Minggu, 1 Juli 2012
Berani Bertahan dan Hidup
Bacaaan : Roma 8 : 31-37
Tetapi dalam semuanya itu kita
lebih dari pada orang - orang yang menang, oleh Dia yang
telah mengasihi kta.
Dalam film “Eight Below” diceritakan tentang delapan
anjing penarik kereta salju yang dengan terpaksa ditinggalkan oleh Shepard,
sang pemilik, karena badai salju besar menyerang mereka. Anjing-anjing tersebut
tidak bisa diangkut oleh pesawat penyelamat karena keterbatasan kapasitas
penumpang. Dengan berat hati, Shepard akhirnya meninggalkan mereka dan berjanji
untuk kembali mengambil anjing-anjing tersebut. Maka anjing-anjing itu mulai
dalam petualangan menghadapi maut dan bahaya dalam kebersamaan, Mereka kompak
untuk tetap saling menjaga. Sungguh suatu pelajaran tentang keberanian dan
'survival' menghadapi tantangan dalam bertahan hidup.
Setiap orang percaya, boleh jadi saya dan kamu kadang
merasa sendirian, ditinggalkan dan mau tidak mau berjuang untuk tetap bertahan.
Mungkin rasa sendirian itu karena jauh dari keluarga, banyaknya pekerjaan atau
pelayanan dan ditinggalkan oleh pacar, orang terdekat atau sahabat kita. Penulis
kitab Roma menegaskan dengan penuh keyakinan bahwa penindasan, kesesakan,
penganiayaan, kelaparan, ketelanjangan, bahaya dan kematian, tidak akan
memisahkan kita dari kasih Kristus. Meski kita merasa sendirian, namun
sebenarnya kita tidak pernah benar-benar sendirian karena Dia selalu menyertai
kita.
Karena
Allah dipihak kita, seharusnya kita berani dan bisa bertahan hidup. Kita lebih
dari orang yang menang, berada di atas setiap kuasa dan kekuatan yang akan
menghancurkan kita. Yesus adalah gembala yang baik, yang akan tetap mengamankan
kita sebagai domba-domba-Nya.
Beranilah untuk tetap bertahan dan hidup
di dalam iman. Pada Kristus….^_*
Senin, 2 Juli 2012
Your Perspective
Bacaan: II Raja-raja 6:8-23
Ya Tuhan :Bukalah kiranya matanya supaya ia melihat ... - II Raja-raja
6:17
Baik atau buruk itu tergantung dari cara
kita memandang. Masalah bisa menjadi buruk tapi bisa juga menjadi baik, itu
juga tergantung dari cara kita memandang. Lihatlah hal yang baik dengan cara
pandang yang buruk, maka hal itu akan terlihat sedemikian negatif. Sebaliknya,
lihatlah hal yang buruk dengan cara pandang yang baik, secara mengejutkan kita
akan melihat hal-hal yang positif.
Dean Black menceritakan dua kisah nyata
mengenai hal ini dalam buku Frogship Perspective. Seorang pemain bola basket
berbakat, ketika berusia 16 tahun kehilangan kedua kakinya dalam sebuah
kecelakaan. Ini hal yang buruk bagi Curt Brinkman, pebasket muda tersebut yang
akhirnya menjadi atlet kursi roda terkenal. Ia berkata, “Segera sesudah
kecelakaan itu saya bangkit. Saya justru tidak tahu seperti apa kalau kaki saya
masih ada.” Seorang pria setengah baya melihat kembali dari kebutaan matanya
semenjak lahir. Lalu seorang psikolog yang menanganinya berkomentar tentang
mantan pria buta ini, “Waktu buta, dia hebat sekali. Tapi waktu dia sembuh,
prestasinya merosot drastis, bahkan seperti orang bodoh.” *
Bagi kita kehilangan kedua kaki adalah
masalah besar, tapi bagi Curt Brinkman justru adalah kunci kesuksesan. Bagi
kita mendapat kembali penglihatan adalah hadiah, tapi bagi pria separuh baya
tersebut adalah masalah besar. Mengapa bisa demikian? Ini bukan soal masalahnya,
tapi soal bagaimana kita melihat sebuah masalah. Perlu saya tekankan sekali
lagi, lihatlah hal yang baik dengan cara pandang yang buruk, maka hal itu akan
terlihat sedemikian negatif. Sebaliknya, lihatlah hal yang buruk dengan cara
pandang yang baik, maka kita akan melihat hal-hal yang positif.
Apakah hari ini kita sedang mengalami
masalah? Bagaimana cara kita memandang masalah tersebut? Tuhan selalu mengajar
agar kita melihat segala masalah dari sudut pandang yang positif. Ini seperti
orang yang memakai kacamata. Memakai kacamata hitam akan membuat obyek yang
paling terangpun akan terlihat gelap. Jadi jika hari ini hidup Anda terlihat
begitu suram dan gelap untuk dijalani, jangan-jangan yang salah adalah kacamata
Anda.
Lihatlah setiap masalah
yang paling buruk sekalipun dengan kacamata positif. God bLess…!!!
Selasa, 3 Juli 2012
Menghitung Berkat
Bacaan : Mazmur 71 : 5-16
mulutku akan menceritakan keadilan-Mu dan keselamatan yang dari pada-Mu
sepanjang hari, sebab aku tidak dapat menghitungnya. - Mazmur
71:15
Iseng saja, pernahkah Anda berpikir berapa lama waktu
yang diperlukan untuk menghitung satu sampai satu triliun? Anggap saja tiap
satuan diperlukan waktu satu detik, maka diperlukan waktu 1 triliun detik, atau
sama dengan 16,67 milyar menit, atau sama dengan 277,78 juta jam, atau sama
dengan 11,57 juta hari, atau sama dengan 31.709,79 tahun!
Bagaimana dengan berkat Tuhan yang kita terima? Sangat
banyak, bahkan tak terhitung. Pertanyaannya, sudahkah kita menghitung setiap
berkat tersebut? Meski Tuhan tidak pernah menuntut kita menghitung dan
menyebutkan berkat yang kita terima satu per satu, seharusnya muncul kesadaran
dalam diri kita untuk mengucap syukur kepada Tuhan. Setiap berkat yang kita
terima harusnya membuat kita semakin dekat dan intim dengan Tuhan, karena kita
akan selalu mengucap syukur kepada-Nya.
Sayangnya yang terjadi tidak selalu seperti itu. Banyak
orang Kristen tidak mengawali hari untuk bersekutu dengan Tuhan dan kembali
mengakhiri hari tersebut dengan bersekutu dengan Tuhan, meski dalam sepanjang
hari itu Tuhan sudah memberkati, menjagai, melindungi, dan melimpahkan
anugerah-Nya kepada kita. Ironis, bukan? Lebih ironis lagi karena kita sering
mengajari anak kita untuk selalu mengucapkan terima kasih atas setiap pemberian
yang diterimanya, namun kita sendiri tidak pernah berterima kasih atas
berkat-berkat-Nya.
Seandainya kita mau menghitung setiap berkat yang kita
terima, tentu kita akan selalu ingat kepada Dia yang menganugerahi kita dengan
berkat-berkat itu. Hitunglah berkat-Nya, maka akan selalu ada ucapan syukur
yang melimpah. Hitunglah berkat-Nya, maka hati kita tidak akan melekat dengan
berkat tersebut, tapi akan melekat kepada Dia yang memberikan berkat tersebut.
Awali hari dan akhiri hari dengan menghitung berkat-Nya dan bersekutu
dengan-Nya.AMMiieennn…..!!
Rabu, 4 Juli 2012
TEMUKANLAH SATU
ALASAN UNTUK BERSYUKUR KEPADA TUHAN
Bacaan :
Mazmur 92 : 1-16 Adalah baik untuk menyanyikan syukur kepada TUHAN, dan
untuk menyanyikan mazmur bagi nama-Mu, ya Yang Mahatinggi, untuk memberitakan
kasih setia-Mu di waktu pagi dan kesetiaan-Mu di waktu malam. Mazmur
92:2-3
Pernahkah Anda merenungkan bahwa mungkin Anda tidak
sedang mendapatkan jawaban dari doa-doa Anda karena Anda tidak bersyukur atas
apa yang Tuhan telah lakukan bagi Anda?
Itu sama dengan Tuhan, firman Tuhan mengajarkan kita
bahwa kita seharusnya senantiasa bersyukur kepada Tuhan; kita seharusnya hidup
dengan sikap bersyukur.
Mungkin Anda telah kehilangan sukacita Anda. Anda telah kehilangan semangat
Anda. Anda telah kehilangan kemenangan Anda. Saya telah mendengar tentang
seorang pria yang adalah seorang yang sangat negatif. Ia terus menerus
memusatkan perhatian pada apa yang telah hilang daripadanya. Suatu hari,
seseorang berkata kepadanya untuk menuliskan sepuluh hal yang dapat ia syukuri.
Ia melakukannya dan setiap pagi ia mengulangi daftar itu beberapa kali. Sedikit
demi sedikit, sikapnya mulai berubah. Ia memperoleh kemenangannya kembali. Hari
ini ia sepenuhnya menjadi pribadi yang berbeda.
