkan tubuhmu dan rohmu untuk melayani Tuhan,Bersiaplah katakan ‘YA’ pada panggilannya.

2 Juni 2012

Be Carefull...!!!
Pengkhotbah 11: 9-10
“ Bersukarialah hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hati mu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah  keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan. “ ( Pengk. 11 :9 )

            Kalau kata bang Roma Irama, masa muda adalah masa yang berapi-api..., seperti lagunya : Masa muda.....,masa yang berapi-api...
                    Yang selalu merasa bangga...
(weiiitss...,ternyata tau lagu dangdut juga.. ^_~)
            Pada masa muda sekarang ini,banyak hal yang dapat kita lakukan mulai dari belajar, mengejar cita-cita, pacaran, buat organisasi sendiri atau kelompok-kelompok atau geng sendiri, melakukan hal-hal yang baru, dan hal-hal lainnya. Anak muda zaman sekarang ini suka mengexplor dirinya dengan banyak hal sesuai dengan karakter masing-masing, untuk menarik perhatian orang lain, ingin s’lalu tampil beda ama yang lain, sampai ada istilah “Ini dunia Gue..!!” (BuzZzeet..., trus kita yang lainnya, Cuma numpang gitu.?? Wkwkwkwk). Seiring majunya zaman, banyak orang khususnya anak muda yang menggungkapkan pikirannya atau isi hatinya di jejaring sosial seperti facebook, twitter, myspace, kopral, dan lain-lain. Statusnya macam-macam mulai dari yang galau sampai yang lagi senang. Tapi kebanyakkan yang menuliskan statusnya tentang, ‘’galau’’ atau yang lebih parah lagi, cacian/makian yang ditujukan pada seseorang.(Yaa Aaampun....,mao marah aj. S’luruh dunia harus tau..?? OMG..!! )
            Yup, banyak hal yang dapat kita lakukan pada masa muda kita,pada masa ini juga banyak skali godaan dan cobaan yang menghampiri. Kita sebagai anak Tuhan kita harus bersyukur karena Tuhan telah  menngingatkan kita melalui Pengkhotbah bahwa segala sesuatu yang kita lakukan pada masa muda kita akan, membawa kita ke pengadilan.Kita harus berhati-hati dengan setiap tingkah laku kita di manapun kita berada karena smuanya itu akan kita pertanggungjawabkan di kemudian hari di hadapan Tuhan. Semua pilihan ada di tangan kita masing-masing,manakah yang kita pilih melakukan hal-hal yang baik yang menyenangkan hati Tuhan atau hal-hal yang buruk yang pada akhirnya membawa kita menuju kesengsaraan. Selalu berdoa dan membaca firman Tuhan agar kita jangan salah dalam melangkah. Tentukan pilihanmu and be careful dalam setiap tingkah lakumu.

Medh haRsab sobat katharos^^

God blesS yOu..^o^

3 Juni 2012
Dipenuhi oleh Roh
Luk. 4:18-19
“Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku” (Lukas 4:18)
            Saat Yesus pergi ke sinagoge di Nazaret t4 Dia dibesarkan, Dia diberi bacaan dari Yes. 61:1-2 dan Luk. 4:18-19. Namun setelah pembacaan Alkitab tersebut, dengan tegas Tuhan Yesus menyatakan bahwa ayat tersebut telah tergenapi di dalam Dia (Luk. 4:21). Dengan demikian nubuat Yes. 61:1-2 tersebut secara esensial menunjuk kepada diri Kristus. Singkatnya ayat-ayat tekstual dari kitab nabi Yesaya ditempatkan dalam konteks riel kehidupan Tuhan Yesus Kristus. Dimana seluruh kehidupan Yesus dipenuhi oleh roh Tuhan yang mengurapi Dia selaku Mesias Allah. Sehingga hanya Kristus yang terbukti telah diutus oleh Allah untuk menyampaikan kabar baik, memberitakan pembebasan, memberi penglihatan, membebaskan orang-orang yang tertindas dan memberitakan tahun rahmat Tuhan. Saat hidup kita dipertalikan dalam relasi kasih dan iman kepada Kristus, kita dimampukan untuk dilengkapi oleh Roh Kudus dalam menghayati setiap ayat Alkitab. Pola spiritualitas yang demikian akan memampukan kita untuk memperoleh perspektif iman yang baru, hidup, dinamis dan transformatif. Sebab kita tidak lagi hanya mampu menjadi pendengar dan penelaah firman yang baik, tetapi juga mampu menjadi pelaku firman yang membebaskan.
            Cenderung mengartikan FIRTU secara harafiah hanya akan menghasilkan pola spiritualitas yang kaku. Sedang mengartikan firman Tuhan secara emosional-mistis akan menghasilkan sikap pembenaran diri yang subyektif, seakan-akan hanya orang tertentu saja yang diberi dispensasi khusus untuk menerima kehadiran Roh Kudus. Padahal hanya Tuhan Yesus saja yang memperoleh hak khusus kehadiran Roh Kudus, karena Dia sehakikat dengan Allah Bapa dan Roh Kudus. Mereka(orang-orang tertentu) adalah para penyesat, yang bertujuan menjauhkan umat dari hubungan kasih dan iman kepada Kristus.  Orang-orang yang demikian jelas hanya mencari kemuliaan diri sendiri dengan menyalahgunakan nama Kristus atau Roh Kudus. Karena itu sikap kita haruslah kritis untuk membongkar setiap kesesatan atau penyalahgunaan terhadap nama Kristus sehingga umat memperoleh pembebasan dari doktrin yang palsu. Karena makna utama dari  “dipenuhi oleh Roh” di Luk. 4:18. Dengan kata lain makna “dipenuhi oleh Roh” berarti umat dimampukan untuk mengalami sentuhan dan rangkulan kasih Allah saat mereka mendalami ayat-ayat firman Tuhan, sehingga mereka digerakkan dan diberdayakan untuk menjadi agen-agen pembaharuan hidup. 
Medh harming sobat katharos^^
GBU ..0^o^0)/

4 Juni 2012


Janji Tuhan Murni dan Teruji

Mazmur 12
"Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah." (Mazmur 12:7)
            Ada seorang teman yang suka menebar janji tapi jarang menepati. Ia begitu mudah mengatakan kata-kata seperti "ya saya pasti datang", "ok, nanti kita ketemu", atau bahkan berani mengatakan jam dan tempatnya, namun ketika ditunggu ia tidak datang. Tapi tetap berteman namun tidak mau memandang serius lagi janjinya agar tidak kecewa. Ketika ia mengatakan ya, atau berjanji sesuatu, namun kadang hanya akan tersenyum tanpa berharap bahwa itu benar. Ada banyak orang-orang yang gemar ingkar janji seperti ini, minimal jam karet alias datang melebihi waktu yang dijanjikan. Berhadapan dengan orang seperti ini bisa sangat mengecewakan dan membuat kita kehilangan kepercayaan atas mereka. Jika mau tetap berteman, setidaknya anda harus siap dengan sifat buruk mereka ini agar tidak menjadi kecewa atau bahkan sakit hati.
            Untunglah Tuhan bukan tipe seperti itu(Mazmur 12:7). Satu kali pemurnian saja sudah memberi hasil yang sangat baik, apalagi jika sampai tujuh kali. Seperti itulah digambarkan kemurnian janji Tuhan, sehingga sampai kapanpun kita bisa percaya bahwa janji-janji Tuhan itu teguh dan selalu dapat diandalkan. Tidak ada kata-kataNya yang sia-sia, tidak ada yang diisi kebohongan, atau hanya sebatas mungkin dan mudah-mudahan saja. Semua mengandung kebenaran yang mutlak. Saya sudah membuktikannya dalam banyak kesempatan, anda pun mungkin sudah memiliki kesaksian tersendiri akan hal itu. Sejak jaman Daud pun hal ini sudah terbukti, sehingga kita bisa melihat sebuah ayat Mazmur 46:2. Berbagai hal yang mungkin sulit kita terima secara logika dijanjikan Tuhan. Tidak ada yang mustahil bagiNya, semua itu nyata dan menggambarkan bagaimana Tuhan masih terus bekerja secara luar biasa jauh mengatasi kemustahilan dalam hidup kita semua hingga hari ini. Ada banyak rahasia dalam Alkitab yang menjadi terang benderang lewat tuntunan Roh Kudus, dimana semua itu sangat aplikatif untuk diterapkan ke dalam kehidupan. Apapun yang kita butuhkan, baik jawaban, tuntunan, peneguhan, teguran dan sebagainya itu ada lengkap disana. Tidak ada satupun janji-janji Tuhan yang tidak terjadi. Waktunya memang bervariasi, bisa cepat, lambat, tapi pada waktunya semua itu pasti terjadi. In the end, I can say this out loud: His words never failed!
Medh haRsen sobat katharos^^
GBU…*^0^*

