PELAYAN TUHAN BERHENTI BELAJAR KATHAROS BERHENTI BERTUMBUH ( The servant of God stop learning stop growing katharos )

Sabtu, 14 Maret 2015

PETRA

PETRA
 Bertahan Di Tengah Badai


1 Petrus 2:1-10
(2:1) Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah. (2:2) Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan, (2:3) jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan. (2:4) Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah. (2:5) Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah. (2:6) Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan." (2:7) Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan." (2:8) Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah disediakan. (2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: (2:10) kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.
Surat Petrus yang pertama  ini ditujukan kepada orang-orang Kristen yang tersebar di seluruh bagian utara Asia Kecil. Mereka disebut "umat pilihan Allah". Maksud utama surat ini yaitu untuk menguatkan iman mereka yang sedang mengalami tekanan dan penganiayaan karena percaya kepada Kristus. Petrus mengingatkan bahwa Yesus Kristus merupakan jaminan harapan mereka. Sebab, Yesus Kristus sudah mati, hidup kembali dan berjanji akan datang lagi. Atas dasar itu mereka hendaknya rela dan tahan menderita, sambil menyadari bahwa penderitaan mereka merupakan ujian apakah mereka betul-betul percaya kepada Kristus.
Di samping menguatkan iman mereka yang sedang dalam kesukaran itu, Petrus meminta supaya mereka hidup sebagai pengikut-pengikut Kristus.
Dalam bacaan 1 Petrus 2:1-10 ini menjelaskan bagaimana caranya seseorang bisa menjadi batu yang hidup yang dapat digunakan untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Pada ayat yang pertama dijelaskan bahwa untuk menjadi batu yang hidup seseorang harus membuang segala kejahatan, tipu muslihat, dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah. Yang berarti orang yang mau menjadi batu yang hidup harus mau membuang segala dosanya tanpa terkecuali. Setelah membuang semuanya itu, maka orang itu juga harus hidup seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin air susu yang murni dan yang rohani, agar dapat bertumbuh dan memperoleh keselamatan. Susu yang murni dan yang rohani, digambarkan sebagai FIRMAN TUHAN. Yang artinya seseorang yang mau bertumbuh dan memperoleh keselamatan harus selalu menginginkan akan FIRMAN TUHAN itu sendiri.
Setelah itu barulah seseorang bisa datang kepada Tuhan yang adalah batu yang hidup, sehingga dapat dipakai untuk pembangunan rumah rohani. Orang mau datang kepada Tuhan, karena telah percaya kepada Tuhan dan menganggap Tuhan jauh lebih penting dan mahal harganya bagi kehidupannya. Orang tidak mau datang kepada Tuhan, karena orang itu belum percaya kepada-Nya. Bahkan dia dapat membuang Tuhan dari dalam hidupnya seperti batu yang dibuang oleh tukang bangunan.
Ketika kita tidak percaya, maka kehadiran Tuhan dalam hidup kita hanya akan menjadi batu sandungan. Kita tersandung dengan setiap ajaran dan perbuatan-Nya karena kita tidak bisa taat dan mengikuti ajaran-Nya.
Oleh sebab itu, ketika kita sudah dipilih maka kita harus mau terus belajar untuk bertumbuh agar kita bisa menjadi batu hidup yang dapat digunakan untuk pembangunan rumah rohani.

Di dalam Alkitab, batu dilambangkan sebagai :
1.        Yesus Kristus, yang adalah batu penjuru (Efesus 2:20 ; 1 Petrus 2:4-8).
2.        Umat Allah, yaitu mereka yang dibangun di atas Yesus Kristus sebagai dasar untuk menjadi bait rohani (1 Korintus 3:11 ; 1 Petrus 2:5)
3.        Peringatan suatu peristiwa atau perjanjian (Kejadian 28:18-22 ; Yosua 4:1-24 ; 1 Samuel 7:12).
4.        Suatu ilah atau benda-benda berhala lainnya (Ulangan 29:17 ; 2 Raja-raja 19:18)
5.        Seorang pemimpin yang oleh anugerah Allah dimampukan menjadi saluran berkat bagi orang lain, bahkan sebagai dasar untuk penggenapan rancangan penyelamatan Allah (Yesaya 32:2 ; Matius 16:18).
Menurut kamus Alkitab, setelah Petrus mengakui Yesus sebagai Mesias, Yesus menyebut Petrus : “dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku” (Matius 16:16-18).
Dalam bahasa Yunani, batu karang disebut Petra. Paulus menyebut Yesus Kristus sebagai batu karang rohani yang dapat memberikan makanan dan minuman rohani (1 Korintus 10:4).
Batu karang dalam Alkitab disebut juga sebagai tempat bersembunyi terhadap Tuhan (Yesaya 2:19). Musa bersembunyi di antara batu karang supaya ia tidak berhadapan muka dengan Allah (Keluaran 33:20-23).
Batu penjuru adalah sebuah batu besar yang ditempatkan pada fondasi di sudut utama suatu bangunan baru. Allah meletakkan batu penjuru di Sion, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan (1 Petrus 2:6).

Bagaimana Cara Bertahan di Tengah Badai ?
1.        Percaya sepenuhnya kepada Tuhan
Ø  Pada penyertaan-Nya (Ibrani 13:5)
Ø  Janji-janji-Nya (Lukas 1:45)
Ø  Rencana-Nya (Yeremia 29:11)
Ø  Kuasa-Nya (Efesus 3:20))
2.        Memiliki dasar yang kuat (firman Tuhan)
3.        Mengandalkan Tuhan
Tuhan Yesus adalah batu karang rohani yang dapat memberikan makanan dan minuman rohani bagi setiap orang yang percaya dan yang mau datang kepada-Nya. Dengan datang kepada Tuhan, kita akan mendapatkan kekuatan untuk dapat bertahan di tengah badai yang sedang dihadapinya.
Sebagai batu penjuru, Tuhan Yesus tidak akan membiarkan orang yang percaya kepada-Nya dipermalukan.

Apa yang Menyebabkan Seseorang Tidak Bisa Bertahan di Tengah Badai ?
1.        Tidak percaya kepada Tuhan (tidak beriman)
2.        Tidak memiliki dasar yang kuat (Firman Tuhan)
3.        Takut dan mudah putus asa
            Melupakan Tuhan yang adalah batu penjuru yang dapat menuntun, mengarahkan dan menyertainya. Orang yang tidak mau datang kepada Tuhan, tidak akan mendapatkan kekuatan dan kemampuan untuk menghadapi badai yang datang.

            Kita adalah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, yang telah dipanggil untuk memberitakan perbuatan-perbuatan-Nya yang besar.
            Buanglah segala dosa, datanglah kepada-Nya, jadilah batu yang hidup agar kita dapat dipakai oleh-Nya untuk pembangunan rumah rohani.
            Tuhan tidak akan meninggalkan kita yang percaya dan yang mau datang kepada-Nya. Tuhan akan memberikan makanan dan minuman yang kita butuhkan untuk bertumbuh menjadi kuat sehingga kita dapat bertahan bahkan dapat melewati badai yang datang.
            Tuhan Yesus adalah Batu Karang dan Batu Penjuru kita.



“Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku
menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung
kamu terus; Aku mau memikul kamu  dan menyelamatkan kamu”
(Yesaya 46:4)

J ..KEEP SOE.. J
Tuhan Yesus memberkati





Tidak ada komentar:

Posting Komentar