Saat Anda tergoda untuk putus asa, sadarilah bahwa akar
penyebabnya sering kali dapat ditelusuri pada sikap yang tidak bersyukur. Tidak
peduli apa yang datang melawan Anda, jika Anda akan melakukan apa yang Freddie
dan Dorothy lakukan, Anda akan menang dalam setiap keadaan. Anggap saja, Anda
mungkin menderita banyak kerugian, tetapi bersyukurlah kepada Tuhan bahwa Anda
masih disini. Anda hidup. Buatlah sebuah keputusan bahwa Anda akan menjadi
seorang yang penuh syukur. Temukanlah beberapa alasan untuk bersyukur kepada
Tuhan. Jika Anda mau melakukannya, tidak ada batas bagi apa yang Tuhan akan
lakukan dalam kehidupan Anda.
Tuhann Yesus m’BerKatiii………………
Kamis, 5 Juli 2012
Cleaning Files
Bacaan: Filipi 3:13-21
tetapi ini yang kulakukan : aku melupakan apa yang telah dibelakangku ? dan
berlari-lari kepada tujuan. Filipi 3:13-14
Setiap hal yang kita alami akan kita simpan dalam otak
kita dan itu berada dalam arsip atau file yang bernama ingatan.
Peristiwa-peritiwa itu akan tinggal sebagai ingatan yang masih jelas, kesan
yang agak kabur atau bahkan mengendap di salah satu sudut alam bawah sadar kita
dan semuanya akan tetap tinggal di sana. Seharusnya, segala informasi yang ada
dalam ingatan yang membuat kita merasa bersalah, takut, kecewa dan sakit dapat
kita hadapi dan yang tidak berguna juga bisa kita buang.
Ada sebuah kisah tentang seorang pengusaha yang terkenal
sangat disiplin dan senang menyimpan segala sesuatu, sampai-sampai arsip di
dalam kantornya menumpuk dan menghabiskan tempat. Suatu hari, sekretarisnya
bertanya apakah ia boleh membuang semua bahan-bahan dan berkas yang sudah tua
dan tidak terpakai lagi itu. Pengusaha itu agak ragu-ragu, tetapi sekretarisnya
terus mendesaknya, sampai akhirnya ia berkata, "baiklah, tetapi jangan
lupa memfotokopi semuanya sebelum kamu buang!"
Hal itu juga yang dilakukan oleh anak-anak Tuhan dengan
dosa dan masa lalunya. Kita mengakui setiap kesalahan dan pelanggaran kita, dan
Allah sudah mengampuninya namun kita masih saja tidak dapat menghilangkan rasa
bersalah. Kegagalan itu seakan-akan begitu menghantui dan membelenggu sehingga
kita sulit lepas darinya. Padahal, saat kita masih meratapi kegagalan-kegagalan
yang kita hadapi, artinya kita sedang memfotokopi terus kegagalan itu, membuat
cetak ulang atas peristiwa masa lalu yang mestinya kita buang.
Rsul Paulus tahu benar bahwa dengan kematian Kristus
semuanya telah lunas dibayar. Ingatan masa lalu dan kegagalan tidak
meninggalkannya namun ia telah melupakannya. Membersihkan arsip-arsip lama yang
sudah tidak perlu harus kita lakukan. Namun jadikan itu semata sebagai sebuah
kenangan karena korban pendamaian dalam Kristus telah membersihkannya.
DarahNya telah membersihkan arsip dan
ingatan kita dari masa lalu!!!! God bLesSS Us…..
Jumat, 6 Juli 2012
Pekerjaan dan Keluarga
Bacaan: I Timotius 3:4-5
Seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya.-
I Timotius 3:4
Jika tidak hati-hati, pekerjaan kita bisa menghancurkan
kehidupan pribadi dan keluarga kita. Semakin pekerjaan kita maju, keluarga kita
semakin berantakan.
Norman Brodsky, CEO Citi Postal mengaku bahwa keluarganya
mengalami kegagalan selama bertahun-tahun seiring dengan perusahaannya yang
berkembang pesat. Hampir semua waktunya tersita hanya untuk pekerjaan,
pekerjaan dan pekerjaan. Bahkan ketika berkumpul di meja makan untuk
bercengkerama dengan anak-anak, tidak ada yang dipikirkannya selain
pekerjaannya. Meski bisnisnya berkembang pesat, namun apalah artinya itu jika
keluarganya menjadi berantakan.
Jadilah pemimpin yang hebat di dalam pekerjaan, namun
jangan lupa bahwa kita juga harus menjadi pemimpin hebat di dalam keluarga.
Jika kita hanya hebat di meja kerja, namun tidak hebat di meja makan saat
bersama keluarga, maka kita sebenarnya sedang mengalami kegagalan di dalam
hidup. Bagaimanapun juga pekerjaan tidak akan bisa menjadi lebih penting dan
lebih berharga daripada keluarga kita. Tidak ada yang bisa menggantikan hal
itu, termasuk pekerjaan kita yang sangat sukses sekalipun.
Bisnis bisa mengurus dirinya sendiri dengan cukup baik
tanpa kehadiran kita untuk jangka waktu yang singkat. Waktu itulah yang akan
kita gunakan untuk memberi perhatian kepada keluarga sehingga mereka tahu bahwa
mereka jauh lebih penting daripada bisnis kita. Bagaimana dengan pekerjaan dan
keluarga kita? Apakah semuanya berjalan dengan cukup seimbang? Ataukah kita
lebih banyak merampas waktu keluarga untuk pekerjaan yang sedang kita geluti?
Jadilah lebih bijak sehingga antara keluarga dan pekerjaan bisa berjalan
seimbang.
Tidak ada yang bisa menggantikan
keluarga kita, termasuk pekerjaan dan semua kesibukan kita.*_*
Sabtu, 7 Juli 2012
Bunglon
Bacaan: Roma 12:1-8
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu.- Roma 12:2
Bunglon termasuk binatang yang sudah terlanjur memiliki
citra buruk. Untuk menggambarkan seseorang yang plin plan atau tidak punya
pendirian tetap, maka kita akan berkata, ah dasar bunglon! Meski demikian, saya
justru melihat hal ini dari sudut pandang yang berseberangan. Warna kulit
bunglon yang dengan cepat berubah-ubah sesuai tempatnya saya lihat sebagai
kemampuan yang sangat hebat dalam beradaptasi dengan lingkungannya.
Sesungguhnya, kemampuan beradaptasi adalah salah satu
syarat penting untuk meraih kesuksesan. Mengapa penting? Karena kita hidup di
tengah-tengah dunia yang terus berubah. Jika kita menjadi begitu kaku dan sulit
untuk mengikuti perubahan demi perubahan yang terjadi, atau dengan kata lain
kita tidak mampu beradaptasi dengan perubahan, maka kegagalan sudah menunggu di
depan mata.
Mobil buatan Henry Ford dengan model T pernah mengalami
masa kejayaan. Namun sayang, Ford tak cukup memiliki kemampuan untuk
beradaptasi dengan perubahan selera jaman. Daripada mengikuti perkembangan
jaman, Ford justru terus memproduksi mobilnya tanpa ada perubahan sedikit pun
juga, termasuk warna mobilnya yang selalu hitam. Karena tidak bisa beradaptasi
dengan selera konsumen yang mulai berubah, lama kelamaan mobil Ford tipe T tak
lagi diminati. Sayang, hanya karena tak bisa beradaptasi maka mobil Ford
menjadi tertinggal.
Jika kita memiliki kemampuan beradaptasi, maka kita tak
begitu kesulitan membaca perubahan-perubahan yang sedang terjadi dan bagaimana
menyikapi perubahan-perubahan itu dengan kreatif. Beradaptasilah dengan masalah
yang harus kita hadapi. Beradaptasilah dengan kegagalan yang terjadi.
Beradaptasilah dengan kesalahan fatal yang kita buat. Beradaptasilah dengan
keberhasilan yang telah Anda capai. Beradaptasilah dengan lingkungan kerja Anda
dan menyikapi hal-hal baru yang sedang terjadi. Selamat beradaptasi!
Kemampuan beradaptasi akan menjadi kunci
sukses bagi kita.
Mingguu, 8 Juli 2012
Doa Tak Bersyarat
Bacaan: Daniel 3:1-30 Jika Allah kami yang
kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian
yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya
tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa
tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu (Daniel3:17-18)
Barangkali kita sudah sering mendengar tentang kasih
tanpa syarat. Kasih tanpa syarat ditunjukkan oleh orang tua kita kepada kita
anak-anaknya. Mereka tetap mengasihi dan merawat kita tidak peduli seperti apa
keadaan kita. Kasih tanpa syarat juga ditunjukkan oleh Bapa kita di Sorga.
Anugerah keselamatan-Nya diberikan bukan karena kebaikan kita, namun
semata-mata karena kemurahan-Nya. Tapi, pernahkah kita mendengar tentang doa
tak bersyarat? Itulah doa yang dinaikkan oleh Sadrakh, Mesakh dan Abednego.
Bayangkan betapa tersentuhnya hati Tuhan mendengar
pengakuan iman seperti itu. Saya membayangkan Sorga langsung gempar! Para
malaikat menggeleng-gelengkan kepala dan bersorak sorai, air mata haru Bapa di
Sorga menitik di pipi-Nya.