5 Juni 2012

MENGETAHUI RENCANA TUHAN (1)
Mazmur 37:17-40
"TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya" (Mazmur 37:23)
            Ada banyak orang yang takut menanti jadi apa kelak di masa depan. Mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan untuk sukses. Sepertinya tidak ada bakat yang istimewa, kepandaian biasa-biasa saja, tidak punya modal, dan banyak lagi alasan yang bisa membuat orang ragu atau bahkan takut dalam menatap masa depannya. Apakah saat kamu ini tengah merasakan hal itu? Ada yang bilang kalau "Seandainya saya tahu apa yang menjadi panggilan saya..." katanya sambil menghela nafas. Apakah benar kita tidak akan pernah mengetahui apa yang menjadi panggilan kita? Apakah benar Tuhan tidak memberi cukup talenta kepada sebagian orang, dan sialnya itu tepat mengena pada kita? Tidak. Tidak seperti itu. Tuhan sudah merencanakan segala yang terbaik bagi kita. Rancangannya berupa rancangan damai sejahtera menuju hari depan yang penuh harapan, seperti yang tertulis dalam Yeremia 29:11. Dia sudah memberi talenta atau bakat-bakat khusus bagi setiap orang sebagai alat untuk mencapai keberhasilan itu. Tuhan sudah merencanakan yang terbaik, Tuhan sudah pula menyediakan sarana-sarana pendukungnya. Apakah benar Tuhan menyembunyikan dalam-dalam rencanaNya atas kita sehingga sulit atau hampir tidak mungkin untuk kita ketahui? Tuhan bukanlah Pribadi yang tertutup dan suka membuat kita hidup dalam kebimbangan atau bahkan ketakutan. Dia bukan Pribadi yang selalu terlalu sibuk untuk kita sehingga gemar membuat kita menunggu tanpa jawaban pasti. Apa yang Dia sediakan adalah segala sesuatu yang terbaik bagi kita, termasuk pula segala kebaikan dalam kelimpahan menuju masa depan yang penuh harapan. Masalahnya justru ada pada diri kita. Apakah kita sudah bertanya lewat doa-doa kita, atau kita malah masih malas untuk meluangkan waktu sedikitpun untuk bersekutu denganNya? Mungkin kita sudah berdoa, tapi apakah kita memberi waktu kepada Tuhan untuk berbicara dan kita mendengar, atau kita masih terlalu sibuk berbicara satu arah menyampaikan wishlist kita dan tidak memberi kesempatan sedikitpun bagi Tuhan untuk menyampaikan sesuatu? Atau kita sudah teratur meluangkan waktu tetapi seberapa jauh kita percaya dan seberapa besar iman kita untuk bisa percaya? Atau mungkin juga kita masih terus melakukan banyak hal yang tidak berkenan di mata Tuhan sehingga kita berada di luar radar kasihNya. Semua ini bisa membuat kita tidak mengetahui apapun mengenai rencana Tuhan dalam hidup kita, sehingga masa depan pun terlihat gelap, suram dan penuh ketidakpastian.
           
The steps of a [good] man are directed and established by the Lord when He delights in his way [and He busies Himself with his every step].
Medh haRsel sobat katharos^^
GBU…*^0^*

6 Juni 2012
MENGETAHUI RENCANA TUHAN (2)
(sambungan)
            Dalam renungan kemarin kita sudah melihat bahwa segenap pengalaman hidup Daud membuatnya sampai pada sebuah kesimpulan di hari tuanya bahwa "TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya" (Mazmur 37:23). Sama seperti kita, Daud pun pernah mengalami masa-masa pergumulan. Tapi pada akhirnya ia bisa sampai pada suatu kesimpulan penting seperti itu, dan untunglah itu tercatat dalam Alkitab sehingga kita bisa belajar langsung dari Daud akan hal ini.
            Kita harus tahu pula bahwa meski Tuhan sudah menjanjikan kita sebuah kehidupan yang penuh damai sejahtera menuju hari depan yang penuh harapan, bukan berarti bahwa kita tidak akan mengalami kesulitan. Tuhan tetap ada bersama kita dan siap memegang tangan kita dalam menghadapi masalah-masalah tersebut! Itu bisa kita baca dalam ayat berikutnya: "apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab     TUHAN menopang tangannya." (ay 24). Ada saat dimana kita harus mengalami sesuatu yang sulit, dan itupun ada tujuannya. Lewat keadaan-keadaan sulit atau pergumulan kita bisa belajar untuk menjadi lebih dewasa, lebih kuat, lebih tegar. Itu bisa juga menjadi saat bagi kita untuk belajar mengandalkan Tuhan lebih dari apapun, dan itu pun menjadi kesempatan emas bagi kita untuk melihat langsung kuasa mujizat Tuhan.
            Tuhan siap memberi hikmat yang memungkinkan kita untuk bisa melihat apa yang menjadi rencana atau rancanganNya bagi kita. Dia telah menyediakan bekal untuk itu lewat talenta-talenta yang telah diberikan sejak awal, dan Dia siap untuk menuntun kita dalam menjalaninya secara bertahap. Menjalani hidup yang berkenan di hadapanNya, itulah kunci yang akan membuat kita mendapatkan uluran tangan Allah sendiri untuk menuntun kita mencapai kemenangan demi kemenangan. Kesuksesan dan keberhasilan, itu merupakan janji yang telah disediakan Tuhan untuk kita. Jalannya memang tidak sama bagi setiap orang, tetapi semua yang sesuai dengan rencanaNya adalah sesuatu yang mendatangkan damai sejahtera dan menuju kepada hari depan yang cerah, seperti Firman Tuhan dalam kitab Yeremia: "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11).
Tuhan bukanlah Pribadi yang suka menutup-nutupi, Dia akan dengan senang hati membuka segala rencanaNya kepada orang yang berkenan kepadaNya
Medh haRrab sobat katharos^^
GBU…*^0^*

7 Juni 2012
Interaksi Dengan Firman Tuhan
yohanes 1 :1-18
“firman itu telah menjadi manusia dan diam diantara kita dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran”(yohanes 1:14)
            Pondasi utama dari tujuan hidup umat yang terarah kepada Tuhan Yesus adalah karena hanya di dalam Dia tersedia kehidupan kekal. Yoh. 1:4 menyaksikan tentang kedirian Kristus, yaitu: “Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia”. Dengan demikian sumber kehidupan setiap makhluk dan manusia adalah Yesus Kristus yang disaksikan oleh Alkitab dan diberitakan dalam khotbah. Jadi jelaslah bahwa umat perlu menghayati Firman Allah yang disaksikan oleh Alkitab agar mereka dapat memahami lebih mendalam dan personal diri Kristus selaku Tuhan dan Juru-selamat. Umat harus merenungkan Firman Tuhan sepanjang hidupnya bilamana mereka ingin bertumbuh dan memperoleh keselamatan yang kekal. Untuk itu setiap umat wajib memiliki disiplin rohani dan sikap yang konsisten dalam membaca dan merenungkan Alkitab. Namun sayangnya, umat sering enggan membaca dan merenungkan Alkitab secara langsung. Mereka lebih suka mendengarkan khotbah yang menyenangkan hati, menghibur dan lucu. Bahkan kini umat jarang mau membaca Alkitab secara langsung. Sehingga saat ke gereja mereka sengaja tidak membawa Alkitab, sebab di beberapa gereja telah disediakan teks ayat Alkitab yang telah difoto-copy atau ditayangkan dalam multi-media. Baru saat penyampaian khotbah mereka memberi respon. Bila penyampaian khotbah menarik dan menyenangkan hati, mereka menganggap telah memperoleh Firman. Tetapi bila penyampaian khotbah kurang menarik, monoton atau isi cukup sulit dipahami; maka mereka segera tertidur dan menganggap tidak memperoleh Firman. Fenomena ini menunjukkan 2 hal yang sangat memprihatinkan, yaitu: lemahnya relasi personal umat dengan Kristus selaku Firman Allah yang hidup, dan minimnya minat anggota jemaat untuk mendalami isi Alkitab secara mandiri. Sehingga khotbah sering dijadikan ukuran yang paling menentukan dalam pertumbuhan spiritualitas umat. Padahal khotbah atau firman yang diberitakan hanyalah satu bagian dari hakikat Firman Allah. 
            Kerinduan hati umat untuk memperoleh pemahaman firman Tuhan melalui isi khotbah tidak boleh meniadakan relasi yang personal dan mendalam dengan Kristus. Selain itu kedudukan khotbah tidak boleh melemahkan disiplin rohani. Jati-diri Kristus yang benar adalah Kristus yang disaksikan oleh Alkitab dan diteguhkan melalui pemberitaan firman dalam ibadah. Saat umat meletakkan hidup mereka kepada Kristus dan memahami firmanNya, maka Roh Kudus akan memberi pengertian yang benar tentang kehendak dan kebenaran Kristus. Jadi bilamana umat hanya memperhatikan salah satu aspek dari eksistensi Firman, maka mereka tidak akan mampu untuk menjadi pelaku firman yang membebaskan. Pelaku firman yang membebaskan adalah bilamana  mereka sungguh-sungguh mengasihi dan mempermuliakan Kristus selaku Firman yang hidup dengan sikap yang selalu mendengar dan memperlajari Alkitab (firman yang tertulis) dan sikap responsif saat.
Medh haRkam sobat katharos^^
GBU…*^0^*

8 Juni 2012
Pertolongan Dari Tuhan
Mazmur 121:1-8
“Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.”
(Mazmur 121:1-2)
            Hidup manusia penuh dengan banyak masalah. Masalah bisa datang silih berganti tanpa memandang status sosial. Bahaya juga senantiasa mengancam kehidupan kita. Oleh karena itu banyak sekali manusia yang senantiasa mencari perlindungan bagi hidup mereka. Mereka berusaha agar hidup mereka dapat selalu aman dan terlepas dari segala masalah. Di jaman sekarang ini juga banyak sekali tawaran-tawaran alternatif agar kita dapat terlepas dari masalah ataupun bahaya.
Sebagai umat Tuhan, kita harus cukup selektif dalam hal ini.
Bergantung sepenuhnya kepada pertolongan Tuhan bukanlah suatu hal yang mudah seperti membalikkan telapak tangan. Seringkali masa-masa kita menunggu jawaban Tuhan merupakan masa yang rawan terhadap berbagai jalan keluar yang ditawarkan oleh dunia ini. Kita harus tetap bertahan kepada iman kita terhadap Yesus.
Kalau begitu apa yang harus kita lakukan agar kita tetap berharap kepada pertolongan dari Tuhan?
1.Yakinlah Tuhan tidak pernah meninggalkan kita
Cukup banyak umat Tuhan yang akhirnya kecewa oleh karena mereka merasa bahwa Tuhan telah meninggalkan mereka dan ingkar janji. Tuhan yang kita sembah bukanlah Tuhan yang instan. Tuhan menginjinkan segala sesuatu terjadi dalam kehidupan kita untuk menguji kesetiaan kita.
Firman Tuhan mengatakan bahwa Dia tidak pernah sekalipun membiarkan kita sendiri. Ini merupakan janji Tuhan bagi kita. Jangan bergantung kepada perasaan kita yang menganggap bahwa Tuhan telah meninggalkan kita dan bahkan tidak mendengar doa kita. Jangan menjadikan perasaan sebagai standar dari iman kita, karena perasaan mudah berubah sesuai dengan keadaan. Tetapi iman adalah bukti dari segala sesuatu yang kita harapkan, bukti dari segala sesuatu yang tidak kelihatan (Ibr 11:1).
2.Yakinlah bahwa perlindungan Tuhan itu nyata
Ketika kita mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah hidup kita, Dia memberikan perlindungan atas seluruh hidup kita. Dia akan menjaga hidup kita dari segala marabahaya. Kita tidak bisa mengandalkan kekuatan manusia untuk menjaga setiap langkah kita. Ketika kita sudah hati-hatipun bahaya masih bisa menghadang, entah itu kecelakaan lalu lintas, bencana alam, dan lain sebagainya. Kita tidak bisa melindungi anak-anak kita selama 24 jam, kita tidak bisa menjaga harta benda kita juga setiap saat. 
Tetapi Firman Tuhan  memberikan jaminan bagi kita bahwa Dia akan menjaga kita dari segala kecelakaan. Dia akan berjaga-jaga atas nyawa kita. Dia akan melindungi setiap umatNya. Haleluya….!!