Beranikah kita mengucapkan doa seperti yang diucapkan
oleh Sadrakh, Mesakh dan Abednego? Bisakah kita tetap mengucap syukur
seandainya jawaban doa Tuhan enggak sesuai dengan harapan kita? Mampukah kita tetap
berkata “Tuhan itu baik” meski kenyataannya pahit bagi kita? Kita patut
bersyukur memiliki Bapa yang begitu baik. Tuhan tidak pernah meremehkan iman
sebesar biji sesawi sekalipun. Ketika kita sungguh-sungguh berdoa dengan iman,
mempercayai Tuhan dengan sepenuh hati - maka lihatlah Tuhan justru bekerja
dengan cara-Nya yang ajaib menolong dan menyelamatkan kita. Di akhir cerita
kita tahu Sadrakh dkk. selamat dari dapur api. Terjemahan King James
menyebutkan pengakuan Nebukadnezar ,”Lo, I see four men loose, walking in the
midst of the fire, and they have no hurt; and the form of the fourth is like
the Son of God.” (Dan.3:25) Orang yang keempat yang dilihat Nebukadnezar dalam
perapian itu rupanya seperti Anak Allah. Yesus sendiri hadir menyertai mereka,
berjalan di dalam api untuk menyelamatkan mereka. Haleluya!
Senin, 9 Juli 2012
Menang oleh karena
Allah dan doa
Bacaan :
Lukas 11 : 14-26 Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka
sesungguhnya Kerajaan Allah sudah dating kepadamu.
Kita diselamatkan, agar
orang yg kita kenal juga dapat diselamatkan oleh karena itu kita perlu doa,
doa, dan doa..
siapa kita sampai kita berani memberitakan injil??siapa kita sampai kita berani
menuai??Tetapi karena Allah sendiri yg menggerakan hati kita melalui roh kudus
untuk kita dapat kasih Allah dalam hidup kita.Oleh karena itu kita perlu berdoa
selalu kepada Tuhan, untuk kita selalu dalam kuasa-Nya..
saat Yesus melepaskan dan menyelamatkan kita, setan tdk akan pernah bisa
merasuk dan merebut kita dari Dia, karena keselamatan adalah anugrah buat
setiap kita dan kita harus berdoa, pertanyaannya apakah kita percaya dalam
Tuhan?dan apakah setiap perbuatan kita nyata kalau kita percaya Tuhan?sudahkah
kita berdoa??
setan itu bs entertainment hidup kita, tapi ingat!kita jangan sampai
tertipu!karena kuasa Allah adalah satu-satunya kuasa yg menyelamatkan kita.
- jawabannya?? Berdoa! :)
- siapa yang bertahta dalam hidup kita??jika kita mau Tuhan sendiri yg bertahta
atas hidup kita, maka kita perlu berdoa dan anugerah Allah sendiri untuk kita
dapat menerima Dia dan menyerahkan hidup kita sepenuhnya dalam nama Tuhan
Yesus..
Amin..
Mana lebih dulu?Tuhan masuk apa setan diusir dulu?
tetep semuanya balik ke diri kita, sejauh mana kita percaya Tuhan, hanya kasih
dan kuasa Tuhan yg bisa menyelamatkan setiap kita..
(Ilustrasi: hanya dengan kuasa Allah bisa lepas, jadi kuasa Allah masuk dulu,
kemudian dilepasin, nah tapi seudah itu sikap apa yg kita ambil?apakah kita
percaya Tuhan?atau justru sebaliknya??Jika percaya maka akan dibebaskan, namun
jika tidak ya bagaimana Allah dapat menyelamatkan kita?
kita boleh mendoakan org lain, tetapi yg penting adalah iman dari org yg
didoakan.
God Bless…
Selasa, 10 Juli 2012
Kualitas Dan Bukan
Kuantitas
Ayat bacaan: Zakharia
4:1-10
Sebab siapa yang memandang
hari peristiwa peristiwa yang kecil,
mereka akan bersukaria melihat batu pilihan ditangan Zerubabel.
"Who despises the day of small
things?"
Dunia memang cenderung mementingkan kuantitas dibanding kualitas. Ironisnya ada
banyak gereja atau pelayan Tuhan pula yang terjebak pada pemikiran seperti ini.
Mereka akan bersemangat melayani ketika jemaat penuh, namun kehilangan gairah
melihat bangku kosong. Gereja akan mulai berpikir serius jika jemaatnya banyak
tetapi seadanya saja jika sedikit.Tuhan tidak mengajarkan atau menganjurkan
kita untuk berpikir seperti itu. Kita tidak boleh memandang hina hal-hal kecil,
karena seringkali berkat Tuhan pun dimulai dari sesuatu yang biasa, kecil dan
kelihatan sepele. Bahkan kelemahan kita yang terparah sekalipun bisa dipakai
Tuhan untuk menjadi lahan subur untuk menyatakan kuasaNya. Talenta besar maupun
kecil dihargai sama oleh Tuhan, selama keduanya bisa menghasilkan
buah. Tuhan menghargai sama terhadap laba dua talenta dan lima talenta.
Artinya jelas. Tuhan tidak melihat kuantitas, melainkan kualitas. (1
Samuel 16:7).
Biar bagaimanapun apa yang Tuhan pandang
adalah hati anda, bukan jumlah atau apapun yang dipandang oleh mata
dunia. For God is not about the size. Size is nothing; substance
is everything. Baik ketika anda melayani gereja kecil, sekolah minggu,
atau melayani hanya satu orang saat ini, layanilah dengan segenap hati. Baik
ketika anda menjabat direktur maupun cuma janitor, bekerjalah dengan sama
baiknya. Jika kita setia dalam perkara kecil, Tuhan akan memberikan tanggung
jawab dalam perkara yang lebih besar pada waktunya. Little things often
lead to big things, itu harus selalu kita ingat. Tetaplah beri yang terbaik
dari diri anda dalam hal-hal kecil, karena bukan kuantitas yang penting,
melainkan substansi dan kualitas yang murni berasal dari hati.
Small is big when God's in
it
Rabu, 11 Juli 2012
Harta Karun
Ayat bacaan: Ibrani 6:9-20
"agar kamu jangan
menjadi lamban, tetapi menjadi penurut-penurut mereka yang oleh iman dan
kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah."Ibrani 6:12
Alangkah sayangnya jika kita masih melewatkan begitu banyak janji Tuhan
hingga hari ini.
Menjalani hidup tidaklah mudah. Seringkali ada banyak kerikil menghalangi
langkah, bahkan angin badai permasalahan pun bisa silih berganti menerpa kita.
Ada saat-saat dimana kita tidak lagi bisa berbuat apa-apa dan hanya berharap
pada sebuah keajaiban. Tanpa adanya pegangan niscaya kita lemah dan akan mudah
sekali untuk menyerah kalah kehilangan tenaga dan harapan untuk terus bertahan.
Kita seringkali terjebak untuk terus tenggelam dalam permasalahan, padahal
Tuhan telah begitu banyak memberikan janji kekuatan, kesembuhan dan
keselamatan lengkap dengan petunjuk bagaimana cara mendapatkannya.
Apakah anda merasa lemah hari ini akibat tekanan masalah? Tuhan menjanjikan
bahwa anda bisa "beroleh kekuatan dalam kelemahan" (ay
34). Apakah anda merasa masalah anda hari ini sudah terlambat diselesaikan?
Sara membuktikan bahwa Tuhan sanggup membuat kemustahilan menjadi nyata (ay
11). Kita haruslah terus bersemangat
sampai akhir, agar kita bisa menerima apa yang kita harapkan, terutama janji
keselamatan sebagai anugerah terbesar yang diberikan Tuhan buat kita.
Anda ingin semua mukjizat bisa menjadi nyata dalam hidup anda? Jangan lewatkan
harta karun Tuhan. Jangan biarkan harta karun itu teronggok berdebu di lemari
anda. Dan jika semua itu
terbukti bagi mereka, kepada kita pun itu bisa terjadi. So, let's
discover God's treasure chest today and receive all His valuable promises!
Janji-janji Tuhan bagai
harta karun yang sedang menanti untuk ditemukan ….. God Bless !!!!!
Kamis, 12 Juli 2012
Keteguhan Hati
Seperti Intan
Ayat bacaan: Yehezkiel
3:8-9a
"Lihat, Aku meneguhkan hatimu melawan mereka yang berkepala batu dan
membajakan semangatmu melawan ketegaran hati mereka. Seperti batu intan, yang
lebih keras dari pada batu Kuteguhkan hatimu; janganlah takut kepada mereka dan
janganlah gentar melihat mukanya, sebab mereka adalah kaum pemberontak."Yehezkiel
3:8-9a
Banyak orang menganggap hati adalah kata lain dari perasaan. Ada juga yang
menganggap bahwa adalah pusat emosi semata. Hati adalah pusat diri, pusat dari
segala keinginan yang terkuat. Dari hati lahir berbagai kehendak dan keinginan,
hati juga dapat memberi gambaran yang lebih besar dari apa yang bahkan tidak
bisa dilihat melalui persepsi otak. Dari hati lah kita bisa membuat
pilihan-pilihan bijaksana, penuh hikmat, penuh kasih, atau sebaliknya. Betapa
penting fungsi hati bagi manusia, dan itu pun ditegaskan di dalam Alkitab.
Yehezkiel harus menghadapi sebuah bangsa yang memberontak
terhadap Allah. Allah tahu bahwa itu bukan sebuah tugas mudah, maka Dia
memperlengkapi Yehezkiel dengan hati yang seteguh intan. Kenapa intan? Intan
adalah mineral yang berasal dari substansi karbon yang mengalami tekanan dan
panas sangat tinggi pada kerak bumi dan mengalami proses selama jutaan tahun.
Mulai dari proses terbentuknya, keindahan dan pesonanya, hingga tingkat
kesulitan tinggi untuk mendapatkannya membuat intan berharga sangat mahal.