 
9 Juni 2012
Percayalah Bahwa Tuhan Yang Kita Sembah Adalah  Tuhan Yang Hidup!!!
1 Raja-raja 18 : 20-46
Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali.” 
(1 Raja-raja 18:37)

            Ketika kita ada dalam satu persimpangan jalan dan memerlukan jawaban, janganlah kita mencari jawaban dari manusia, yang belum tentu sesuai dengan kehendak Tuhan. Bahkan Firman Tuhan mengajarkan kita untuk tidak mengandalkan manusia dan kekuatannya (Yer 17:5-6).
Jawaban yang kita peroleh dari hikmat dunia ini bahkan bisa membawa kita kepada kehancuran. Tidak ada jawaban lain yang bisa kita andalkan selain jawaban dari Yesus.
Tapi seringkali kita justru mempertanyakan kuasa Tuhan, apakah benar Tuhan akan memberi jawaban bagi kita, apakah benar matanya sedang tertuju kepada masalah kita, apakah benar Dia akan menolong kita tepat pada waktunya, sebagaimana Tuhan menjawab Elia tepat pada waktunya.
Kita harus tahu bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang hidup. Dia tidak akan membiarkan kita berjalan sendiri. Dia tidak akan membiarkan umatNya jatuh sampai tergeletak (Mazmur 37:23-24).
            Dan Tuhan tidak pernah berhutang. Ketika Dia berfirman dan berjanji untuk menolong kita, maka kita harus benar-benar percaya bahwa Dia pasti menolong kita. Kita harus singkirkan segala keraguan, ketakutan dan kekwatiran yang melanda pikiran kita.
Rencana Tuhan adalah rencana yang sempurna. Dan ketika kita benar-benar berserah dan mengandalkan Tuhan sepenuhnya dalam hidup kita, maka kita akan melihat campur tangan kuasa Tuhan dalam hidup kita. Kita akan melihat bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang hidup, yang benar-benar nyata dalam kehidupan kita.
Ada saat-saat di mana kita merasa sendiri dan merasa bahwa Tuhan meninggalkan kita. Hal itupun juga dialami oleh nabi Elia. Tetapi kita dapat melihat bahwa Tuhan tidak tinggal diam atas masalah yang dihadapi Elia. Tuhan tidak membiarkan Elia dipermalukan dihadapan ratusan nabi-nabi Baal dan seluruh bangsa Israel. Tuhan benar-benar membela Elia. Dan Tuhan yang samapun juga akan membela kita sebagai umatNya. Dia tidak akan meninggalkan dan mempermalukan kita. Dia Allah yang hidup!
Percayalah bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang hidup. Dan serahkan segenap hidup kita ke dalam tanganNya, maka Dia akan berperkara dalam hidup kita, menyatakan kuasa mujizatNya dalam setiap permasalahan maupun pergumulan kita. Haleluya!!!
Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat. ” Mazmur 37:25-26

 
10 Juni 2012
MALAS = BODOH
Amsal 12 : 24 – 27
Tangan orang rajin memegang kekuasaan, tetapi kemalasan mengakibatkan kerja paksa
(Amsal 12 : 24)
            Mungkin dari beberapa orang teman kita saat kita tanya mengenai ‘orang bodoh’ mereka menjawab demikian “Tidak ada orang yang bodoh. Semua orang terlahir sebagai orang pintar, yang ada hanyalah orang malas.”
Penggambaran ‘orang bodoh’ menurut sebagian orang ternyata diidentikkan dengan kemalasan. Orang malas tidak mungkin sukses.
Sebagai contoh, Albert Einstein terlahir autis. Pada awalnya ia tidak terbilang sebagai seseorang yang pintar, apalagi jenius. Banyak orang meragukan kemampuannya dan menganggapnya remeh. Namun di masa dewasanya, dia berhasil menemukan teori-teori yang luar biasa dan banyak orang menyebutnya jenius. Pencapaian Albert Eisntein ini tidak mungkin dicapai oleh seorang pemalas.

            Temen-temen ku yang sangat dikasihi TUHAN, orang yang bodoh bisa saja menjadi pintar jika ia rajin. Tapi orang yang pintar bisa saja ia menjadi bodoh karena kemalasannya. Maka dari itu, janganlah menjadi pemalas, karena kemalasan akan membawa kita pada kehancuran secara perlahan.
Contohlah pribadi seorang Albert Einstein tersebut di dalam kehidupan sehari-hari kita. Di dalam study kita, di dalam pelayanan kita, di dalam pekerjaan apapun yang akan kita kerjakan nantinya. Semua kemalasan akan memberi kita benih dari sebuah kegagalan. Karena saya yakin diantara semua temen-temen pasti kalian tidak menginginkan adanya benih kegagalan dari pekerjaan yang temen-temen lakukan. So, jauhi kemalasan dan dekatlah dengan kerajinan.
GBU^^
 
11 Juni 2012
Memiliki Doa Yang Penuh Kuasa
Yakobus 5:12-20
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.”(Yakobus 5:16)

            Tuhan memang memakai sebagian orang yang khusus dipanggil olehNya untuk melayani umatNya dalam pelayanan pekerjaan Tuhan seperti di gereja. Dan otoritas dari padaNya juga turun ke atas mereka. Dan bukan suatu kesalahan jika kita meminta dukungan doa dari mereka. Tetapi dalam hal berdoa, Tuhan tidak membatasi siapa saja yang dapat menaikkan doa yang memiliki kuasa dan benar-benar membawa pengaruh bagi kehidupan kita. Bahkan orang yang baru menerima Kristus sebagai Tuhan dan juruselamatnya-pun juga bisa memilki doa yang mempunyai kuasa.
Kalau begitu, bagaimana dapat memiliki doa yang penuh kuasa, supaya kita tidak lagi bergantung kepada orang lain untuk berdoa bagi diri kita sendiri?
1. Mengaku Dosa
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu” Yak 5:16a
Halangan yang paling utama bagi doa kita adalah dosa. Sebanyak apapun kita berdoa, namun jika masih ada dosa yang masih diperbuat, maka kita tidak akan memiliki doa yang berkuasa.
Akuilah dosa yang ada, bertobat dan datang pada Yesus. Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang setia. Dia akan menghapuskan setiap dosa kita akui di hadapannya.
2. Saling Mendoakan
Dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.” Yak 5:16b
Ada kalanya bahwa ketika kita sendiri sedang dalam kondisi tidak sehat, tetapi      Tuhan meminta kita untuk mendoakan orang sakit. Atau bahkan ketika kita sendiri sedang ada masalah, tetapi ada orang lain yang meminta untuk didoakan atas segala masalah yang mereka hadapi.
Ketika kita taat mengikuti perintah Tuhan, kita akan melihat pekerjaan Tuhan yang luar biasa. Doakanlah orang-orang yang membutuhkan dukungan doa, maka Tuhan akan memberikan apa yang kita ingini.
3. Yakin
Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” Yak 5:16c
Keraguan dan kebimbangan identik dengan ketida kepercayaan. Kisah Petrus yang berjalan di atas air mencerminkan hal ini. Petrus tidak seratus persen percaya bahwa dia bisa berjalan di atas air, walaupun sempat sesaat berjalan di atas air.
Keraguan muncul dalam dirinya ketika dia melihat keadaan sebenarnya yang dia hadapi. Yakinlah dengan apa yang didoakan, percaya sepenuhnya bahwa doa yang dinaikkan akan membawa pengaruh kepada kehidupan kita.
GBU^^
 
12 Juni 2012
Iman Yang Bertumbuh
Matius 17:14-21
“Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.“ (Matius 17:20b)

            Kita diselamatkan oleh iman kita kepada Yesus Kristus. Tetapi keselamatan itu tidak berhenti pada saat kita menerima Dia dalam hidup kita. Iman kita harus senantiasa bertumbuh. Tuhan Yesus mengumpamakan iman kita bagai biji sesawi. Biji itu adalah biji yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, dia menjadi pohon yang besar (Mat 13:31-32).Iman kita harus selalu dipelihara sehingga menghasilkan pertumbuhan yang berarti bagi Kristus dan sesama manusia.Bagaimana caranya agar iman kita dapat bertumbuh?
1. BERAKAR
“Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita… hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia…” Kol 2:6-7
Biji yang jatuh ke tanah, pertama kali akan tumbuh akarnya. Akar akan menembus jauh ke dalam tanah, sehingga nantinya pohon akan menjadi kuat apabila diterpa angin dan badai.
Biarlah hidup kita berakar di dalam Kristus. Bangun hidup kita di atas FirmanNya.
Semakin dalam hidup kita tertanam di dalam Kristus, semakin kuat kita menghadapi berbagai masalah dan pencobaan.
2. BERTUMBUH
“Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak…” Ef 4:13-15
Setelah berakar, pohon akan terus bertumbuh menjadi besar dan kuat.
Iman yang bertumbuh adalah iman yang menjadi dewasa secara rohani. Susu adalah untuk anak-anak, tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa (Ibr 5:13-14).
Tidak lagi menyimpan rasa iri hati dan sakit hati. Juga menghindari perselisihan.
Dewasa juga berarti mandiri, tidak bergantung lagi kepada orang lain. Tetapi bisa menjadi orang yang berguna bagi orang lain (Ibr 5:12).
3. BERBUAH
“Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-KU” Yoh 15:8
Pohon yang sudah bertumbuh besar akan menghasilkan buah. Jika tidak menghasilkan buah maka pohon tersebut akan ditebang (Mat 3:10).
Tuhan juga menghendaki agar hidup kita menghasilkan buah yang banyak bagi Dia: buah roh (Gal 5:22-23), jiwa-jiwa dan buah-buah lainnya.
“Tetapi baiklah tingkat pengertian yang telah kita capai kita lanjutkan menurut jalan yang telah kita tempuh” Flp 3:16. GBU
 