Sebentuk hati yang teguh akan selalu memotivasi kita, mengingatkan kita untuk
memberikan yang terbaik dari diri kita untuk kemuliaan Tuhan. Hati yang teguh
akan selalu memberi peringatan apabila berbagai bentuk dosa mulai mendekati
kita.
Hati seteguh intan akan
membuat anda mampu berbuat yang terbaik bagi kemuliaan Tuhan, bahkan di tempat
yang paling sulit sekalipun.
Jumat, 13 Juli 2012
Apa Motivasi Anda?
Ayat bacaan: Yes 29:1—16
"Dan Tuhan telah berfirman: "Oleh karena bangsa
ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal
hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia
yang dihafalkan,maka sebab itu, sesungguhnya, Aku akan melakukan pula hal-hal
yang ajaib kepada bangsa ini, keajaiban yang menakjubkan; hikmat orang-orangnya
yang berhikmat akan hilang, dan kearifan orang-orangnya yang arif akan
bersembunyi."Yes 29:13-14
Ada yang rajin dalam berdoa, tapi hidupnya
sama sekali tidak mencerminkan kekudusan sama sekali. Ada yang berdoa cuma
menyampaikan teks hafalan yang sudah puluhan tahun itu-itu saja. Ada yang tidak
pernah absen ke gereja, tapi di gereja kerjanya cuma sms-an, ngobrol dengan
teman, lirak lirik kiri kanan atau malah menguap dan tertidur. Ada yang menari
dan menyanyi sekuat-kuatnya tapi hatinya sedang membayangkan menjadi artis top
yang sedang konser ”Matius 23”.
Berhati-hatilah dengan dosa kemunafikan, karena dosa ini sulit terlihat oleh
orang lain. Seringkali dosa ini disamarkan oleh kerajinan berdoa dan beribadah,
senyum ramah, nyanyian, tapi itu tidak berasal dari hati.Berdoa haruslah
mencerminkan sebuah hubungan sejati yang intim antara kita dengan Allah. Bukan
karena keinginan-keinginan yang sifatnya sementara, bukan cuma meminta berkat,
tapi yang terutama adalah karena kita mengasihi Tuhan dengan segenap hati kita.
Fokuskan perhatian anda sepenuhnya ketika anda membuka jalur hubungan dengan
Allah tanpa terganggu oleh kesibukan dan masalah hidup yang sedang menyita
pikiran. Mari kita jaga hati dan diri kita untuk mengasihi Tuhan dengan
sungguh-sungguh dan menyadari betapa kasih setiaNya selalu tercurah dalam hidup
kita.
Doa yang tulus datang dari
hati yang mengasihi Tuhan, disertai perilaku yang mencerminkan pribadi
Yesus,…...Ammmieeenn….
Sabtu, 14 Juli 2012
Just Believe
Bacaan: Matius 9:1-8
"Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat
tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh
itu: "Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni"Matius 9:2
Banyak orang yang sulit lepas dari kesalahan
di masa lalu. Banyak juga orang yang kerap jatuh pada lubang dosa yang sama,
terikat dan sulit lepas. Jika anda menganggap bahwa ketika anda menerima Yesus
maka hidup akan 100% lepas dari masalah dan dosa, nanti dulu. Iblis terus
menggoda kita lewat berbagai keinginan daging dan kebiasaan-kebiasaan buruk
kita. Iblis selalu hadir lewat berbagai tipu muslihatnya dan terus menerus
berusaha membelokkan orang dari jalan Tuhan yang lurus (Kis13:10).
Ketika banyak orang yang bertanya-tanya apa yang seharusnya dilakukan agar kita
diampuni Tuhan, jawaban sebenarnya tidaklah sulit. Kita hanya diminta untuk
berdoa, mengakui semua kesalahan dan dosa kita, mohon ampun dan berjanji untuk
bertobat dengan sungguh-sungguh. Adalah lebih baik jika kita pun minta maaf atas
kesalahan kita langsung pada orang yang kita kecewakan atau sakiti. Satu hal
lagi yang tidak kalah pentingnya adalah: Percaya. Pada bacaan hari
ini kita lihat bahwa Yesus memahami pola pemikiran kompleks manusia yang
cenderung berpikir rumit. Yesus memulai kalimatnya dengan kata
"Percayalah".
Untuk percaya terkadang memang membutuhkan sebuah proses. Apalagi jika setan
terus menerus menuduh kita, mempengaruhi kita agar terus merasa bersalah tanpa
akhir. Percaya, percaya dan percaya, bahwa ketika kita bertobat dan mengakui
segalanya dengan sungguh-sungguh, Tuhan pasti mengampuni kita. Mari hidup dalam Yesus. Jangan biarkan
tuduhan-tuduhan iblis terus merongrong hidup anda, karena Tuhan telah
mengampuni anda! (1 Petrus 2:2)
Jangan biarkan iblis terus
mendakwa kita. Tuhan telah mengampuni kita semua yang sungguh-sungguh
bertobat…...
Minggu, 15 Juli 2012
Buah Semangka
Berbentuk Kubus
Bacaan: Roma 12:1-8
"Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa
yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna."Roma 12:2
Buah semangka pada gambar di sebelah kiri memang unik. Tidak seperti buah
semangka yang kita kenal berbentuk bulat, kali ini buahnya berbentuk kubus.
Rekayasa komputer? Tidak. Ini adalah buah semangka yang bisa dimakan, seperti
buah semangka normal lainnya. Semangka berbentuk kubus ini adalah hasil
pengembangan dari Jepang. Karena toko/Konsumen di Jepang pun senang dengan
bentuk ini, karena mereka bisa menghemat ruang penyimpanan mereka dalam kulkas.
Meskipun rasanya sama, semangka dalam bentuk kubus ini punya harga yang jauh
lebih mahal dari yang biasa.
Fenomena semangka ini pun paralel dengan diri kita yang tengah hidup di dalam
dunia dengan beragam pengaruh. Sudah tidak heran lagi kalau orang bisa
terbentuk dari pengaruh lingkungan di mana dia tinggal atau tumbuh besar. Dunia
ini menawarkan begitu banyak hal yang seolah-olah baik dan indah, padahal
arahnya menjerumuskan kita ke arah kegelapan. Ayat bacaan hari ini mengingatkan
kita untuk tidak terjerumus pada hal-hal duniawi, tapi terbentuk oleh
pembaharuan budi. Akal budi, hikmat, kebijaksanaan berasal dari Allah, dan akan
kita dapatkan jika kita selalu mau membuka diri kita menerima firman Tuhan. Dan
biarlah firman Tuhan itu bekerja dalam diri kita, dan menghasilkan pribadi yang
berkenan di hadapan Allah, bukan sebaliknya membiarkan bentuk-bentuk tekanan
dan pengaruh duniawi membentuk diri kita.
Terkadang proses pembentukan itu tidaklah mudah, malah seringkali menyakitkan.
Tapi apabila kita rela dan taat pada Tuhan, hasil yang akan kita dapatkan akan
bernilai sangat tinggi, baik bagi kehidupan kita, bagi sekitar kita, bagi dunia
dan terutama bagi Allah. Kita akan mencerminkan kemuliaan Tuhan, diubah semakin
menyerupai gambarNya dalam kemuliaan yang terus bertumbuh (2 Kor 3:18).
Pengaruh dunia boleh saja terus berusaha menarik kita, tapi tidak akan berhasil
jika kita tetap berada dan bertumbuh dalam wadah firman Tuhan.God bLess….^_*
Terbentuk oleh firman Tuhan akan menghasilkan pribadi-pribadi penuh
kemuliaan
Senin, 16 Juli 2012
Kirimkan Kapal
Bacaan: Pengkhotbah 11:1, I Raja-raja 9:26- 28
Lemparkanlah rotimu ke air, maka engkau akan mendapatnya kembali lama setelah
itu.- Pengkhotbah 11:1
“Lemparkanlah rotimu ke air, maka engkau akan mendapatnya
kembali lama setelah itu.” Ini adalah salah satu kunci sukses yang dimiliki
oleh Salomo. Beberapa orang menafsirkan ayat ini sebagai tindakan Salomo dalam
memberi uang kepada orang-orang miskin. Namun ada kemungkinan juga bahwa Salomo
sedang berbicara tentang mengambil resiko dalam kehidupan. Kata yang
diterjemahkan sebagai “melemparkan” mungkin lebih cocok jika diterjemahkan
“mengirimkan”.
Pada waktu itu, Salomo memiliki kebiasaan mengirim
kapal-kapalnya ke negeri-negeri asing untuk mengambil makanan atau harta karun
yang tak ternilai harganya (I Raja-raja 9:26-28). Salomo sendiri tidak bisa
memastikan apakah semua kapalnya akan kembali lagi penuh dengan muatan, ataukah
kembali dengan tangan kosong, atau bahkan tidak kembali lagi! Yang jelas, kalau
ia terlalu takut menghadapi kegagalan, ia hanya akan mengutus satu kapalnya
atau bahkan tidak pernah mengutus sama sekali. Namun yang dilakukan Salomo
adalah mengirimkan sebanyak mungkin kapal, karena itu berarti semakin besar
kesempatannya untuk berhasil.
Hal yang sama juga berlaku bagi kesuksesan kita. Semakin
banyak benih yang kita tabur, semakin banyak juga hasil yang akan kita tuai.
Semakin banyak uang yang kita investasikan, semakin banyak juga uang yang bisa
kita dapatkan. Semakin banyak pintu yang kita ketuk, semakin banyak juga pintu
yang akan terbuka. Semakin banyak lamaran kerja yang kita kirim, semakin banyak
juga kesempatan kita untuk mendapatkan pekerjaan. Pendek kata, semakin banyak
kapal yang kita kirimkan, semakin besar kesempatan kita untuk berhasil!
Jangan pernah menunggu “kapal” kita akan kembali dengan
penuh muatan, kalau kita tidak pernah mengirim kapal itu. Atau kita hanya
mengirim satu kapal dan menaruh seluruh pengharapan kita kepada satu kapal itu
saja. Pendek kata, keberhasilan yang kita dapatkan akan sebanding dengan
pengorbanan yang kita lakukan.
Selasa, 17 Juli 2012
JANGAN KEMBALI LAGI
Bacaan :Mazmur:51:1-19 Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan
janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!Mazmur : 51 : 13
Beruntung
kita hidup di jaman teknologi yang serba canggih. Segalanya bisa jadi lebih
praktis dengan bantuan alat-alat elektronik. Pernahkah kita membayangkan hidup
kembali ke masa lampau? Hidup sama sekali tanpa bantuan listrik. Pastilah
sangat menderita. Jangankan hidup seperti itu, mati lampu satu jam saja kita
sudah sangat kerepotan dibuatnya. Kalau sudah merasakan enak, pastilah akan
sangat menderita kalau harus hidup susah lagi. Dulu mungkin kehidupan kita
sangat berantakan. Tapi hidup kita berubah total saat kita mengenal Yesus. Kita
jadi penuh sukacita, damai dan hidup kita jadi terasa sangat berharga. Roh
Kudus selalu menyertai setiap apa yang kita lakukan sehingga kita bisa
menjalani hidup yang maksimal. Tapi karena suatu masalah kita membiarkan hati
kita terluka, kecewa dan putus asa. Dulu sangat intim dengan Yesus tapi
sekarang berdoa pun sangat jarang. Hidup kita kembali kacau. Ketahuilah
meskipun keadaannya sama seperti ketika kita belum mengenal Yesus tapi kita
akan jauh lebih merasa menderita karena kita telah merasakan betapa nyamannya
hidup bersama Tuhan. Daud dengan sangat meminta kepada Tuhan supaya jangan
mengambil Roh-Nya dari dirinya. Dia tahu persis tanpa Allah dia tidak akan
mampu menghadapi hidupnya. Allah membuat hidup kita terasa indah dan berharga
karena itu pertahankanlah supaya hubungan kita dengan-Nya selalu intim. Jangan
pernah menjauh dari kasih Allah kalau tidak ingin hidup kita terasa lebih
kosong dan menderita seperti sebelum mengenal-Nya.
Tidak
ada yang lebih berharga daripada kehadiran Tuhan di dalam hidup kita.
Rabu, 18 Juli 2012
Kisah Baut Kecil
Bacaan: Filipi 2:1-11Sebaliknya
hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari
pada dirinya sendiri; - Filipi 2:3
Sebuah baut kecil bersama ribuan baut seukurannya
dipasang untuk menahan lempengan-lempengan baja di lambung sebuah kapal besar.
Saat melintasi samudera Hindia yang ganas, baut kecil itu terancam lepas. Hal
itu membuat ribuan baut lain terancam lepas pula. Baut-baut kecil lain
berteriak menguatkan, "Awas! Berpeganglah erat-erat! Jika kamu lepas kami
juga akan lepas!" Teriakan itu didengar oleh lempengan-lempengan baja yang
membuat mereka menyerukan hal yang sama. Bahkan seluruh bagian kapal turut
memberi dorongan semangat pada satu baut kecil itu untuk bertahan. Mereka
mengingatkan bahwa baut kecil itu sangat penting bagi keselamatan kapal. Jika
ia menyerah dan melepaskan pegangannya, seluruh isi kapal akan tenggelam.
Dukungan itu membuat baut kecil kembali menemukan arti penting dirinya di
antara komponen kapal lainnya. Dengan sekuat tenaga, ia pun berusaha tetap
bertahan demi keselamatan seisi kapal.
Sayang, dunia kerja seringkali berkebalikan dengan
ilustrasi di atas. Kita malah cenderung girang melihat rekan sekerja
"jatuh", bahkan kita akan merasa bangga apabila kita sendiri yang
membuat rekan kerja gagal dalam tanggung jawabnya. Jika itu dibiarkan, artinya
perpecahan sedang dimulai dan tanpa sadar kita menggali lubang kubur sendiri.
Apa yang disebut gaya hidup seorang Kristen seakan tidak berlaku di tempat
kerja. Padahal setiap tindakan yang kita lakukan akan selalu disorot oleh Sang
Atasan.
Bagaimana sikap kita dengan rekan kerja? Mungkin saat
rekan kerja menghadapi masalah, kita menganggap itu risiko yang harus ia hadapi
sendiri. Tapi sebagai tim, kegagalan satu orang akan selalu membawa dampak pada
keseluruhan. Jadi mengapa kita harus saling menjatuhkan? Bukankah hasilnya
tentu jauh lebih baik jika kita saling mendukung dan bekerjasama menghadapi
persoalan? Kristus mengajarkan bahwa kita adalah satu tubuh. Jika satu anggota
mengalami masalah, yang lainnya harus mendorong dan menguatkannya. Jangan sampai
masalah yang dialami rekan kerja malah membuat kita senang. Tapi baiklah kita
berseru, "Berpeganglah erat-erat! Tanpa kamu, kami akan tenggelam!"
Kegagalan atau kesuksesan rekan sekerja akan selalu
mempengaruhi diri kita juga….
Kamis, 19Jjuli 2012
Memberi Waktu
Bacaan: Mazmur 90:1-17 Ajarlah kami
menghitung hari-hari kami sedemikian hinga kami beroleh hati yang bijaksana.-
Mazmur 90:12
Bagaimanakah Anda mendefinisikan waktu? Sebagian orang
menganggap waktu adalah uang untuk menggambarkan nilainya yang berharga atau
mungkin juga karena adanya waktu yang bisa menghasilkan uang. Ada pula orang
yang menganggap waktu adalah kesempatan-kesempatan sepanjang hidup. Yang jelas,
sebagaian besar orang pasti akan setuju bahwa waktu sangatlah berharga. Hanya
orang-orang bodohlah yang tidak menghargai waktu.
Tuhan pun menghargai waktu. Perhatikan bagaimana Allah
mengatur waktuNya saat menciptakan dunia ini. la tidak bekerja serampangan dan
tanpa keteraturan.
Segala sesuatunya direncanakan dan dilaksanakan dalam waktu yang teratur. Karya
penebusan-Nya, kebangkitan-Nya bahkan kedatangan-Nya kembali sudah diatur
waktunya. Bayangkan bila Allah yang hidup dalam kekekalan saja begitu
menghargai waktu, bukankah seharusnya terlebih lagi kita yang hidup hanya
sementara di dunia ini.
Karena waktu sangatlah berharga, sudah seharusnya kita
menggunakan dengan sebaik-baiknya. Cobalah memulai hari ini untuk menuliskan
apa saja yang perlu Anda lakukan untuk memanfaatkan waktu Anda yang masih
tersisa. Pikirkanlah betapa pentingnya kita menyediakan waktu untuk berdoa dan
merenungkan Firman Tuhan setiap hari. Alkitab jelas merupakan penuntun utama
agar hidup kita berkenan kepada Tuhan. Sia-sialah kita hidup di dunia ini bila
ternyata pada akhir hidup kita nanti Tuhan membenci perbuatan kita selama hidup
di bumi. Setelah itu rencanakanlah kapan Anda akan menyediakan waktu lebih
banyak untuk keluarga. Buanglah hal-hal yang selama ini ternyata menyia-nyiakan
waktu Anda. Anda tidak akan pernah bisa memberi hadiah yang lebih baik bagi
orang yang Anda kasihi selain memberikan waktu Anda. Kita tidak bisa mengasihi
orang lain clan Tuhan tanpa memberikan waktu kita bagi mereka. Memberi waktu
sama artinya dengan Anda memberikan "jatah umur" hidup Anda yang
berharga.
Buktikan kasih kita kepada Tuhan dan sesama dengan
memberikan waktu hidup kita yang berharga bagi mereka.
Jumat, 20 Julii 2012
Bye Worries
Bacaan
: Matius 6 : 25-34 Karena itu Aku berkata kepadamu: janganlah Kuatir akan
hidupmu. Matius 6: 25a
Khawatir memang sudah menjadi 'penyakit' langganan semua
orang. Kemacetan di jalan, tugas kampus yang menumpuk, pacar uring-uringan,
hutang yang belum terbayarkan bahkan penambahan berat badan yang bisa bikin
kepala pusing. Berdamai dengan khawatir rasanya enggak mungkin, pengennya
dienyahkan saja, tapi gimana caranya? Beberapa hal dibawah ini dapat dijadikan
obat bagi rasa khawatir dan stress yang seringkali kita hadapi:Hindari membandingkan
dirimu sendiri dengan orang lain. Kamu adalah dirimu sendiri. Yang terpenting
lakukan semua hal seoptimal mungkin.Jangan terlalu sibuk menghitung
kekuranganmu dan menyalahkan diri sendiri. Sadarilah bahwa tiap orang pasti
punya kekurangan dan kelebihan.Carilah sahabat. Kembangkan hubungan yang baik
dengan orang lain.Punya hobby? Lakukan kesenanganmu, itu bisa menjadi salah
satu sarana untuk melepaskan kekhawatiran.Luangkan waktu dalam sehari untuk
dirimu sendiri.Makanlah makanan yang bergizi dan berolahragalah secara teratur
untuk menjaga kesehatan.dan yang terpenting, berdoalah! Kamu akan semakin
tenang dan mampu mengontrol dirimu sendiri kalo kamu tetap keep in touch dengan
Tuhan.