13 Juni 2012
SALING BANTU
Pengkotbah 4:7-16
"Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan."(Pengkotbah 4:12)
           
            Kita adalah bagian dari masyarakat, alangkah baiknya apabila kita menyadari bahwa kita butuh orang lain untuk bisa tetap berjalan dengan baik dan benar atau bahkan semakin baik lagi dari hari ke hari.
Dalam banyak kesempatan Firman Tuhan berulang kali mengingatkan kita agar tidak berjalan sendiri. Kita tidak pernah dirancang untuk menjadi manusia yang absolut dan merasa kita sanggup melakukan segalanya sendirian. Firman Tuhan berkata:(Pengkotbah 4:9-10,12). Dalam berbagai aspek kehidupan itu berlaku, dalam hal kerohanian pun demikian. Kita butuh membangun network yang kokoh, bukan saja untuk kepentingan kita, kelompok atau sesama manusia secara umum, tetapi juga untuk menyatakan terang Allah dan memperluas KerajaanNya di muka bumi ini.

            Kita tidak pernah sanggup berjalan sendirian, karena tekanan dan godaan akan selalu ada disekitar kita setiap saat. Dunia yang kita hidupi ini tidaklah mudah. Cepat atau lambat kita kekuatan kita akan habis. Kita akan mengalami kelelahan dan menjadi lemah. Atau berbagai titik lemah kita pun rawan untuk menjadi santapan empuk baik oleh iblis atau orang-orang yang berhati jahat. Disaat seperti itulah kita butuh dukungan dari teman-teman terutama yang seiman agar kita bisa tetap kuat, atau apabila sudah terlanjur jatuh bisa kembali bangkit dari keterpurukan. Saling menasihati, memberi masukan, menegur jika perlu, dan saling mengulurkan tangan untuk membantu, itu akan membuat kita semua bisa bertumbuh dengan baik dan dapat kembali bangkit dari keterpurukan. Dikala kita butuh ada teman, dikala teman butuh ada kita. Indah bukan?
Kita harus mau mengakui bahwa kita adalah manusia yang terbatas dan punya kelemahan. Jangan biarkan kelemahan menggerogoti kita dan terus menjauhkan kita dari janji-janji Tuhan. Jangan biarkan kelemahan terus terbuka sehingga gampang untuk diserang. Oleh karena itu jangan abaikan kesempatan untuk saling berbagi dan menguatkan selagi kesempatan masih ada. Selain agar kita bisa bertumbuh bersama-sama mengatasi kelemahan-kelemahan kita, temukanlah potensi-potensi yang telah diberikan Tuhan. .AMMiiEEnnn,,, GoD bLessS Us…..

Never let your weakness overcome you
 
14 Juni 2012
Dimanakah Allah Saat Kita Menghadapi Masalah?
Ayub 35:9-16
“Dimana Allah, yang membuat aku, dan yang memberi nyanyian pujian di waktu malam ?” (Ayub 35:10b)
           
            Permasalahan dalam kehidupan yang sedang terjadi sering membuat kita gelisah, merasa tidak tentram, bahkan sangat sukar  melalui malam-malam tanpa bisa tertidur karena pikiran kita dipenuhi dengan persoalan demi persoalan.
            Berikut beberapa hal yang dapat menjawab pertanyaan kita, “Dimanakah Allah itu dan apa saja yang diperbuatNya tatkala kita dalam pergumulan?”
Dimanakah Allah itu saat kita menghadapi masalah ?
                1. Allah Berada Di Dekat Kita
Yang Tuhan kehendaki ialah supaya kita dapat menyadari bahwa Dia tetap Allah yang tidak pernah membiarkan anaknya. Dia hendak mendidik kita supaya belajar di tengah-tengah pergumulan yang besar, Dia hendak mendidik kita menjadi anak yang kuat dan bertumbuh dalam iman, Dia tidak membiarkan kita menjadi anak yang manja dan penakut.Markus 4 : 37-39
                2. Allah Berada Di Daerah Musuh Untuk Memusnahkannya
Allah yang berperang melawan musuh-musuh kita pada saat kita berjalan dengan iman.
Ketahuilah bahwa Allah tetap menyertai kita dan mengatur pertolongannya untuk kita, sebab itu janganlah kita membalas yang jahat dengan yang jahat. Sekalipun terasa berat dan harus mencucurkan air mata kita harus berusaha melakukan FirmanNya.
                3. Allah Di Sorga Untuk Mengatur Pembelaan Bagi Kita
Kadang-kadang kesukaran bisa saja datang sekalipun kita hidup dalam kehendak Allah. Tapi kita jangan cemas dan takut sebab pada masa atau saat kita membutuhkan sesuatu, Allah akan menyediakan dan memberikan pertolongan itu bagi kita, dengan caraNya yang tidak dapat kita mengerti dan duga.
Ia menciptakan segala yang ada, Ia yang pengatur segalanya dan segala sesuatu dapat diperintahkanNya serta segala sesuatu itu ada dibawah kendali dan kehendakNya.  Percayalah bahwa pertolonganNya tidak pernah terlambat.  Percayalah kepadaNya maka Ia akan bertindak.
percaya pada FirmanNya dan tetap mengasihiNya dengan melakukan FirmanNya. Seberat apapun badai pergumulan hidup ini, ingatlah kepada Allah sebagai satu-satunya sumber pertolongan itu. Tetap percayalah kepadaNya! Ia akan memberi kekuatan dan pertolongan kepada kita. Percayalah!
Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka” Ibrani 7:25

 
15 Juni 2012
Menjadi Orang Bersemangat dan Optimis Menghadapi Masalah 
Amsal 18:12-18
Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa yang akan memulihkan semangat  yang patah?” (Amsal 18:14)

Allah itu baik. Dia sahabat kita, dalam segala susah Dia selalu datang menghibur. Biasanya ada beberapa hambatan-hambatan dalam meraih sebuah keberhasilan adalah antara lain, sikap yang putus asa, patah semangat, menyerah, keinginan untuk mundur, dan lain sebagainya.  Kalau sikap seperti ini dibiarkan akan membuat seseorang itu  menjadi frustrasi, dan tetap tinggal dalam masalahnya.  Dalam  menghadapi setiap masalah, kita membutuhkan sebuah semangat untuk berjuang dan bangkit, dengan pertolongan Tuhan agar kita sampai pada tujuan yang diinginkan.

Untuk menjadi orang yang bersemangat yang selalu optimis, kita memerlukan:
1. Keberanian bertindak untuk mengambil resiko
            Orang yang bersemangat  memiliki keberanian untuk bertindak. Siap hidup             dan siap mati, mereka tidak takut dan gemetar karena mempunyai ketetapan          hati yang mantap. Kalau kita berani bertindak lakukan sesuatu kebenaran,      Tuhan pasti menolong, Tuhan juga pasti membela FirmanNya. Jadi, jangan             ta         kut, hadapilah setiap persoalan, jangan lari, Tuhan memberi kekuatan agar          kita dapat meraih keberhasilan.
2.  Sikap tidak mau menyerah
            Kalau semangatmu sedang lemah, bangkitlah mencari Tuhan, dengan berdoa,         membaca Firman Allah, mengikuti ibadah dan memuji menyembah    Dia. Pasti ada kekuatan baru dan upah yang akan diberikanNya, itu janjiNya.
3.  Iman yang teguh
            Kita harus percaya pada Firman-Nya. Supaya iman tetap teguh, baca, renung          kan dan perkatakanlah Firman Tuhan itu kepada diri kita sendiri maupun     kepada orang lain.
            Semangat merupakan jalan untuk memperoleh apa yang kita butuhkan. Teta           plah bersemangat, miliki keberanian untuk melakukan Firman Allah, jangan    pernah menyerah dan tetap teguh pegang janji Tuhan sampai menjadi sebuah           kenyataan. Tuhan memulihkan setiap semangat yang patah. Orang yang      bersemangat akan selalu optimis dalam menghadapi setiap persoalan, untuk      meraih keberhasilan. Selamat berjuang dan tetap semangat, Tuhan  Yesus         memberkati kita semuanya.
.
Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan  kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti  apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat” Wahyu 1:3.

16 Juni 2012

PENGAMPUNAN ITU        MEMERDEKAKAN IMAN
Markus 11:20-26
"Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu."(Markus 11:25)

            Banyak orang lupa betapa eratnya hubungan antara iman dan pengampunan. Yesus pernah mengajarkan mengenai hubungan ini ketika memberi nasihat tentang doa (Markus 11:20-26). Sebelum kita berdoa, kita wajib terlebih dahulu mengampuni orang-orang yang masih mengganjal dalam hati kita. Artinya, doa hanya akan berakhir sia-sia jika kita belum melepaskan sakit hati atau dendam yang masih bercokol di dalam hati kita dan memberi pengampunan.
Tentu saja bukan kebetulan jika Yesus menopang gabungan kedua kalimat itu. Tuhan Yesus ingin kita sadar bahwa mengampuni orang-orang yang bersalah kepada kita adalah dasar utama untuk menerima sesuatu dari Tuhan. Tuhan sendiri sudah menunjukkan sikap tersebut terlebih dahulu. Dia selalu siap mengampuni kesalahan kita sebesar apapun. Tapi lihatlah bahwa itu bisa terjadi apabila kita mau mengampuni kesalahan orang.(Matius 6:14).
            Tuhan selalu memberi kesempatan bagi kita untuk bertobat. Dia memberikan pengampunan yang tidak terbatas. Sudah seharusnya kita pun berlaku sama terhadap sesama kita. Menyimpan dendam tidak akan membawa manfaat selain akan menimbulkan berbagai penyakit dan membuat kita tidak bisa melangkah maju. Selain itu, terus mendendam dan tidak mau mengampuni pun akan membuat doa-doa kita terhalang, membelenggu iman kita sehingga tidak bisa tumbuh bahkan menghilangkan kesempatan kita untuk menerima pengampunan dari Tuhan. Sungguh perihal pengampunan ini memegang peranan penting bagi pertumbuhan iman kita dan sangat menentukan terhadap apakah doa kita didengar Tuhan atau tidak. Saya tahu bahwa itu bisa sangat sulit, apalagi jika kita mengandalkan kekuatan diri sendiri untuk memberikan pengampunan. Orang bisa menyakiti kita begitu rupa sehingga hidup kita seolah berakhir sampai disitu, apalagi jika yang dilakukan menyisakan trauma dan penderitaan yang harus kita pikul untuk waktu yang lama. Bebaskan iman anda dari belenggu kepahitan, sakit hati dan dendam, dan merdekakanlah iman anda dengan segera dengan memberi pengampunan. Maka anda pun akan segera menyaksikan bagaimana Tuhan menjawab doa-doa anda dengan begitu luar biasa, bahkan memenuhi anda dengan berkat dan karuniaNya yang melimpah.

Merdekakan iman kita lewat pengampunan

17 Juni 2012
Percayalah Bahwa Tuhan Yang Kita Sembah Adalah  Tuhan Yang Hidup!
1 Raja-raja 18 : 20-46
Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati mereka tobat kembali.”         
(1 Raja-raja 18:37)

            Ketika kita ada dalam satu persimpangan jalan dan memerlukan jawaban, janganlah kita mencari jawaban dari manusia, yang belum tentu sesuai dengan kehendak Tuhan. Bahkan Firman Tuhan mengajarkan kita untuk tidak mengandalkan manusia dan kekuatannya (Yer 17:5-6).
Jawaban yang kita peroleh dari hikmat dunia ini bahkan bisa membawa kita kepada kehancuran. Tidak ada jawaban lain yang bisa kita andalkan selain jawaban dari Yesus.
Tapi seringkali kita justru mempertanyakan kuasa Tuhan, apakah benar Tuhan akan memberi jawaban bagi kita, apakah benar matanya sedang tertuju kepada masalah kita, apakah benar Dia akan menolong kita tepat pada waktunya. Kita harus tahu bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang hidup. Dia tidak akan membiarkan kita berjalan sendiri. Dia tidak akan membiarkan umatNya jatuh sampai tergeletak (Mazmur 37:23-24).

            Dan Tuhan tidak pernah berhutang. Ketika Dia berfirman dan berjanji untuk menolong kita, maka kita harus benar-benar percaya bahwa Dia pasti menolong kita. Kita harus singkirkan segala keraguan, ketakutan dan kekuatiran yang melanda pikiran kita.
Rencana Tuhan adalah rencana yang sempurna. Dan ketika kita benar-benar berserah dan mengandalkan Tuhan sepenuhnya dalam hidup kita, maka kita akan melihat campur tangan kuasa Tuhan dalam hidup kita. Kita akan melihat bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang hidup, yang benar-benar nyata dalam kehidupan kita.
Ada saat-saat di mana kita merasa sendiri dan merasa bahwa Tuhan meninggalkan kita. Hal itupun juga dialami oleh nabi Elia. Tetapi kita dapat melihat bahwa Tuhan tidak tinggal diam atas masalah yang dihadapi Elia. Tuhan tidak membiarkan Elia dipermalukan dihadapan ratusan nabi-nabi Baal dan seluruh bangsa Israel. Tuhan benar-benar membela Elia. Dan Tuhan yang samapun juga akan membela kita sebagai umatNya. Dia tidak akan meninggalkan dan mempermalukan kita. Dia Allah yang hidup!
Percayalah bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang hidup. Dan serahkan segenap hidup kita ke dalam tanganNya, maka Dia akan berperkara dalam hidup kita, menyatakan kuasa mujizatNya dalam setiap permasalahan maupun pergumulan kita. Haleluya!
Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.
 ” Mazmur 37:25-26

 
18 Juni 2012

Penyertaan Tuhan 
Ulangan 11:1-15
“Suatu negeri yang dipelihara oleh TUHAN, Allahmu:  mata Tuhan, Allahmu tetap mengawasinya dari awal sampai akhir tahun” (Ulangan 11 : 12)

            Bangsa Israel menghadapi banyak hal-hal yang penting dalam perjalanan mereka ketika hendak mau meninggalkan  tanah Mesir dan dalam perjalanan menuju tanah Kanan.  Musa yang ditunjuk oleh Tuhan memimpin mereka keluar dari tanah Mesir telah menunjukkan banyak tanda-tanda mujizat, melalui kuasa dan perintah Tuhan dengan 10 tulah. Bangsa Israel harus menempuh perjalanan yang panjang dan penuh dengan tantangan,  menyeberangi laut Tiberau, dan perjalanan di padang gurun selama 40 tahun. Perjalanan itu sangat melelahkan untuk memasuki ke tahapan baru, yaitu tanah perjanjian. Tanah Kanan yang dijanjikan Allah itu sangat subur dan diberkati Allah. Tanah Kanan tersebut mendapat suplai air dari danau Galilea yang cukup luas dan berair jernih.
            Kita tahu bahwa perjalanan tersebut dipimpin langsung oleh Allah dengan menempatkan Musa di tengah bangsa Israel sebagai nabi, yang seringkali melakukan pemberontakan kepada Allah.  Pemberontakan-pemberontakan yang terjadi dalam bangsa Israel itupun sering muncul menentang kepemimpinan Musa. Adapun sikap yang selalu diambil Musa dalam menghadapi mereka  adalah selalu mengarahkan dan membimbing supaya bangsa Israel dapat tetap hidup untuk mengikuti Perintah Allah. Meskipun Musa tidak masuk ke tanah Kanan, namun nasehat-nasehat Musa itu sangat berguna bagi bangsa Israel. Kita sebagai orang percaya yang telah dipilih Allah, akan selalu banyak mengadapai kesulitan dan tantangan  dalam menghadapi arus kehidupan di akhir zaman ini.  Dalam 2 Timotius 3:1, dikatakan
Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.  Banyak manusia dalam keadaan ini, telah memilih hidup jauh dari Tuhan, dan mereka mengandalkan kekuatan sendiri. Sekalipun kesulitan dan tantangan pasti selalu ada, itu bukan alasan bagi kita untuk menjauh daripadaNya.
Mau masuk tanah Kanan?  Bangsa Israel harus berhadapan dengan musuh-musuh besar. Namun karena penyertaan Tuhan, maka semua musuh dapat dikalahkan. Masa depan merekapun telah disiapkanNYa,  yaitu tanah Kanan yang diberkati. Begitu pula hendaknya kita saat ini, kita harus  tetap hidup seturut Firman Allah, Tuhan pasti akan memelihara kita senantiasa, pertolonganNya sempurna. Percaya, Dia telah menyediakan berkat yang terbaik bagi kita, bahkan apa yang tak pernah terpikirkan oleh kita akan disediakanNya bagi orang yang sungguh berharap kepadaNya.
            Setiap kesulitan dalam hidup ini jangan sampai membuat kita bimbang, putus asa dan membuat iman kita menjadi lemah. Sebaliknya, kita harus semakin mendekatkan diri kepada Tuhan, banyak belajar Firman Allah agar iman kita semakin diteguhkan.  Ingat, bahwa Mata Tuhan tetap mengawasi kita orang percaya, dari awal sampai akhir, sampai kita meraih berkat-berkatNya yang telah disediakan bagi kita.GBU^^
 
19 Juni 2012
Keluar Dari Jurang Masalah
Mazmur 130 : 1-7
Dari jurang  yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan!  Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telingaMu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.(Mazmur 130 : 1-2)

            Saudara yang kekasih di dalam Tuhan Yesus, apakah saudara pernah melihat jurang?  Saudara, jurang  di atas  dapat pula menggambarkan  suasana kehidupan yang  sedang kita alami. Suatu keadaan yang  kurang nyaman, berada dalam sebuah masalah seperti  tekanan/penderitaan,  kekecewaan, kegagalan, kehilangan harapan bahkan hampir putus asa. Saudara yang  terkasih di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kita dapat mengambil sebuah pedoman mengenai  langkah-langkah iman apa yang harus kita ambil ketika berada dalam sebuah masalah:
Berseru dengan iman, yaitu berdoa. Dalam ayat 1 dan 2, Daud  dalam pergumulannya datang merendahkan  hatinya  kepada  Tuhan dan  memohon belas kasihNya.
Berani mengoreksi diri. Dalam ayat 3 dan 4, Daud sendiri mengungkapkan bahwa ia mempunyai kesalahan-kesalahan. Artinya, banyak  masalah  terjadi  yang tengah dihadapinya adalah karena akibat dari perbuatan-perbuatannya sendiri . Ia mengakui kesalahan-kesalahan itu kepada Tuhan.  Siapakah  yang dapat tahan, jika Tuhan mengingat-ingat kesalahan-kesalahan kita ? Tidak seorangpun yang dapat tahan. Namun kita bersyukur atas FirmanNya, dalam  1 Yoh.1:9.
Percaya pada Firman Tuhan. Dalam ayat 5 dan 6, Daud menantikan Tuhan dan mengharapkan Firman-Nya. Maz.119:50.  Daud tidak berdaya,  dia tidak bisa berbuat apa-apa oleh karena hanya Allah sendiri  yang dapat mengampuninya,sebab itu ia  percaya hanya Tuhan dan menantinya. Jiwa Daud menanti, itu adalah pusat dari kepribadian manusia.
Tetap berharap dan sabar menantikan Tuhan. Dalam ayat 7, melalui pengalamannya itu Daud menyerukan kepada kita orang percaya supaya berharaplah kepada Tuhan ! Orang yang berharap pada Tuhan, tentunya  tidak pernah jemu, tetapi dengan sabar menanti-nantikan pertolongan Tuhan tiba. Sebab hanya pada Tuhan ada kasih setia, dan DIAlah sang pembebas kita.
           