Pemazmur dalam pergumulannya tetap memperoleh pengharapan
karena kekuatannya berada pada Allah. Kamu bisa katakan, “Selamat tinggal
khawatir dan selamat datang pengharapan pada hari ini”. Karena Tuhanlah yang
memegang, menuntun dan mengangkat kita dalam kemuliaan.
Bagian kita akan tetap selama lamanya di
dalam Allah.AmiiEEnnNN..!!!
Sabtu, 21 Julii 2012
Jika Berjanji,
Tepatilah
Bacaan: Matius 5:33-48 Jia Ya, hendaklah
kamu katakan: Ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih
dari pada itu berasal dari si jahat.
"Let your Yes be simply Yes, and your No be simply No; anything more
than that comes from the evil one."
Berjanji itu mudah, tapi menepatinya bagi banyak orang bisa jadi sulit. Hampir
setiap hari kita bertemu dengan orang yang dengan cepat memberi janji tetapi
kemudian mangkir dengan berbagai alasan. Selalu ada saja alasan yang mereka
pakai sebagai pembenaran untuk melanggar janjinya. Tidakkah anda kesal apabila
anda sudah menunggu lama tapi ternyata orang yang anda tunggu itu tidak jadi
datang? Apalagi kalau tanpa pemberitahuan. Ini baru salah satu contoh yang
mungkin hanya menimbulkan rasa kesal dan tidak terlalu merugikan. Tapi
bayangkan apabila hal seperti ini terjadi dalam pekerjaan. Anda sudah berjanji
untuk menyelesaikan pesanan pada tanggal sekian misalnya, tapi kemudian
pelanggan harus bolak balik karena pekerjaan itu molor tanpa alasan jelas. Ini
tentu bisa merugikan konsumen dan akibatnya merugikan kita sendiri juga.
Belajarlah sejak dini untuk menepati dan menganggap serius sebuah janji. Orang
yang selalu menepati janji dengan sendirinya menjadi saksi kuat akan dirinya
sendiri dalam hal kebenaran, sehingga mereka tidak lagi perlu mengucapkan
sumpah-sumpah lewat bibirnya untuk meyakinkan orang lain. Demikian pula dengan
nazar, yang merupakan janji kita terhadap Tuhan ketika memohon sesuatu. Jangan
pernah menunda atau lupa membayar nazar, karena itu juga akan menjadi sebuah
kebohongan yang sangatlah tidak berkenan di hadapan Tuhan. " (Pengkotbah
5:4)”. Seperti apa yang diajarkan Yesus, hendaklah kita mau menghormati janji
dengan menepatinya. Jika ya, katakanlah ya. Jika tidak, katakan tidak. Diluar
itu adalah kebohongan yang datang dari si jahat. Ketika mengatakan ya,
peganglah itu dengan sungguh-sungguh. Jangan biasakan untuk memberi janji-janji
palsu dengan alasan apapun. Ada sebuah ungkapan dalam bahasa Inggris yang
berbunyi "never make a promise you can't keep", dan
ini baik untuk kita ingat. Hendaklah kita selalu mengutamakan kejujuran agar
tidak membuka peluang bagi iblis untuk berpesta pora menghancurkan segala yang
sudah kita bangun dengan susah payah. Ingatlah bahwa janji yang dibuat
asal-asalan dan tidak ditepati akan mengakibatkan ketidakpercayaan orang pada
kita, dan juga sebuah dosa menjijikkan di hadapan Tuhan.Tuhan meMberkati….
Never make a promise you
can't keep…….
Minggu, 22 Juli 2012
Menyikapi Kebebasan
Secara Benar
Bacaan: 1 Korintus
10:17-27 "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi
bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar,
tetapi bukan segala sesuatu membangun." (1 Korintus 10:23)
Sebuah
kebebasan seharusnya bisa dipertanggungjawabkan dan dipakai untuk tujuan-tujuan
yang konstruktif dan positif, bukan destruktif dan negatif. Sebuah
kebebasan seharusnya membuat kehidupan di muka bumi ini semakin damai dan
sejahtera, Kita bisa belajar dari apa yang dikatakan Paulus dalam surat 1
Korintus pasal 10. Adalah penting bagi kita untuk memperhatikan apa yang kita
lakukan sehari-hari, apakah itu memberkati orang lain atau malah mengganggu?
Jangan sampai kita melakukan sesuatu yang kita anggap baik bagi diri kita
tetapi itu ternyata mengganggu kepentingan orang lain atau bahkan merugikan
mereka (1 Korintus 10:31). Perhatikanlah bahwa adalah kewajiban kita untuk
memuliakan Allah, Sang Pencipta kita dalam segala sesuatu yang kita lakukan.
Bukan hanya hal-hal tertentu, sebagian, tetapi dikatakan semuanya. Menyikapi
kebebasan dengan cara-cara yang salah seperti memaksakan kehendak dengan
cara-cara yang tidak baik, memusuhi orang lain, menghakimi, memupuk dendam,
berusaha membalas kejahatan dengan kejahatan dan lain-lain akan membuat kita
justru menjadi batu sandungan bukannya memuliakan Allah tetapi malah sebaliknya
akan mempermalukan Allah.
Jangan pergunakan kemerdekaan atau kebebasan seenaknya sehingga kita
merasa wajar untuk hidup dalam dosa atau melukis gurat dosa dalam diri kita
dengan merugikan orang lain, tetapi hendaklah itu kita pergunakan untuk
melayani atas dasar kasih. Alangkah pentingnya memiliki kasih sejati dalam
hidup kita, yang akan mampu membuat pola pikir kita berbeda dari pola pikir
dunia dalam menyikapi sebuah kebebasan. Sebuah kehidupan yang merdeka
seharusnya dipakai untuk menjadi hamba Allah yang mengasihi, yang akan
memuliakanNya lebih lagi, dan bukan untuk berbuat berbagai kejahatan yang akan
menghancurkan diri kita sendiri, keluarga kita dan orang lain. Kebebasan
diberikan kepada kita bukan untuk membuat segalanya semakin buruk, tetapi
justru agar kehidupan manusia bisa semakin baik. Hendaknya lewat diri kita
orang akan bisa melihat seperti apa sebenarnya bentuk kebebasan yang
sesungguhnya yang sesuai dengan firman Tuhan. ^_*
Sikapi kebebasan secara benar dengan penuh tanggung jawab
Senin, 23 Juli 2012
Kuasa Untuk Menikmati
Bacaan: Pengkhotbah 6:1-12 Ada
suatu kemalangan yang telah kulihat di bawah matahari, yang sangat menekan
manusia:orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan,
sehingga ia tak kekurangan suatupun yang diingininya, tetapi orang itu tidak
dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain yang
menikmatinya! Inilah kesia-siaan
dan penderitaan yang pahit.Pengkhotbah
6:1-2
Selain untuk menawarkan kemudahan, kelebihan dan keandalan produk, sebuah iklan
juga kerap menawarkan kebahagiaan. Lihatlah iklan yang menampilkan puluhan
orang bernyanyi dan menari, deretan gigi-gigi putih bersih, wajah yang begitu
bahagia tanpa masalah hanya karena memiliki produk yang diiklankan. Logika
manusia memang sepertinya begitu. Siapa sih yang tidak senang kalau punya
kemampuan membeli yang lebih dari cukup, dan mampu memiliki produk-produk yang
punya kelebihan dan memberi banyak kemudahan dalam hidup? Tapi nyatanya
tidaklah demikian
Ketika motivasi kita beralih dari mengasihi Tuhan dan membagi berkat buat
sesama yang membutuhkan kepada menimbun harta sebanyak-banyaknya tanpa pernah
merasa cukup, ketika kita mulai mengorbankan waktu kita bersama Allah dan mulai
fokus mencari uang sebanyak-banyaknya, pada saat itu pula kita mulai
meninggalkan Tuhan. Semakin jauh hal itu terjadi, semakin jauh pula
karunia-karunia pergi meninggalkan kita, termasuk karunia untuk menikmati apa
yang telah kita miliki, padahal karunia menikmati adalah hal paling mendasar
yang dapat membuat kita merasa bahagia. Jangan sampai terlambat, mari kita
periksa diri kita masing-masing. Apakah kita telah mengucap syukur dan puas
terhadap segala sesuatu yang telah kita miliki? Apakah kita selalu merasa
kekurangan? Apakah kita tidak menikmati hal-hal yang Tuhan berikan, termasuk
keadaan diri kita saat ini atau hari-hari yang kita jalani? Jika ini yang
terjadi, sekarang waktunya untuk kembali berpaling kepada Tuhan yang selalu
menanti kita.
Karunia Allah tak terbatas
bagi anak-anakNya yang setia, termasuk karunia kuasa untuk menikmati berkat
Allah…
Selasa, 24 Juli 2012
Sulit Memaafkan Diri
Sendiri
Bacaan: Kejadian 45:1-12 "Tetapi
sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual
aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului
kamu."Kejadian 45:5
Ada banyak orang yang terbelenggu pada masa lalunya. Dosa ataupun kesalahan
yang diperbuat di masa lalu terasa begitu menyiksa sehingga sulit bagi mereka
untuk menatap masa depannya. "seandainya saya tidak melakukan hal itu..
saya tidak bisa memaafkan diri saya sendiri atas perbuatan itu.." kalimat
yang mungkin pernah anda dengar dari orang-orang di sekitar anda, atau mungkin
ada diantara kita yang pernah mengatakannya sendiri. Setidaknya saya pernah
mengalami hal tersebut. Faktanya ada banyak orang yang sulit melepaskan diri
dari kesalahan yang pernah diperbuat di masa lalu.