            Daud berseru pada Tuhan dalam doa, mau mengoreksi diri sendiri, tetap percaya pada Firman Tuhan dan berharap serta sabar menantikan pertolongan Tuhan.  Kalau kita mau melakukan seperti yang  telah dilakukan oleh Daud, maka Tuhan pasti menolong kita, Tuhan akan mengeluarkan kita dari jurang masalah kita. Tuhan sanggup lakukan itu , memberi pertolonganNya pada kita, memberikan jalan keluar  dari setiap masalah kita, menyembuhkan kita dari sakit penyakit, mengangkat kita, dan memulihkan keadaan kita. Amin!  Tuhan Yesus Kristus memberkati saudara.
 
20 Juni 2012
 Rancangan manusia VSRancangan Tuhan
1 Korintus 2 :6-16
“Tetapi seperti ada tertulis: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” ” (1 Korintus 2:9)

            Sebagai umat Tuhan, kita harus sadari juga bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita (Roma 8:28). Oleh karena itu apapun yang terjadi setelah kita merencanakan segala sesuatu, patut kita syukuri. Entah hal itu baik ataupun buruk, kita harus tetap mengucap syukur kepada Tuhan karena Dia pasti memberikan yang terbaik bagi kita.
Segala hal yang terjadi dalam hidup kita merupakan bagian dari proses yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita. Proses itu akan membuat hidup kita menjadi lebih dekat lagi dengan Tuhan, membuat kita lebih lagi mengandalkan Tuhan, membuat kita lebih lagi berserah kepadaNya.
Tidak jarang juga apa yang kita rencanakan tidak berjalan seperti yang kita kehendaki. Bahkan bisa juga semuanya berubah menjadi kebalikannya. Hal-hal yang tidak kita inginkan bisa terjadi. Dan tentunya hal ini sangat mengecewakan bagi kita.(Amsal 19:21)
(Yesaya 55:8-9)

            Manusia boleh berencana, tetapi Tuhanlah yang memutuskan. Bahkan kita bisa membuat rencana 1, rencana 2, plan A, plan B, dan seterusnya. Tetapi pada akhirnya kita harus menyerahkan segalanya kepada kehendak Tuhan.
Hal ini bukan berarti kita tidak perlu merencanakan segala sesuatu dengan baik. Tuhan tetap menginginkan agar umatNya tetap memaksimalkan akal dan pikirannya untuk merencanakan segala sesuatu dalam hidupnya dengan baik.
Tuhan sanggup memberikan apa yang kelihatan mustahil bagi kita. Dia sanggup mengadakan yang tidak ada menjadi ada.
Di saat kita benar-benar mengandalkan kuasa Tuhan, kita akan melihat hal-hal yang tidak pernah kita lihat sebelumnya. Kita akan tercengang melihat kebesaran dan kemurahan Tuhan yang terjadi dalam hidup kita. Apa yang tidak pernah timbul dalam hati kita, itu yang Dia berikan bagi kita.
Oleh karena itu jangan kuatir akan apa yang ada di masa depan kita dan apa yang akan kita hadapi dalam hidup kita. Tuhan senantiasa memberikan yang terbaik bagi kita yang senantiasa mengasihi Dia.
Hal-hal buruk boleh terjadi, tetapi di balik semuanya itu Tuhan telah menyediakan hal yang terbaik bagi hidup kita. Tuhan akan memberikan kelepasan dan kemenangan bagi hidup kita. Mujizat pasti terjadi. Haleluya!

Manusia boleh berencana tapi Tuhan yang menentukan!!!

 
21 Juni 2012
Rahasia untuk memegang teguh Janji Tuhan
Roma 4 : 1-25
Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.” Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.(Roma 4:18-19)

            Tuhan berjanji kepada Abraham bahwa Dia akan membuat keturunannya seperti debu tanah banyaknya dan juga seperti bintang-bintang yang bertebaran di langit (Kej 15:5). Penantian yang dijalani oleh Abraham bukanlah suatu penantian yang mudah. Perlu waktu bertahun-tahun hingga Abraham dapat melihat bahwa isterinya dapat mengandung hingga melahirkan seorang anak baginya. Belum lagi kondisi fisiknya yang sudah menua dan melemah yang semakin menambah berat bagi Abraham untuk bisa percaya kepada janji Allah.
Apa yang dilakukan Abraham sehingga dia dapat tetap memegang teguh janji Tuhan yang telah diberikan baginya?
1. Tidak Bimbang
Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,”             Rom 4:20
Tuhan ingin agar kita semua dapat menjadi sempurna di hadapanNya. Oleh karena itu keadaan yang kita alami merupakan suatu proses agar janjiNya dapat digenapi dalam hidup kita. Tuhan juga menguji iman percaya kita sehingga dengan demikian kita dapat keluar sebagai pemenang dalam setiap keadaan yang kita alami. Proses yang demikian akan menjadikan kita semakin kuat di hadapan Tuhan dan tidak terombang-ambing oleh keadaan yang semakin tidak menentu.
Tetaplah kuat dalam iman, jangan bimbang dan tetap percaya. Yakin bahwa Tuhan senantiasa menyertai kita dan memegang kita serta membawa kita kepada kemenangan iman.(Yes 41:10)
2. Penuh Keyakinan
Dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.” Rom 4:21
Jangan biarkan keadaan kita membuat kita menjadi lemah. Abrahampun tidak menjadi lemah dalam kondisinya yang seperti itu. Semakin lama dan semakin buruk keadaan yang kita alami biarlah itu menjadi semangat dan pemicu bagi kita bahwa Allah sedang melakukan perkara yang besar dalam hidup kita. Mujizat yang besar akan terjadi dalam hidup kita.Haleluya!

Percaya pada Tuhan dengan iman dan bukan dengan hati dan perasaan!!!
 
22 Juni 2012
Penginapan bagi si jahat
Efesus 4 : 25-31
Dan janganlah beri kesempatan pada si Iblis (Efesus 4 : 27)

            Iblis suka"travelling" dari hati seorang ke hati yang lain. Dia akan selalu berusaha mencari tempat yang paling nyaman dalam hati kita untuk kemudian "bertamu", menginap bahkan menetap di dalamnya. Alkitab sudah mewanti-wanti agar kita jangan pernah memberikan ruang kepada iblis. Dalam Alkitab tertulis "dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis." (Efesus 4:27). Dalam versi KJV disebutkan dengan "Neither give place to the devil.“ Atau dalam versi English Amplified dikatakan"Leave no (such) room or foothold for the devil". Jangan berikan ruang atau tempat berpijak kepada iblis. Iblis bisa dengan nyaman tinggal di dalam diri kita dan mengobrak-abrik iman kita hingga berimbas kepada perilaku-perilaku yang tidak terpuji dan sama sekali bertentangan dengan gambaran yang seharusnya kita miliki sebagai anak-anak Tuhan. Dan iblis sangat senang melakukan itu. Tapi perhatikanlah kembali ayat dalam 1 Petrus 5:8 di atas. Meski iblis selalu dan akan selalu mencari celah untuk menetap dalam diri kita, ia tidak akan bisa berbuat apa-apa jika kita tidak memberi tempat buat dia.
            Karena itulah sangat penting bagi kita untuk menjaga hati kita. (Amsal 4:23). Guard your heart seriously. Dari hatilah kehidupan itu sesungguhnya terpancar, dan apa yang ada di dalam hati kita akan tercermin dalam cara hidup kita. Jika Firman Tuhan yang mengisi ruang-ruang dalam hati kita, maka itu akan dengan jelas terlihat dari sikap dan perilaku kita. Disana iblis tidak akan bisa masuk, bahkan lebih dari itu dikatakan kita akan berhasil dan beruntung dalam perjalanan hidup kita.
Bagaimana jika iblis sudah terlanjur masuk? Lawanlah segera. Alkitab berkata"..lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!" (Yakobus 4:7).
            Jangan beri ruang sama sekali bagi iblis untuk berdiam dalam diri kita. Apakah kita mau membiarkan atau mengusirnya, semua tergantung kita. Kita harus memastikan tidak ada dosa, kejahatan, kebencian, kepahitan dan sebagainya agar tidak ada satupun celah yang bisa dimanfaatkan iblis untuk berpijak. Isilah terus dengan firman Tuhan, agar iblis hanya bisa dengan kesal mengaum-aum berkeliling diluar tanpa bisa mendekat sedikitpun pada kita. Sesungguhnya kita adalah bait Allah, dan jika demikian tidak ada tempat bagi iblis sama sekali.

Jangan berikan ruang atau tempat berpijak bagi iblis

 
23 Juni 2012 
Makna Iman
Ibrani 11 : 1-40
“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat”(Ibrani 11:1)

            “Iman” berasal dari kata Ibrani, aman, menunjuk pada tindakan yang memegang teguh kepada Alah. Dialah sumber keselamatan, kehidupan, berkat, dan perlindungan. Sehingga apabila kita tidak mau percaya auat “beriman” kepada Tuhan, maka kita melepaskan diri dari sumber keselamatan yang sesungguhnya.
Secara khusus, Allah menyatakan seluruh kehendak dan diriNya di dalam Tuhan Yesus. Mempercayai Yesus, berarti mengimani karya Allah yang menyelamatkan di dalam karya penebusanNya di atas kayu salib. Jadi, kita diselamatkan dengan iman kepada Kristus, karena iman itulah kita dibenarkan oleh Allah.
Dari kesaksian ini, kita dapat melihat prinsip-prinsip dari makna iman atau percaya:
1. Iman dipahami sebagai dasar atau substansi yang fundamental dalam kehidupan umat manusia.
2. Iman sebagai dasar yang fundamental atas pengharapan kita kepada Allah. Sehingga pengharapan kita kepada Tuhan, tidak berpijak di atas dasar yang kosong atau pijakan yang sia-sia, tetapi berpijak kepada Allah yang hidup.
3. Iman merupakan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Ini berarti iman adalah bukti dari karya Tuhan yang memampukan kita untuk melihat rahasia keselamatan yang tidak dapat sepenuhnya dilihat oleh panca indera manusia. Itu sebabnya, Ibarni 11:3 meyatakan: “Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat”.
Makna dari “percaya” atau iman, pada prinsipnya merupakan suatu tindakan yang mengamini dengan sungguh-sungguh, bahwa di balik peristiwa-peristiwa penciptaan atau kejadian-kejadian tertentu, Allah menyatakan karyaNya. Jadi, walau kita belum pernah atau tidak melihat karya Allah tersebut, kita dimampukan untuk meyakini bahwa itu bukan sekadar peristiwa kebetulan.
Tetapi timbul pertanyaan, bagaimana tindakan percaya terhadap Allah bukanlah sekadar ilusi, imaginasi atau khayalan belaka? Sebagai manusia, kita tidak hanya memiliki kesadaran intelektualitas, tetapi juga diberi karunia yakni kesadaran religius, yang memampukan kita untuk menyadari kebenaran yang melampaui pikiran dan perasaan. Dengan demikian, sangatlah jelas makna “percaya” atau beriman kepada Tuhan, yaitu iman kepada Tuhan membutuhkan sikap yang tanpa syarat.