Ketika kita melakukan kesalahan dan hal tersebut menyakiti orang lain, atau
malah orang yang kita sayangi, kita bisa berada diposisi yang sama seperti
saudara-saudara Yusuf. Terkadang hal tersebut sulit kita lupakan, kita tidak
bisa memaafkan diri sendiri, dan akibatnya kita terperangkap pada perasaan
berdosa yang begitu besar. Selanjutnya kita akan merasa tidak pantas untuk
mendapatkan apapun lagi, termasuk pengampunan dari Tuhan, karena kita
menganggap dosa kita itu terlalu besar untuk diampuni. Tapi mari kita ingat,
Tuhan selalu siap mengampuni kita, sebesar apapun dosa kita. Dia sangat
mengasihi kita, dan kita sangat berharga bagi Dia. Jika kita berdoa, mengakui
semua dosa dan mohon ampun, yakinlah bahwa Allah akan segera mengampuni kita.
Tuhan tidak akan mau kita terus menerus menyalahkan diri sendiri dan tidak bisa
bertumbuh akibat hal tersebut.
Ketika anda merasakan beban yang sama seperti saya, berdoalah, mintalah agar
Tuhan membuka jalan dan membantu anda. Tentunya setelah anda mengakui semuanya
pada Tuhan dan bertobat. Dia pasti buka jalan, dan kita bisa menatap masa depan
tanpa beban masa lalu lagi.
Tuhan tidak pernah ingin
perasaan bersalah membelenggu diri kita
Rabu, 25 Juli 2012
Realistis Dong...
Bacaan: 1 Korintus 2:1-5 "Aku
juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan
gentar."1 Korintus 2:3
Ada orang yang berkata bahwa antara percaya pada Tuhan dan hidup tanpa rasa
cemas belum tentu sejalan. Ketika itu saya baru saja lahir baru. Meskipun saya
telah menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat, dan artinya menerima
janji-janji Tuhan, termasuk bebas dari rasa takut, saya masih sulit
mempraktekkannya dalam hidup. Ketika suatu kali dalam kunjungan ke rumah sakit
mendoakan ibu saya, seorang pendeta berkata, "Tuhan pasti punya rencana
luar biasa, percayalah..", saya berkata dalam hati.."mudah untuk
bilang seperti itu, karena anda tidak mengalaminya.. realistis dong pak.."
Apakah dengan berpikir seperti itu, artinya saya tidak percaya pada Yesus? Saya
percaya. Sangat percaya. Tapi saya tetap mengalami perasaan kalut, khawatir dan
sedih.
Siapakah diantara kita yang bisa dengan jujur berkata bahwa hidupnya sudah 100%
tanpa kekhawatiran? Tapi lihatlah, jangan khawatir jika anda masih sering
merasa cemas, takut, dan lain-lain. Ayat bacaan hari ini menunjukkan sisi
realistis seorang manusia. Berbagilah dengan sahabat anda, dan ingat, diatas
segalanya, anda mempunyai seorang Sahabat sejati, Yesus Kristus. Dengan penuh
kasih Dia telah berulang kali mengingatkan kita agar jangan takut. Tuhan Yesus
pun telah menegaskan bahwa Dia akan selalu ada bersama kita, bukan hanya dalam
kondisi baik, tapi juga dalam setiap permasalahan hidup. Datanglah padaNya,
berdoalah. Dia akan memberikan kekuatan untuk mengatasi setiap rasa cemas dan
takut.
Wajar bila kemampuan daya pikir manusia masih sulit melihat rancangan Tuhan ke
depan, tapi kita perlu terus melatih diri untuk mampu berpegang dan menyerahkan
semuanya pada Tuhan dan belajar melihat segala sesuatu dari kacamata Tuhan,
percaya pada semua janji Tuhan, karena Dia adalah Allah yang setia dan tidak
pernah mengingkari janjiNya. Mari kita terus berlatih untuk percaya sepenuhnya
dalam setiap kondisi yang kita alami. "Waktu aku takut, aku ini percaya
kepada-Mu" (Mzm 56:3)
Tuhan tidak pernah
meninggalkan dan berhenti mengasihi kita, jadi jangan takut
Kamis, 26 Juli 2012
Pondasi Kuat
Bacaan: Lukas 6:46-49 "Setiap orang
yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya..ia sama
dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan
meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda
rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh
dibangun." Lukas 6:47-48
Selalu ada badai masalah, tekanan, problema dan berbagai rintangan yang akan
terus menerjang kita dari segala sisi. Bagaimana kita bisa bertahan dan tetap
tegar ditengah badai jika kita tidak memiliki pondasi yang cukup kuat?
Bisa-bisa terkena masalah kecil yang jika dibandingkan dengan badai hanya
berupa angin sepoi saja kita sudah runtuh. Tuhan Yesus sudah mengingatkan
pentingnya membangun pondasi yang kuat sebagai dasar untuk hidup. (Lukas
6:47-48). Seperti halnya rumah yang dibangun dengan membuat pondasi jauh
menembus permukaan, rumah itu tidak akan gampang goyah ketika air bah, banjir,
atau badai dan gempa melanda rumah itu. Betapa besar peran pondasi yang kokoh
dalam menjaga rumah agar tetap tegak berdiri di tengah badai.
Lihatlah bahwa bangunan boleh saja tampak sama indah dari luar. Namunkualitas
sesungguhnya baru akan terlihat apabila ada goncangan menerpanya.
Dasar kekristenan bukanlah sekedar rajin berseru kepada Tuhan saja. Itu tidak
cukup. Yang akan mendapat tempat ke dalam Kerajaan hanyalah orang yang tidak
berhenti hanya sampai disana, tapi melanjutkan pula kepada melakukan firman.
Yesus berkata (Matius 7:21)
Karenanya janganlah berpuas diri hanya ketika kita sudah rajin berdoa,
atau ketika kita sudah rajin membaca firman Tuhan. Itu baik adanya, namun tanpa
disertai perbuatan nyata sesuai kehendak Tuhan, semua itu tidak akan
bermanfaat. Oleh karena itu, hendaklah kita tidak berhenti hanya kepada
percaya dan membaca saja, namun melanjutkan itu pula dengan menjadi para pelaku
firman yang mampu menjadi terang dan garam di manapun kita berada. Perhatikan
baik-baik kehidupan kita apakah sudah dibangun dengan pondasi kuat atau belum.
Jika belum, benahilah segera sebelum terlambat.
Tingkatkan kepada melakukan firman agar kita memiliki pondasi yang kuat
Jumat, 27 Juli 2012
Dikasihi
Allah,Disukai Manusia (1)
Bacaan: Luk 2:41-52 "Dan Yesus makin
bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh
Allah dan manusia."Luk 2:52
Di dunia yang semakin egois ini, dimana
hidup pun sangat berat, orang semakin sulit beradaptasi dengan sekitarnya.
Seringkali sulit bagi orang untuk dapat menyesuaikan diri pada satu lingkungan
baru. Apakah itu di dunia pekerjaan atau lingkungan sekitar ketika misalnya
seseorang baru saja pindah rumah atau pindah kota. Selain itu ada pula
kebiasaan-kebiasaan jelek yang mungkin bisa membuat orang menjauh dari kita
seperti kebiasaan mengkritik, menjelek-jelekkan orang lain dan sebagainya.
Cepat atau lambat, semua itu akan sampai kepada pribadi yang kita komentari.
Karena itu kita harus mendasari pemikiran kita hanya pada apa yang benar, apa
yang menjadi kebaikan, pada sesuatu yang positif seperti yang tertulis di
Filipi 4:8. Yesus memberikan sebuah keteladanan ketika Dia tumbuh dewasa.
Menjadi seorang yang dikasihi Allah bukanlah berarti kita harus melupakan
bagaimana kita harus bersikap terhadap sesama manusia. Dua hukum yang paling
mendasar jelas mengatakan bahwa kita harus mengasihi Tuhan dengan segenap hati,
segenap jiwa, segenap akal budi dan kekuatan, dan mengasihi sesama manusia
seperti bagaimana kita mengasihi diri sendiri. Inilah inti dari kekristenan. Artinya
kita tidak boleh melupakan hubungan dengan sesama. Satu kita lupakan, berarti
satu hukum yang utama tidak kita lakukan.
Jika senyum, senyumlah dengan tulus. Lakukan pekerjaan anda dan jalani hubungan
anda di tengah-tengah lingkungan dan masyarakat dengan didasari kasih sebagai
salah satu buah Roh (Gal 5:22). Teladani pribadi Yesus Kristus, dan anda akan
melihat bahwa tidaklah sulit untuk menjadi orang yang disukai dimanapun anda
pergi.
Bercerminlah pada pribadi
Yesus, sehingga kita semakin dikasihi Allah dan pada saat yang sama kita tidak
menjadi batu sandungan bagi orang lain….