Maksud sikap iman yang tanpa syarat adalah, “Walau kita tidak melihat, namun kita percaya”


 
24 Juni 2012
Percaya Saja: Sikap Yang Tuhan Minta
Markus 9:19-23
Yesus menjawab mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi. (Matius 21:21)

            Dalam minggu ini Tuhan terus berbicara kepada saya mengenai pemulihan yang Dia akan lakukan terhadap kehidupan setiap orang, entah itu berbicara     mengenai hati yang luka, berbicara tentang sakit penyakit yang sangat parah, berbicara mengenai retaknya hubungan keluarga, ekonomi rumah tangga yang parah, dan lain lainnnya. Seperti yang Dia janjikan dalam FirmanNya dalam Yohanes 10:10b, Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

            Tuhan datang membawa kehidupan, yang tadinya tidak mempunyai harapan akan mempunyai pengharapan. Bagi mereka yang terluka dan sakit, Tuhan akan beri kesembuhan yang sempurna. Yeremia 33:6 Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan kepada mereka kesehatan dan kesembuhan, dan Aku akan menyembuhkan mereka dan akan menyingkapkan kepada mereka kesejahteraan dan keamanan yang berlimpah-limpah.
Jika Tuhan sudah menyiapkan segala-galanya buat kita, lalu apa yang harus kita lakukan untuk mendapatkan semua itu? Ketika orang orang tidak percaya, Tuhan mengatakan sampai berapa lama lagi pembuktian yang harus angkatan tersebut alami agar dapat percaya?

            Tuhan datang kepada kita bukan untuk melihat apakah kesusahan kita berat, apakah sakit penyakit yang anda derita   sangat parah, atau apakah luka hati yang Anda derita sangat dalam. Tuhan tidak meminta kita untuk berusaha mencari jalan     keluar dengan kekuatan kita, atau meminta pertolongan kepada orang lain, atau juga dalam perkataan kita katakan berserah pada Tuhan, namun sebenarnya kita pasrah pada “nasib”.
Ingat Tuhan datang kepada kita, hanya meminta kepada kita untuk kita : PERCAYA saja. Hanya dengan mempercayai semua  kehidupan kita pada Tuhan, maka sesuai dengan FirmanNya, pasti Anda akan mendapat kan kehidupan, dan pemulihan yang   berkelimpahan. (Gbu)!!!

HARI INI MULAILAH UNTUK BELAJAR MEMPERCAYAI TUHAN SEPENUHNYA DALAM PIKIRAN, PERKATAAN DAN PERBUATAN UNTUK MENGALAMI PEMULIHAN YANG BERKELIMPAHAN DAN JANGAN PERNAH BERSANDAR PADA PENGERTIAN SENDIRI….!!!

 
25 Juni 2012
Menghargai Jasa
2 Timotius 3:10-17
“Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu."  (2 Timotius 3:14)

            Tuhan tidak pernah ingin anak-anaknya untuk menjadi orang-orang yang tidak tahu berterima kasih, bagai kacang lupa kulit. Tuhan tidak mau anak-anakNya melupakan jasa orang lain. Kita bisa melihat isi surat Paulus kepada Timotius yang menyinggung hal ini. Saat itu dalam tulisannya Paulus tengah menubuatkan datangnya sebuah masa yang sukar. (2 Timotius 3:2-4). Seperti apa masa  yang sukar itu? Apakah sukar secara finansial, sulit mencari kerja, bencana alam, bencana kelaparan atau kondisi keamanan yang tidak stabil? Ternyata bukanbukanitu yang disebut Paulus sebagai masa sukar, melainkan sifat manusia yang akan terus semakin jahat, semakin jauh dari kehendak Tuhan. Dalam kesempatan lain penulis Ibrani juga menyampaikan pesan yang sama."Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka." (Ibrani 13:7). Jangan lupakan orang-orang yang sudah mengorbankan jiwa mereka demi menyampaikan firman Tuhan. Hargai mereka, berterima kasihlah dan contohlah iman mereka yang taat sampai mati. Jangan sia-siakan semua itu.

            Terhadap manusia saja kita tidak boleh melupakan jasa atau budi baik mereka, apalagi terhadap Tuhan. Bukankah Tuhan telah begitu baik kepada kita sejak dahulu hingga sekarang? Sudahkah kita bersyukur untuk itu atau kita masih terus menyakiti hatiNya dan melupakan segala kebaikanNya kepada kita? Daud sudah menggugah kita agar jangan pernah melupakan segala kebaikan Tuhan. (Mazmur 103:2) n (Ulangan 8:11-14). Kita tidak akan bisa menjadi orang yang berhasil hari ini tanpa bantuan atau jasa orang lain yang dahulu memberikan sumbangsihnya kepada kita. Orang tua, guru, teman yang peduli, pembimbing rohani dan sebagainya, mereka tentu punya kontribusi atas kesuksesan kita hari ini. Untuk itu kita harus berterimakasih dan tetap mengingat segala yang telah mereka berikan di waktu lalu hingga kita bisa menjadi diri kita hari ini. Selanjutnya jangan pernah lupakan pula kebaikan Tuhan. Jangan lupakan pengorbanan Kristus menanggung bantahan, siksaan hingga disalibkan untuk keselamatan kita. (Ibrani 12:3). Jadilah orang-orang yang selalu menghargai jasa orang lain maupun segala kebaikan Tuhan. Tetaplah bersyukur kepada Tuhan yang telah mengasihi kita dengan setia secara luar biasa. Jadilah orang-orang yang tahu berterima kasih dan tidak melupakan segala kebaikan dari orang lain maupun Tuhan. 

Jadilah orang yang tahu berterimakasih dan menghargai orang-orang yang berjasa dalam hidup kita

 
26 Juni 2012
Rubah dan Kelinci
Kidung Agung 2 : 8-17
"Tangkaplah bagi kami rubah-rubah itu, rubah-rubah yang kecil, yang merusak kebun-kebun anggur, kebun-kebun anggur kami yang sedang berbunga!" (Kidung Agung 2:15)

            Ada sebuah dongeng bahasa Inggris berjudul Kelinci dan Rubah. Ada seekor kelinci yang sangat pintar, tetapi sangat gesit dan sulit ditangkap. Pada suatu hari, seekor serigala bersekongkol dengan rubah untuk menangkap dan memangsa kelinci itu. Serigala berkata kepada sang rubah: "Aku punya ide agar kita bisa menangkap kelinci itu. Kamu pulang dan naik ke tempat tidur dan pura-pura mati. Aku akan bilang kepada kelinci bahwa rubah sudah mati. Begitu ia datang melihat, terkam dan tangkap dia." Rubah pun setuju dan melakukan persis seperti itu. Lalu serigala pun menjumpai kelinci untuk menjalankan rencananya. Kelinci itu pun datang ke rumah rubah dan mengintip dari jendela. Ternyata kelinci cukup cerdik. Ia memakai akalnya untuk menguji terlebih dahulu kebenaran dari apa yang dikatakan serigala. "Hai serigala, anda berkata bahwa rubah itu sudah mati, tapi dari apa yang aku lihat ia tidak tampak seperti rubah mati. Seekor rubah yang mati mulutnya selalu terbuka." Sang rubah mendengar perkataan kelinci dan berpikir, "wah...begitu ya, kalau begitu aku harus buka mulut supaya ia benar-benar mengira bahwa aku sudah mati." Begitu rubah itu membuka mulut, kelinci pun tahu bahwa semua itu hanyalah jebakan saja. Ia pun kemudian lari sekencang-kencangnya menjauh dari rumah itu.

            Dalam menjalani kehidupan di dunia ini kita seringkali tidak menyadari adanya "duri-duri kecil" ini. Mungkin mudah bagi kita untuk tidak melakukan dosa-dosa yang kita anggap besar, tapi seringkali sulit bagi kita untuk menghindar dari hal-hal yang kita anggap sepele padahal itu sama seriusnya di mata Tuhan? Kita berkompromi karena menganggap itu hanyalah dosa kecil yang tidak beresiko apa-apa sama sekali.
 Semua dosa itu sama seriusnya di hadapan Tuhan, no matter how big or small. Semua harus kita pertanggungjawabkan nanti dan akan menentukan kemana kita selanjutnya.  Dosa sekecil apapun itu, bereskanlah segera. Mintalah pengampunan secepatnya kepada Tuhan dan selanjutnya berjaga-jagalah dengan waspada. Jangan beri toleransi apapun terhadap penyimpangan-penyimpangan dari firman Tuhan walau sekecil apapun itu.

Berdoalah dan teruslah berjalan dalam tuntunan Roh Kudus agar tidak ada satupun yang bisa merusak semua yang telah kita bangun selama ini. 