Sabtu, 28 Juli 2012
Dikasihi Allah,
Disukai Manusia (2)
Bacaan: Roma 14:13-23 "Sebab
Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai
sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Karena barangsiapa melayani Kristus
dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia."Roma
14:17
Melanjutkan renungan kemarin, kita sudah melihat bagaimana Yesus bisa memberi
teladan bagaimana hikmatNya tumbuh semakin besar seiring diriNya bertumbuh, dan
semakin dikasihi Tuhan, juga manusia. Ada tokoh-tokoh alkitab lain yang bisa
kita jadikan panutan seperti Daniel, Abraham dan lain-lain. Mereka adalah
orang-orang yang berkenan di hadapan Allah, sekaligus dihormati oleh manusia.
Ayat bacaan hari ini memberitahukan tips untuk itu secara lebih jelas.
Kebenaran, sukacita dan damai sejahtera dari Roh Kudus akan membuat hubungan
kita dengan sesama menjadi baik. Kita akan senyum dengan tulus, selalu
kelihatan riang, optimis dalam kondisi apapun, karena adanya sukacita. Kita
tidak akan memusuhi siapapun karena kita punya damai sejahtera. Kita tidak
menyebar gosip atau berburuk sangka karena kita selalu mendasarkan sesuatu pada
kebenaran. Dan di saat bersamaan, Tuhan pun berkenan pada kita. Orang akan
merasa gembira dan damai ketika mereka ada di dekat anda.
Adalah penting bagi anak2 Tuhan untuk dikasihi Tuhan dan disenangi manusia pada
saat bersamaan. Sebagian orang berkata bahwa hal ini sulit, tapi sebenarnya
tidaklah demikian. Dengan bercermin pada pribadi Yesus dan beberapa tokoh-tokoh
lain yang ada di dalam alkitab, kita tahu bahwa hal itu tidaklah sulit. Jika
kita mengijinkan Roh Kudus bekerja dalam diri kita, dan memberikan kebenaran,
sukacita dan damai sejahtera, kita bisa menjadi sosok yang dikasihi Tuhan
sekaligus disenangi sesama. Dengan cara inilah kita bisa melayani Tuhan Yesus
dengan benar.
Jadilah teladan agar nama
Tuhan dipermuliakan dalam kehidupan kita
Minggu, 29 Juli 2012
Kesaksian
Bacaan: Markus 5:1-20 "Yesus tidak
memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: "Pulanglah ke
rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka
segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah
mengasihani engkau!"Markus 5:19
Sebuah kesaksian akan keajaiban perbuatan Tuhan dalam hidup manusia akan mampu
berbicara banyak mengenai kebaikan Tuhan. Sebuah kesaksian yang paling
sederhana sekalipun bisa jadi malah akan lebih efektif ketimbang mengkotbahi
orang panjang lebar tanpa disertai contoh yang nyata. Manusia biasanya akan
lebih mudah menangkap ilustrasi dari sebuah kehidupan nyata dan akan lebih
mudah mencerna hingga mengaplikasikannya ketimbang hanya disuruh menelan
bulat-bulat segala sesuatu yang sifatnya teoritis saja. Sebuah pengalaman
pribadi tentang sesuatu akan memiliki kekuatan tersendiri untuk menggerakkan
orang lain. Ada waktu-waktu dimana kita butuh mendengar berbagai kesaksian dari
orang-orang yang mengalami mukjizat untuk menguatkan kita di saat kita tengah
tergoncang akibat menghadapi beban hidup atau masalah. Bisa jadi kita
tahu banyak akan janji-janji Tuhan yang diberikan dalam Alkitab, tetapi kita
merasa jauh dari janji itu ketika tengah menghadapi pergumulan. Itulah sebabnya
berbagai kesaksian biasanya mampu menguatkan kita dan memulihkan iman kita
untuk kembali dipenuhi pengharapan akan janjiNya.
Tuhan Yesus pun mengerti akan pentingnya sebuah kesaksian. Kepada
murid-muridNya Dia menyampaikan sebuah pesan terakhir sebelum terangkat naik
kembali ke tahtaNya di surga. "
Itu akan menjadi sebuah kesaksian indah yang akan mampu memberkati orang-orang
lain.
Kesaksian adalah salah satu alat yang mampu membunuh iblis dan
perbuatan-perbuatan jahatnya, dan Firman Tuhan sudah menyatakan hal
itu. Tidak ada satu orangpun yang tidak punya kesaksian untuk dibagikan.
Masalahnya adalah, maukah kita membagikannya kepada orang lain agar mereka bisa
mengenal siapa Yesus sebenarnya? Bukan kemampuan kita berbicara atau ilmu
yang kita miliki yang dibutuhkan, tetapi pakailah kuasa Allah yang bekerja di
dalam diri kita.
Kesaksian yang paling
sederhana pun bisa memberkati orang lain secara luar biasa…..!!! God BleSS…
Senin, 30 Juli 2012
Sukacita Kedua
Bacaan: Lukas 15:22-32 "Kita
patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup
kembali, ia telah hilang dan didapat kembali." Lukas 15:32
Bergembirakah kita ketika kita berada dalam keadaan baik? Tentu saja. Tidak ada
seorangpun yang ingin berlama-lama dalam kesusahan.
Injil Lukas 15 menggambarkan sukacita kedua lewat tiga perumpamaan. Mari kita
lihat perumpamaan ketiga tentang anak yang hilang. (Lukas 15:11-32). sukacita
yang hadir dalam diri kita ketika melihat ada jiwa yang harusnya mati tapi
menjadi hidup kembali, diselamatkan dari kebinasaan dan beroleh hidup yang
kekal melalui pertobatan mereka.Semua perumpamaan dalam Lukas 15 ini
menggambarkan sebuah sukacita pada tingkatan baru, bukan hanya
berhenti pada sukacita ketika kehidupan kita diberkati Tuhan, tapi juga
mengalami sukacita ketika ada jiwa yang bertobat, yang kembali selamat dari
kesesatan. Inilah bentuk dari sukacita kedua.
Mampu bersukacita dan bergembira karena kehidupan baik yang dilimpahkan Tuhan
kepada kita tentu sungguh baik. Itu sudah jauh lebih baik dari orang-orang yang
terlena dalam kenyamanan dan lupa untuk bersyukur atas berkat-berkat yang
disediakan Tuhan bagi mereka. Tapi alangkah lebih baik lagi jika kita meningkatkan
sukacita kita kepada sukacita kedua, yaitu sebuah sukacita yang hadir dalam
diri kita ketika melihat adanya jiwa-jiwa yang diselamatkan. Sukacita Bapa
adalah sukacita kita juga. Sudahkah anda memiliki kerinduan untuk mengalami
sukacita kedua? Sudahkah anda tergerak untuk mewartakan keselamatan kepada
sesama? Sesungguhnya kita memikul Amanat Agung untuk mewartakan kabar
keselamatan bagi setiap orang, dan kita bisa membuat surga terus bersukacita
bersama dengan kita jika kita melaksanakan apa yang diamanatkan Yesus kepada
setiap orang percaya. Jangan berhenti hanya pada sukacita pertama, tapi
tingkatkanlah kepada sukacita kedua, dan alami sebuah sukacita yang sama
seperti halnya yang terjadi di surga.
Sukacita pertama itu baik,
tapi akan lebih baik lagi jika disusul dengan sukacita kedua ^_*
Selasa, 31 Juli 2012
Benih Dan Tanah
Bacaan: Matius 13:24-29 “Ketika
gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu."Matius
13:26
Sebuah perumpamaan dari Yesus mempergunakan
ilustrasi mengenai mengenai benih dan tanah ini, yaitu dalam perumpamaan
tentang lalang di antara gandum. (Matius 13:24-30). Seperti halnya
tanah, demikian pula yang terjadi dengan pikiran kita. Pikiran kita ibarat
tanah yang subur. Pikiran kita selalu menerima, memberi respon, menumbuhkan
apapun yang ditabur masuk di dalamnya tanpa terkecuali, sama seperti tanah.
Dari benih yang kecil, itu akan tumbuh hingga kelak berbuah. Dan benih yang
jahat akan menghasilkan tindakan-tindakan yang jahat pula. Firman Tuhan sudah
mengingatkan "Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam
dirinya sendiri demikianlah ia." (Amsal 23:7) Dalam versi King
James Version dikatakan: "For as he thinketh in his
heart, so is he." Seperti yang kita pikirkan, demikianlah kita.
Kita bisa menjadi pribadi yang baik, kudus dan berkenan, atau sebaliknya
menjadi pribadi yang buruk, penuh kebencian dan kepahitan, semua
tergantung dari benih seperti apa yang kita tabur ke dalam pikiran kita.
Menabur firman Tuhan dalam pikiran kita, menabur benih-benih yang baik disana,
itu akan membuat kita kelak bertunas hal-hal yang baik pula. Jangan lupakan
bahwa kita pun harus menaklukkan pikiran kita dalam Kristus agar tidak ada
benih-benih negatif yang bakal tumbuh disana. Hal ini tepat seperti yang
dilakukan pula oleh Paulus dan rekan-rekan sepelayanannya. "Kami
menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus" (2
Korintus 10:5b). Control your mind and don't let your mind control you. Kita
harus mampu mengendalikan pikiran kita, menabur hal-hal yang positif, yang baik
dan yang benar sesuai firman Tuhan, serta menaklukkannya kepada Kristus.
Marilah kita mengendalikan dan memperhatikan pikiran kita, sebab apapun benih
yang kita tanam di dalamnya akan sangat menentukan tunas seperti apa yang akan
tumbuh dari diri kita.
Apa yang tumbuh dalam
pikiran kita tergantung dari benih seperti apa yang kita tabur di dalamnya