 
27 Juni 2012
Ujian Iman Membawa Ke level Yang lebih Tunggi
Yakobus 1  : 2 -  8
 Saudara-saudara ku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh kedalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.” Yakobus 1:2-4
            Hidup manusia senantiasa penuh dengan pencobaan. Melalui pencobaan-pencobaan itulah iman kita sebagai umat Tuhan diuji. Ketika kita sanggup melalui pencobaan tersebut maka tingkat iman kita akan semakin dekat kepada kesempurnaan. Pertumbuhan rohani kita akan semakin nyata dan menuju kepada kedewasaan secara rohani.
Berikut ujian-ujian iman yang dilalui oleh Yusuf:
Jubah maha indah ditanggalkan oleh kakak-kakaknya (Kej 37:23)
Dilempar ke dalam sumur kosong (Kej 37:24)
Dijual sebagai seorang budak (Kej 37:28)
Difitnah oleh isteri Potifar (Kej 39:11-18)
Ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara (Kej 39:20)
Dilupakan oleh kepala juru minuman yang telah diartikan mimpinya (Kej 40:23)
.Yusuf menjadi seseorang yang sangat matang setelah bertahun-tahun melalui ujian demi ujian. Setiap ujian dijalaninya dengan ketekunan, tekun melakukan Firman Tuhan. Itulah kekuatan yang membawa Yusuf kepada kesempurnaan iman dan kedewasaan secara rohani. Ketika dia lulus dalam satu ujian iman, maka tingkat kerohaniannya bertambah.

Demikian juga kita sebagai umat Tuhan, juga mengalami ujian-ujian yang sama. Tuhan ingin membawa umatNya kepada kesempurnaan. Ujian-ujian yang dialami juga akan memberikan tekanan yang semakin berat dan keadaan yang tidak nyaman bagi setiap pesertanya. Tetapi ketika lulus dari ujian tersebut, maka setiap siswa akan merasakan sukacita dan kelepasan yang luar biasa. Dan mereka akan naik kepada tingkat yang lebih tinggi dibanding sebelumnya.
Setiap masalah dan pencobaan yang datang ke dalam hidup kita bukanlah terjadi begitu saja. Semuanya datang dengan seijin Tuhan. Dan Tuhan ingin membawa kita langkah demi langkah menuju kepada kesempurnaan hidup.Ibr 12:1-2

Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus” Ef 4:13

28 Juni 2012
Berperan Sesuai Kompetensi Dan Panggilan         
I Korintus 12 : 12-31                                                                                 
Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota—anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus.                   (I kor 12 : 12)
            Tugas dan panggilan menjadi agen-agen pembaharuan hidup di tengah-tengah kehidupan yang kompleks tidaklah mungkin hanya ditangani oleh segelintir orang. Lebih tepat setiap umat dipanggil untuk menjadi agen-agen pembaharuan yang sesuai dengan kompetensi dan fungsinya. Saat setiap kompetensi atau kemampuan dikuduskan oleh Allah, maka setiap kompetensi dan karunia Tuhan tersebut akan menjadi kekuatan yang transformatif. Sehingga kompetensi yang paling sederhana sekalipun saat dikuduskan oleh Allah akan menjadi suatu fungsi yang membangun kehidupan komunitas  I Kor. 12:18-20 . Setiap umat akan saling berperan sesuai karunia Roh yang telah dianugerahkan, dan Firman yang dilakukan oleh umat akan membentuk suatu bangunan hidup bersama yang sinergis.

            Kita sering kecil hati saat menyadari hanya memiliki suatu talenta yang tidak terlalu berarti atau bakat yang kurang terpandang. Perasaan kecil hati tersebut timbul karena kita sering mengukur talenta tersebut dari sudut manusiawi yang berdosa. Kuasa dosa menyebabkan kita tidak mampu menghargai karunia Tuhan di dalam hidup kita dan sesama yang memiliki karunia yang berbeda. Dosa juga membutakan mata rohani kita untuk mengukur peran yang dipercayakan Tuhan dengan standar minimum. Bagaimana kita mampu membebaskan orang lain apabila kita sendiri bermasalah dan terbelenggu oleh perasaan inferior atau superior? Tugas sebagai pelaku Firman yang membebaskan secara eksternal akan terwujud jikalau Firman Allah secara internal telah membaharui setiap aspek kehidupan pribadi kita(Mzm. 19:8-9). Pembaharuan hidup yang telah ditransformasi oleh Firman Tuhan akan menghasilkan jiwa yang segar, memberi hikmat,  menyukakan hati dan mata bercahaya. Jadi apabila Firman yang kita gali dan pahami dari Alkitab justru membuat jiwa kita penat, pikiran yang semakin picik, penuh kepahitan dan mata yang semakin suram maka pastilah kehidupan rohani kita telah terputus dengan Kristus. Sehingga kita gagal untuk mewujudkan setiap talenta atau kompetensi yang telah dianugerahkan Allah secara optimal dan konstruktif kepada sesama di sekitar kita. 
 
29 Juni 2012
Jangan Anggap Remeh Pelayananmu
Kolose 4 :7-18
“dan sampaikanlah kepada Arkhipus: perhatikanlah, supaya pelayanan yang kau terima dalam Tuhan kau jalankan sepenuhnya” (kolose 4:17)

            Melakukan pekerjaan besar seperti melayani kerajaan Allah di dunia, tidak mungkin dilakukan secara sendiri-sendiri. Kita butuh orang lain untuk bersama-sama melayani di ladang Tuhan di dalam dunia ini. Untuk melayani jemaat kolose pun, paulus tidak sedirian.
            Dalam bagian akhir dari surat kolose ini, kita bertemu dengan “actor-actor dibelakang layar” yaitu orang-orang yang namanya jarang kita ingat atau sebutkan, tetapi memiliki kontribusi yang besar bagi pelayanan Paulus. Ada Tikhikus yang menjadi pembawa pesan serta Onesimus yang menemaninya. Secara sepintas terkesan bahwa peranan mereka tidaklah besar, karena mereka hanya bertugas sebagai kurir. Namun, dapatkah kita bayangkan, bahwa jika tidak ada orang-orang seperti Tikhikus dan Onesimus, bagaimana mungkin surat kepada jemaat kolose dapat sampai?
Lalu ada pula Aristarkus, Markus, serta Yesus Yustus yang berperan besar dalam menghibur Paulus sehingga dapat terus menulis dan melayani.
Belajar dari hal itu, kita tidak boleh memandang remeh dukungan dari sahabat-sahabat kita. Oraang-orang yang telah menghibur kita berperan besar dalam pelayanan kita karena tanpa mereka, mungkin kita telah kehabisan energy untuk melayani di dunia yang penuh cobaan dan tantangan ini .
            Peranan yang dijalankan oleh Epafras dan Akhipus juga tidak kalah penting. Paulus mempercayakan kepada kedua sahabat pelayanannya segala sesuatu yang telah ia tulis . Artinya Epafras dan Akhipus adalah orang-orang yang terjun langsung di dalam jemaat dan yang berjuang langsung diladang itu untuk memastikan bahwa segala nasihat Paulus dapat dijalankan dengan baik oleh jemaat. Tanpa mereka, Pauluspun akan kesulitan karena ia sendiri tidak dapat datang kesana.
Janganlah kita menganggap remeh pelayanan sesama kita sebab kita tidak pernah tahu secara persis, bagaimana pelayanan tersebut dapat berarti bagi orang lain. Biarlah Tuhan yang memakai pelayanan kita semua untuk kemuliaan-Nya.


Medh haRjum sobat katharos ^^

GBU…8-)

 
30 Juni 2012
Penyakit sebagai ujian iman
Lukas 8 : 40-56
Maka kata-Nya kepada perempuan itu : “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau,
Pergilah dengan selamat”(Luk 8 : 48)

            Kejatuhan manusia ke dalam dosa merembet pada penghukuman, Hawa susah payah waktu mengandung, kesakitan waktu melahirkan anak. Di sini kita belajar, pertama penyakit memang akibat dari dosa. Karena dosa, manusia mengenal sakit.
Jika tidak berdosa, manusia tidak mengenal sakit.    
            Dosa mengakibatkan kemerosotan dan menurunnya kualitas hidup, sehingga manusia yang seharusnya tidak mengalami ketuaan dan tidak mengalami sakit-penyakit, sekarang mengalami kemerosotan. Umur Adam memang tinggi, namun usia generasi selanjutnya makin pendek. Dunia boleh makin modern, gizi makin baik, tetapi angka kematian muda tetap tinggi. Karena teknologi makin tinggi, pola makan dan gaya hidup pun tidak karu-karuan. Jadi, kemajuan manusia tidak bisa mencegah apalagi meniadakan sakit, jutru jenis penyakit terus bertambah.
Seperti diulas di atas, orang benar pun bisa menderita sakit, karena hakekat manusia memang sudah berdosa. Sakit itu sesuatu yang normal, cuma ada yang sering sakit-sakitan, ada yang jarang sakit. Itu tergantung gizi dan cara hidup. Orang berdosa pun, jika cara hidupnya tertib, olahraga cukup, makan teratur, hidupnya pasti sehat. Jadi, jangan menghina diri dengan berkata bahwa orang sakit itu berdosa. Itu namanya menghina Paulus, Ayub, Timotius.
Tak perlu sesali datangnya penyakit, tetapi bagaimana hidup benar sehingga sakit dan penyakit menjadi bagian yang harus kita lewati. Kalau ada orang sakit lalu meninggal, jangan pula disesali. Tuhan punya banyak cara untuk memanggil orang. Yang penting, apakah orang yang dipanggil itu beriman atau tidak? Bila tidak, kita pantas sedih. Jangankan sakit atau mati, dia sembuh pun, kita tetap sedih jika hidupnya tidak benar.

            Jadi, di tengah pergumulan sebagai orang berdosa, dengan seluruh kelemahan tubuh, kita harus bijaksana memelihara kesehatan, supaya dengan tubuh sehat kita bisa mengabdi kepada Tuhan sesuai profesi kita.
Saya berharap, ini bisa mencerahkan kita, sehingga hubungan dengan Tuhan (menjadi) yang paling penting, bukan apa sakit-penyakit kita. Bagi Saudara yang sedang terbaring sakit, periksa diri baik-baik. Kalau kau beriman pada Tuhan, bahagialah sekalipun sakit, karena Tuhan hidup dalam hati. Tetapi kalau sedang sakit dan tidak berhubungan baik dengan Tuhan, minta ampunlah, karena hidup benar dan beriman itu paling penting.

Apa pun penyakitmu, Dia bisa sembuhkan, tetapi hubungan dengan Tuhan, itu yang paling utama.





1 komentar: