PELAYAN TUHAN BERHENTI BELAJAR KATHAROS BERHENTI BERTUMBUH ( The servant of God stop learning stop growing katharos )

Jumat, 22 Juli 2016

THE GOOD SHEPERS




THE GOOD SHEPERS
YOHANES 10:1-21
TUJUAN: Supaya pelayan Tuhan belajar dari teladan Kristus untuk menjadi gembala yang baik.
Speakers:
·         Jofrin
·         Jalung

BAGIAN I
The good shepers = Tuhan Yesus
7  Maka [kata Yesus sekali lagi]: "Aku [berkata kepadamu], sesungguhnya [Akulah pintu ke domba-domba itu].
Injil Yohanes menuliskan tentang apa yang Tuhan Yesus sedang lakukan yaitu menyampaikan sebuah perumpamaan kepada banyak orang termasuk disitu ada beberapa orang Farisi dan orang Yahudi. Apa yang dikatakan Tuhan dalam perumpamaan ini tidak mereka mengerti apa maksudnya (ayat 6). Setelah menyampaikan perumpamaan tersebut Tuhan Yesus lebih lanjut lagi mengatakan tentang “gembala dan domba” mulai ayat 7 ini. Kata “Aku berkata kepadamu” menunjukan bahwa Yesus kembali menyampaikan tentang apa yang sebelumnya Ia sampaikan mengenai gembala dan domba. Dengan lebih jelas Yesus berkata “sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu.” Ia mengatakan bahwa Ialah pintu menuju domba-domba, ayat 1 “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok”. Setiap pengembalaan yang dilakukan harus melalui Tuhan Yesus Kristus karena Dialah pintu menuju ke domba-domba tersebut.

8  Semua orang [yang datang sebelum Aku], adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak [mendengarkan] mereka.
            Perkataan dalam ayat ini memicu pertanyaan “kapan?’, karena perkataan “datang sebelum Aku” apakah  dimaksudkan sebelum kelahiran Tuhan Yesus atau maksudnya adalah sebelum kedatangan-Nya untuk kedua kalinya. Tapi yang jelas semua orang yang melakukan hal demikian adalah pencuri dan perampok. Tetapi sekalipun hal tersebut terjadi domba-domba tidak mendengarkan mereka karena memang seekor domba akan senantiasa mengenal suara gembalanya.

[Akulah pintu]; barangsiapa [masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput].
            Dalam ayat ini Yesus kembali menyatakan bahwa Dia adalah pintu dan siapapun yang masuk melalui Dia, “ia akan selamat”. Kata “masuk” mengandung maksud yang lebih intim daripada sekedar “melalui” pintu agar kita bisa masuk kedalam sebuah ruangan. Sebab ketika seorang masuk melalui Yesus, ia akan selamat. Bahkan ketika ia masuk dan keluar ia menemukan padang rumput. Jadi ketika kita masuk melalui Yesus maka kita akan selamat dan setelah selamat maka kita akan dipuaskan dengan padang rumput yang Tuhan sediakan.

10  Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; [Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan].
            Ketika Yesus datang kedalam dunia yang Ia beri adalah hidup dan yang Ia berikan adalah nyawa-Nya di kayu salib kepada kita umat manusia atas dosa-dosa kita. Tapi disini dikatakan tidak hanya hidup, tapi juga kelimpahan. Yesus datang, supaya domba-domba mempunyai hidup, dan bahkan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Bahkan dalam Yohanes 14:6 Yesus mengklaim bahwa diri-Nya adalah jalan dan kebenaran dan hidup. Yesus tidak hanya mengklaim bahwa Ia adalah jalan tetapi juga Ia adalah kebenara dan Ia juga adalah hidup.

11  Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik [memberikan nyawanya bagi domba-dombanya];
            Yesuslah gembala yang dan hanya Yesus sajalah gembala yang baik. Mengapa demikian? Dapat kita lihat pada ayat ini karena Yesus berkata bahwa Dialah gembala yang baik, mengapa? Karena gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya. Dan Yesus melakukan hal tersebut Ia mati di kayu salib bagi umat manusia karena dosa-dosa kita. Perkataan ini dikatakan sebelum Ia di salibkan. Siapa yang tahu ternyata perkataan ini benar-benar dimaksudkan Yesus adalah tentang diri-Nya.

12 sedangkan seorang upahan yang bukan gembala dan yang bukan [pemilik domba-domba] itu sendiri, ketika melihat serigala datang, [meninggalkan domba-domba] itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.
            Apakah gembala adalah pemilik domba-domba? Bagaimana jika dalam ayat ini respon yang diberikan seorang gembala ketika melihat serigala yang datang terhadap domba-dombanya? Apakah ia akan meninggalkan domba-domba seperti seorang upahan? Bahkan dikatakan disini “lalu lari”. 

13  Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak [memperhatikan domba-domba itu].
            Seorang upahan lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba. Bagaimana sikap seorang gembala, apakah ia memperhatikan domba-dombanya?

14  Akulah gembala yang baik dan [Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku]
          Yesuslah gembala yang baik sebab Ia mengenal domba-domba-Nya karena domba-domba-Nya pun mengenal Ia. Domba dan gembala saling mengenal karena ada hubungan pengembalaan yang dikerjakan. Maksud “hubungan pengembalaan” adalah adanya domba yang digembalai seorang gembala dan adanya gembala yang mengembalai domba-domba.

15  sama seperti [Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku].
            Dari hubungan pengembalaan tentang gembala dan domba tersebut ternyata maksud Yesus adalah “sama seperti” hubungan Bapa dan diri-Nya. Bapa mengenal Yesus dan Yesus mengenal Bapa-Nya, dan Yesus memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya.

16  [Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini]; domba-domba itu [harus Kutuntun] juga dan [mereka akan mendengarkan suara-Ku] dan mereka akan menjadi [satu kawanan dengan satu gembala].
            Tuhan Yesus bertkata bahwa pada-Nya ada lagi domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini. Masih banyak lagi domba-domba lain yang harus Ia tuntun. Bagaimana cara Tuhan Yesus menuntun mereka? Domba mendengarkan suara-Nya. Tuhan Yesus harus menuntun merekan supaya mereka menjadi  satu kawanan dengan satu gembala yaitu Yesus Kristus. Mengapa demikian? Perlu kita ketahui untuk melaksanakan sebuah pengembalaan entah terhadap domba-domba yang saat ini dipercayakan pada kita, berada bersama-sama dengan kita atau domba-domba pada kandang lain jangan kita sibukkan diri kita dengan “domba-dombanya” tapi fokuslah pada “pengembalaannya”. Karena Yesus sendiri yang mengatakan bahwa ada lagi domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini, yang bertugas untuk menuntun mereka adalah Yesus sendiri, Ia sendiri yang harus menuntun domba-domba tersebut dan bahkan tidak perlu kita khawatirkan akan pekerjaan Tuhan karena domba-domba mendengarkan suara Tuhan sehingga mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala, gembala yang baik yaitu Tuhan Yesus Kristus itu sendiri.
            Firman ini bermata dua bisa jadi maksudnya adalah orang Yahudi dan non Yahudi bisa juga antara gereja. Banyak gereja, dan banyak tempat melayani tetapi domba-domba Tuhanlah yang menuntun mereka agar menjadi satu gereja, satu tempat melayani, dan mereka hanya punya satu gembala yaitu Yesus Kristus.

17  [Bapa mengasihi Aku], oleh karena [Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali].
            Mengapa Yesus memberikan nyawa-Nya bagi umat manusia? Karena Bapa mengasihi Yesus. Alasan Bapa mengasihi Yesus adalah karena Tuhan Yesus memberikan nyawa-Nya. Tetapi sekalipun Tuhan Yesus memberikan nyawa-Nya itu untuk menerimanya kembali. Yohanes 12:25 apakah maksudnya adalah tentang hidup yang kekal? Karena pada ayat ini Yesus belum di salibkan dan bangkit dan naik ke sorga.
18  Tidak seorangpun mengambil[nya] dari pada-Ku, melainkan [Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri]. Aku [berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali]. Inilah [tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku]."
            Tidak seorangpun yang mengambil nyawa Tuhan Yesus dari pada-Nya, melainkan Tuhan Yesus sendirilah yang memberikan sesuai kehendak-Nya. Tuhan Yesus berkuasa memberikan nyawa atau hidup dan berkuasa mengambil hidup tersebut atau nyawa (Wahyu 1:17-18). Inilah tugas yang Tuhan Yesus terima dari Bapa. Tugas = perintah = perkataan = suara è domba mendengarkan suara gembalanya, mengenal suaranya bahkan mengikuti karena suara gembala tersebut.
























BAGIAN II
Pencuri / perampok / serigala
7  Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu.
Injil Yohanes menuliskan tentang apa yang Tuhan Yesus sedang lakukan yaitu menyampaikan sebuah perumpamaan kepada banyak orang termasuk disitu ada beberapa orang Farisi dan orang Yahudi. Apa yang dikatakan Tuhan dalam perumpamaan ini tidak mereka mengerti apa maksudnya (ayat 6). Setelah menyampaikan perumpamaan tersebut Tuhan Yesus lebih lanjut lagi mengatakan tentang “gembala dan domba” mulai ayat 7 ini. Kata “Aku berkata kepadamu” menunjukan bahwa Yesus kembali menyampaikan tentang apa yang sebelumnya Ia sampaikan mengenai gembala dan domba. Dengan lebih jelas Yesus berkata “sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu.” Ia mengatakan bahwa Ialah pintu menuju domba-domba, ayat 1 “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok”. Setiap pengembalaan yang dilakukan harus melalui Tuhan Yesus Kristus karena Dialah pintu menuju ke domba-domba tersebut.

8  Semua orang yang [datang sebelum Aku], adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu [tidak mendengarkan mereka].
            Perkataan dalam ayat ini memicu pertanyaan “kapan?’, karena perkataan “datang sebelum Aku” apakah  dimaksudkan sebelum kelahiran Tuhan Yesus atau maksudnya adalah sebelum kedatangan-Nya untuk kedua kalinya. Tapi yang jelas semua orang yang melakukan hal demikian adalah pencuri dan perampok. Tetapi sekalipun hal tersebut terjadi domba-domba tidak mendengarkan mereka karena memang seekor domba akan senantiasa mengenal suara gembalanya.

9  Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
Dalam ayat ini Yesus kembali menyatakan bahwa Dia adalah pintu dan siapapun yang masuk melalui Dia, “ia akan selamat”. Kata “masuk” mengandung maksud yang lebih intim daripada sekedar “melalui” pintu agar kita bisa masuk kedalam sebuah ruangan. Sebab ketika seorang masuk melalui Yesus, ia akan selamat. Bahkan ketika ia masuk dan keluar ia menemukan padang rumput. Jadi ketika kita masuk melalui Yesus maka kita akan selamat dan setelah selamat maka kita akan dipuaskan dengan padang rumput yang Tuhan sediakan.

10  Pencuri datang hanya untuk [mencuri dan membunuh dan membinasakan]; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Berbeda dengan ketika Yesus datang kedalam dunia yang Ia beri adalah hidup dan memang yang Ia berikan adalah nyawa-Nya di kayu salib kepada kita umat manusia atas dosa-dosa kita. Tapi disini dikatakan tidak hanya hidup, tapi juga kelimpahan. Yesus datang, supaya domba-domba mempunyai hidup, dan bahkan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Bahkan dalam Yohanes 14:6 Yesus mengklaim bahwa diri-Nya adalah jalan dan kebenaran dan hidup. Yesus tidak hanya mengklaim bahwa Ia adalah jalan tetapi juga Ia adalah kebenara dan Ia juga adalah hidup. Sedangkan pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan.

11  Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;
Yesuslah gembala yang dan hanya Yesus sajalah gembala yang baik. Tidak ada seorangpun yang dapat menjadi sama seperti gembala yang baik yaitu Tuhan Yesus. Mengapa demikian? Dapat kita lihat pada ayat ini karena Yesus berkata bahwa Dialah gembala yang baik, mengapa? Karena gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya. Dan Yesus melakukan hal tersebut Ia mati di kayu salib bagi umat manusia karena dosa-dosa kita. Perkataan ini dikatakan sebelum Ia di salibkan. Siapa yang tahu ternyata perkataan ini benar-benar dimaksudkan Yesus adalah tentang diri-Nya.

12  sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala [datang], meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu [menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu].
Serigala pekerjaannya hanya “datang” lalu “menerkam dan mencerai-beraikan” domba-domba karena tidak ada yang menjaga, upahan yang bertugas malah meninggalkan domba-domba dari kandangnya tersebut sehingga menjadi kesempatan bagi serigala untuk melakukan keperluannya.

13 Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu.
Seorang upahan lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba. Inilah yang menjadi alasan mengapa serigala sampai menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba yaitu tidak ada yang memperhatikan domba-domba.











BAGIAN III
Domba-domba dan seorang upahan
7  Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu.
Injil Yohanes menuliskan tentang apa yang Tuhan Yesus sedang lakukan yaitu menyampaikan sebuah perumpamaan kepada banyak orang termasuk disitu ada beberapa orang Farisi dan orang Yahudi. Apa yang dikatakan Tuhan dalam perumpamaan ini tidak mereka mengerti apa maksudnya (ayat 6). Setelah menyampaikan perumpamaan tersebut Tuhan Yesus lebih lanjut lagi mengatakan tentang “gembala dan domba” mulai ayat 7 ini. Kata “Aku berkata kepadamu” menunjukan bahwa Yesus kembali menyampaikan tentang apa yang sebelumnya Ia sampaikan mengenai gembala dan domba. Dengan lebih jelas Yesus berkata “sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu.” Ia mengatakan bahwa Ialah pintu menuju domba-domba, ayat 1 “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok”. Setiap pengembalaan yang dilakukan harus melalui Tuhan Yesus Kristus karena Dialah pintu menuju ke domba-domba tersebut.
Siapa domba-domba tersebut? Kawanan yang hidup atau jiwa-jiwa yang Tuhan tujukan kepada kita karena Yesuslah pintu kepada domba-domba tersebut. Sebelum menuju domba-domba tersebut yang harus kita lalui adalah pintu yaitu Yesus Kristus.

8  Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu [tidak mendengarkan mereka].
            Perkataan dalam ayat ini memicu pertanyaan “kapan?’, karena perkataan “datang sebelum Aku” apakah  dimaksudkan sebelum kelahiran Tuhan Yesus atau maksudnya adalah sebelum kedatangan-Nya untuk kedua kalinya. Tapi yang jelas semua orang yang melakukan hal demikian adalah pencuri dan perampok. Tetapi sekalipun hal tersebut terjadi domba-domba tidak mendengarkan mereka karena memang seekor domba akan senantiasa mengenal suara gembalanya.
            Domba-domba yang Tuhan maksudkan adalah mereka yang tidak mendengarkan siapapun selain hanya suara gembalanya. Inilah sifat domba-domba yang Tuhan maksudkan, yang harus digembalai.

9  Akulah pintu; barangsiapa [masuk melalui Aku], [ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput].
Dalam ayat ini Yesus kembali menyatakan bahwa Dia adalah pintu dan siapapun yang masuk melalui Dia, “ia akan selamat”. Kata “masuk” mengandung maksud yang lebih intim daripada sekedar “melalui” pintu agar kita bisa masuk kedalam sebuah ruangan. Sebab ketika seorang masuk melalui Yesus, ia akan selamat. Bahkan ketika ia masuk dan keluar ia menemukan padang rumput. Jadi ketika kita masuk melalui Yesus maka kita akan selamat dan setelah selamat maka kita akan dipuaskan dengan padang rumput yang Tuhan sediakan.

10  Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya [mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan].
Ketika Yesus datang kedalam dunia yang Ia beri adalah hidup dan yang Ia berikan adalah nyawa-Nya di kayu salib kepada kita umat manusia atas dosa-dosa kita. Tapi disini dikatakan tidak hanya hidup, tapi juga kelimpahan. Yesus datang, supaya domba-domba mempunyai hidup, dan bahkan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Bahkan dalam Yohanes 14:6 Yesus mengklaim bahwa diri-Nya adalah jalan dan kebenaran dan hidup. Yesus tidak hanya mengklaim bahwa Ia adalah jalan tetapi juga Ia adalah kebenara dan Ia juga adalah hidup.
Domba-domba mempunyai hidup dan mereka hidup, dan mereka mempunyai dalam segala kelimpahan. Domba-domba mempunyai Kristus dan mereka hidup dalam Kristus, dalam persekutuan, dalam satu kawanan.

11  Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan [nyawanya bagi domba-dombanya];
Yesuslah gembala yang dan hanya Yesus sajalah gembala yang baik. Mengapa demikian? Dapat kita lihat pada ayat ini karena Yesus berkata bahwa Dialah gembala yang baik, mengapa? Karena gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya. Dan Yesus melakukan hal tersebut Ia mati di kayu salib bagi umat manusia karena dosa-dosa kita. Perkataan ini dikatakan sebelum Ia di salibkan. Siapa yang tahu ternyata perkataan ini benar-benar dimaksudkan Yesus adalah tentang diri-Nya.
            Nyawanya atau hidup gembala tersebut adalah untuk domba-dombanya, bagian domba-domba adalah nyawanya atau hidupnya. Hidup Yesus adalah milik domba-domba tersebut karena Yesus sendiri yang memberikannya.

12  sedangkan seorang upahan yang [bukan gembala], dan yang [bukan pemilik domba-domba] itu sendiri, ketika [melihat] serigala datang, [meninggalkan] domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu [menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu].
Ada seorang upahan yang bukan pemilik domba-domba, ia melihat serigala datang, ia meninggalkan domba-domba lalu lari. Sehingga serigala mengambil kesempatan tersebut untuk menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba.
Sebagai seorang upahan seharusnya bekerja sesuai dengan tugas dan upahan yang dikerjakan. Apakah ini suatu kesalahan bagi seorang upahan terhadap domba-domba atau jiwa-jiwa? Sungguh tidak, karena domba-domba adalah milik gembala. Gembalalah yang bertanggungjawab terhadap untung ruginya domba-domba.
Tetapi ingat upahan tetaplah seorang upahan, bekerja sesuai dengan tugas dan upahan yang dikerjakan. Seharusnya seorang upahan hanya “mendengar” perintah dari pemilik domba-domba karena pemilik domba atau boslah yang memberi upah kepada seorang upahan, namun kenyataannya seorang upahan ketika “melihat” seekor serigala ia justru lari meninggalkan domba-domba. Seharusnya jangan begitu, tetapi jadilah seorang upahan yang bekerja sesuai tugas yang diterima.
Serigala akan selalu datang untuk menerkam domba-domba tetapi seorang upahan harus lebih lagi mengerjakan tugasnya sebagai seorang anak buah.
Apapun yang saudara lihat dalam tugas mengembalakan domba-domba tetaplah pada perintah tuan saudara. Mata boleh melihat serigala tapi telinga tetap harus mendengar perintah bos saudara untuk tugas yang telah diberikan yaitu jaga domba-domba, lakukan pengembalaan domba. Pandang pada tugas dan upah yang akan saudara dapatkan dari tugas tersebut.

13  Ia lari karena ia seorang upahan dan [tidak memperhatikan] domba-domba itu.
            Seorang upahan lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba. Seorang upahan yang baik akan taat pada tuannya, ia bertanggungjawab atas tugas yang tuannya berikan maka perhatikan apa tugas saudara dalam perintah yang diberikan oleh tuan saudara yaitu menjaga jiwa domba-domba tersebut agar tetap satu kawanan.

14  Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan [domba-domba-Ku mengenal Aku]
          Yesuslah gembala yang baik sebab Ia mengenal domba-domba-Nya karena domba-domba-Nya pun mengenal Ia. Domba dan gembala saling mengenal karena ada hubungan pengembalaan yang dikerjakan. Maksud “hubungan pengembalaan” adalah adanya domba yang digembalai seorang gembala dan adanya gembala yang mengembalai domba-domba.

15  sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan [nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku].
Dari hubungan pengembalaan tentang gembala dan domba tersebut ternyata maksud Yesus adalah “sama seperti” hubungan Bapa dan diri-Nya. Bapa mengenal Yesus dan Yesus mengenal Bapa-Nya, dan Yesus memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya.
            Hidup Kristus diberikan kepada kepunyaan-Nya dan kepunyaan-Nya tersebut mengenal diri-Nya sama seperti Bapa dan Kristus.

16  Ada lagi pada-Ku [domba-domba lain], yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan [mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala].
Tuhan Yesus bertkata bahwa pada-Nya ada lagi domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini. Masih banyak lagi domba-domba lain yang harus Ia tuntun. Bagaimana cara Tuhan Yesus menuntun mereka? Domba mendengarkan suara-Nya. Tuhan Yesus harus menuntun merekan supaya mereka menjadi  satu kawanan dengan satu gembala yaitu Yesus Kristus. Mengapa demikian? Perlu kita ketahui untuk melaksanakan sebuah pengembalaan entah terhadap domba-domba yang saat ini dipercayakan pada kita, berada bersama-sama dengan kita atau domba-domba pada kandang lain jangan kita sibukkan diri kita dengan “domba-dombanya” tapi fokuslah pada “pengembalaannya”. Karena Yesus sendiri yang mengatakan bahwa ada lagi domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini, yang bertugas untuk menuntun mereka adalah Yesus sendiri, Ia sendiri yang harus menuntun domba-domba tersebut dan bahkan tidak perlu kita khawatirkan akan pekerjaan Tuhan karena domba-domba mendengarkan suara Tuhan sehingga mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala, gembala yang baik yaitu Tuhan Yesus Kristus itu sendiri.
            Firman ini bermata dua bisa jadi maksudnya adalah orang Yahudi dan non Yahudi pada saat itu bisa juga antara gereja. Banyak gereja, dan banyak tempat melayani tetapi domba-domba Tuhanlah yang menuntun mereka agar menjadi satu gereja, satu tempat melayani, dan mereka hanya punya satu gembala yaitu Yesus Kristus.
            Seorang domba mendengarkan dan mengenal suara gembalanya sekalipun dari kandang yang berbeda, karena hanya ada satu gembala dan satu kawanan.

19 Maka [timbullah pula pertentangan di antara orang-orang Yahudi karena perkataan itu]. Banyak di antara mereka berkata:
20  "Ia kerasukan setan dan gila; mengapa kamu [mendengarkan Dia?]"
21  Yang lain berkata: ["Itu bukan perkataan orang yang kerasukan setan]; dapatkah setan memelekkan mata orang-orang buta?"
            Siapa yang tahu ternyata dari perumpamaan yang Tuhan Yesus sedang sampaikan menimbulkan pertentangan saat itu. Dan ada yang berkata “mengapa kamu mendengarkan Dia?”, dan ada pula yang sebaliknya berkata “itu bukan perkataan orang yang kerasukan setan”.
            Sebab memang benar domba mengenal suara gembalanya












BAGIAN IV
Perumpaan tentang gembala dan domba.
1  Aku [berkata kepadamu]: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui [pintu = Tuhan Yesus], tetapi dengan [memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok];
            Yesus selalu senantiasa berkata kepada kita, dan Ia selalu menjadi pintu bagi jiwa-jiwa untuk digembalai.

2  tetapi siapa yang masuk melalui [pintu = Tuhan Yesus], [ia adalah gembala domba].
            Siapapun yang masuk melalui pintu, ai adalah gembala domba. Siapapun yang masuk melalui Yesus Kristus kepada jiwa-jiwa, ia adalah gembala atas jiwa-jiwa.

3  Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan [suaranya dan ia memanggil] domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan [menuntunnya] ke luar.
            Siapapun yang mau mengembalai domba-domba ketika masuk melalui Kristus Yesus maka penjaga pintu akan membuka pintu tersebut sehingga masuk, dan domba-domba mendengarkan suara gembala tersebut dan bahkan kuasa gembala tersebut adalah memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan kuasa kedua diberikan untuk menuntun domba-domba.

4  Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, [ia berjalan di depan] mereka dan domba-domba itu [mengikuti dia], karena mereka [mengenal suaranya].
            Seorang gembala berjalan di depan karena mengembalai adalah memimpin domba-domba dan kuasa ketiga adalah domba-domba akan mengikuti dia, karena kuasa yang keempat diberi kuasa untuk mengenal suaranya.

5  Tetapi [seorang asing pasti tidak mereka ikuti], malah [mereka lari dari padanya = orang asing], [karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal]."
            Saat gembala mengiring domba-dombanya adapun orang lain yang berusaha mendekati domba-domba tersebut, domba-domba tersebut lari dari pada orang asing tersebut, karena suara orang asing tersebut tidak mereka kenali.
6  Itulah yang dikatakan Yesus dalam [perumpamaan] kepada mereka, tetapi [mereka tidak mengerti] apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka.
            Perumpamaan tetaplah perumpamaan tetapi kebenaran akan ternyatakan.
BAGIAN V
Kesimpulan
Ketika saudara ditempatkan sebagai seorang gembala maka ingatlah bahwa sebelum mengembalai domba laluilah pintu yaitu Yesus Kristus.
Ketika saudara ditempatkan sebagai seorang domba maka kenallah dan dengarlah suara gembala saudara tersebut.
Ketika saudara ditempatkan sebagai seorang upahan maka kerjakanlah tugas saudara dengan penuh tanggungjawab terhadap tuan dan upahan saudara.
Hanya satu gembala yang baik yaitu Yesus Kristus, Sang Juruselamat, Gembala Agung.
























DIMANA HARTAMU DISITU HATIMU. “HATI TUHAN KEPADA MANUSIA”
SIAPA YANG PERCAYA TUHAN YESUS CINTA DIRINYA? (HARUS BENER-BENER YAKIN BAHWA BEGITU)
SIAPA YANG PERCAYA HATI TUHAN TERTUJU PADAMU? (SETIAP SAAT)

Anda ketika bergaul dengan iblis Itu tidak pernah menjadi masalah bagi saudara “betul”, tetapi Allah adalah cemburu.

Update

UPDATE
2 Peter 1:3-15





 By: Samuel Wisnu.M. S
        Alfreds J.R



Tujuan:
Supaya pelayan Tuhan sadar bahwa iman kepada Allah, perlu diperbaharui terus menerus karena hal itu membuat kita harus giat dalam panggilan sebagai pelayan Tuhan.

Ø  Latar Belakang
Surat petrus yang kedua ini ditujukan kepada orang-orang percaya yang pada waktu itu bersama-sama dengan para rasul yang telah menerima iman dengan pengenalan akan Tuhan Yesus. Maksud petrus mengirimkan suarat yang kedua ini adalah untuk memberikaan kekuatan iman mereka sekaligus mengingatkan status mereka sebagai orang-orang yang telah mengenal Kristus. Mengapa petrus mengingatkan mereka ? karena pada saat itu jemaat Tuhan sedang berada dalam bahaya yang serius dan nyata, yaitu berkembangnya ajaran palsu yang jahat dimana-mana. Para pengajar palsu itu mengatakan diri kristen tetapi cara hidup mereka bertentangan dengan hal-hal yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. Jadi, tujuan rasul petrus meneguhkan mereka dengan surat ini supaya mereka tetap teguh dalam iman mereka.

Ø  Update?
Update : memperbaharui, membaharui. Di (oxd) make something more modern or give the most recent information about something. Membuat sesuatu lebih moderen (moderen = mengikuti perkembangan zaman) atau Memberikan informasi terbaru tentang sesuatu.

Ø  Pembahasan Tiap Ayat
Ayat 3 :
Karena kuasa ilahi-Nya telah [menganugerahkan kepada kita segala sesuatu] yang [berguna untuk hidup yang saleh] oleh [pengenalan kita akan Dia], yang [telah memanggil kita] oleh [kuasa-Nya yang mulia dan ajaib].
v  Rasul Petrus menulis ayat ke 3 untuk melengkapi ayat 1 dan 2 yang memaparkan akan ulang keadaan dirinya ketika ia belum mengenal Kristus. Simon petrus adalah dirinya sebelum mengenal Kristus dan hidup diluar Kristus. Petrus adalah orang yahudi yang setia pada perjanjian lama. Hidup dia menjadi hamba sejak dia hidup mengenal Kristus. Jadi seperti yang dikatakan oleh rasul petrus karena kuasa ilahi-Nya itu Dia sendiri yang telah [menganugerahkan kepada kita segala sesuatu] sesuatu yang kita terima secara Cuma-Cuma. Segala sesuatu (Kasih Bapa akan dunia ini Yoh 3:16, baptisan Roh Kudus Kis 2:1-13 dan hal-hal yang lainnya) yang berguna untuk hidup yang saleh (yang taat dan sungguh-sungguh dihadapan-Nya) sehingga kita memperoleh iman karena pengenalan kita akan Dia setiap hari dan untuk itu kita dipanggil dalam panggilan kudus-Nya dalam Kemuliaan dan Keajaibannya.
Ayat 4 :
[Dengan jalan itu] Ia telah [menganugerahkan] kepada kita [janji-janji yang berharga] dan [yang sangat besar], [supaya olehnya] kamu boleh mengambil bagian dalam [kodrat ilahi], dan [luput] dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.
v  [Jalan itu] yaitu pengenalan akan Tuhan Yesus. Lewat pengenalan akan Dia (Tuhan Yesus), kita beroleh [janji-janji yang sangat berharga dan yang sangat besar] yaitu janji keselamatan, juga mencangkup janji-janji-Nya dalam kehidupan pribadi kita seperti pemulihan keluarga, kesembuhan, keselamatan kerabat dan sebagainya. Lewat pengenalan tadi kita memperoleh iman sehingga kita tetap memegang  janji-janji-Nya dalam kehidupan kita. Supaya oleh iman terhadap janji-janji tersebut, kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi. [kodrat ilahi] yaitu  Dalam  kekuasaan Allah atau ketentuan hidup dari Allah yang bersifat kekal. Jadi kita hidup, kita bertindak sesuai dengan perintah-perintah Tuhan. Sehingga secara otomatis kita dapat luput dari hawa nafsu dunia atau luput dari keinginan kita sendiri yang membawa kita pada kebinasaan. Karena manusia hanya dapat mengerjakan satu perintah dari satu tuan, tidak mungkin dua tuan. Jadi jika kerjakan perintah Allah tidak ada waktu untuk menuruti keinginan daging (harusnya).

Ayat 5 :
Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada [imanmu kebajikan,] dan [kepada kebajikan pengetahuan,]
Ayat 6 :
Dan [kepada pengetahuan penguasaan diri,] [kepada penguasaan diri ketekunan,] dan [kepada ketekunan kesalehan,]
Ayat 7 :
dan [kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara,] dan [kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.]




v  Updating Process
Ket:
Tambahkan kepada Iman (kepercayaan kepada Kristus dan janji-janji-Nya) perlu ditambahkan kebajikan (vrtue/excellence à menunjukkan standar moral yng tinggi / mutu yang baik sekali) yaitu untuk membedakan kabijaksanaan yang dari Allah dan dari setan bahkan manusia.  kepada kebajikan tambahkan pengetahuan (pengetahuan mengenai janji-janji Allah à teliti Alkitab) berguna supaya dapat semakin mengerti janji yang memang dari Allah. Kepada pengetahuan di tambahkan penguasaan diri berguna supaya dapat mengontrol diri dan tidak sembarang menggunakan pengetahuan firman sesuka hati. Tambahkan ketekunan pada penguasaan diri berarti penguasaan diri harus dilakukan secara terus-menerus. Kepada ketekunan tambahkan kesalehan (godliness à sungguh-sunggu dalam melakukan ajaran keagamaan) jadi ketekunan perlu dilakukan dengan kesungguhan seperti untuk Tuhan dan bukan manusia layaknya melakukan ibadah. Kepada kesalehan tambahkan kasih kepada saudara yaitu jika saleh menjalankan ibadah harus belajar bagaimana mengasihi saudara seiman untuk saling menguatkan. Kasih kepada saudara ditambahkan lagi kasih kepada sesama, hal ini dimaksudkan sebagai peneguhan dari hukum kedua yang Tuhan Yesus ajarkan yaitu “kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Matius 22:39).
Ke tujuh hal tadi ditambahkan kepada orang yang beriman (orang yang terpilih). Kenapa iman yang harus semakin besar ? agar semakin besar maka semakin besar kita bisa menerima apa yang telah Tuhan berikan kepada kita.
Itulah proses pembaharuan yang dibutuhkan sebagai orang percaya setiap harinya.
Ayat 8 :
Sebab apabila [semuanya itu ada padamu] [dengan berlimpah-limpah], [kamu akan dibuatnya] menjadi giat dan [berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita].
v  Oleh sebab itu, apabila semuanya yang dibahas diayat 5, 6 dan 7 itu ada padamu dengan berlimpah-limpah lewat pengenalan akan Dia, maka kamu akan dibuatnya menjadi giat. Menjadi rajin, bersemangat dan sungguh-sungguh dalam perbuatanmu itu sehingga seiring pengenalanmu akan Yesus Kristus itu tidak akan sia-sia. Sebesar apa imanmu ? sebesar itulah yang akan terjadi sesuai dengan imanmu.

Ayat 9 :
Tetapi [barangsiapa tidak memiliki semuanya itu], [ia menjadi buta dan picik], karena ia lupa, [bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan].
v  Ada pernyataan paulus selanjutnya yang terus mengingatkan, jika ada orang yang tidak memiliki semuanya yang tadi, atau tidak pernah mencari pengenalan akan Tuhan, ia akan akan menjadi buta dan picik, buta secara rohani tidak bisa melihat janji-janji Tuhan kedepan dan picik bahwa pikiran, pandangan dan pengetahuan itu tertutup, karena ia lupa. Lupa bahwa ia sudah diselamatkan tapi ia berpaling tentang pengenalan akan Tuhan.

Ayat 10 :
Karena itu, saudara-saudaraku, [berusahalah sungguh-sungguh], [supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh]. Sebab jikalau [kamu melakukannya] kamu tidak akan pernah tersandung.
v  Petrus sekali mengingatkan dengan mengatakan berusahalah sungguh-sungguh, berusahalah (biasakanlah) dalam melakukan hal yang dikatakan di ayat 8, supaya semuanya itu ada padamu karena akan pengenalan akan Dia  (roma 8:28) dan supaya juga oleh karena Kasih Karunia Allah panggilan dan pilihanmu itu semakin teguh (kokoh). Ingat maksud disini menyatakan bahwa, tidak cukup iman saja akan tetapi diperlukan pertumbuhan menjadi serupa dengan Dia karena Dia telah tinggal dalam diri kita. Sebab, jikalau kamu melakukannya kamu tidak akan pernah tersandung. Kuncinya itu di ketaatan yang merupakan debuah keharusan dalam hubungannya denga keamanan rohani orang kristen.

Ayat 11 :
Dengan demikian kepada [kamu akan dikaruniakan hak penuh] untuk [memasuki Kerajaan kekal], yaitu [Kerajaan Tuhan dan Juruslamat kita Yesus Kristus].
v  Maka semuanya (akses full untuk masuk) akan menjadi milikmu, semua yang dikaruniakan itu adalah hak penuh untuk kamu dalam memasuki kerajaan Allah yang kekal pada akhirnya,

Ayat 12 :
Karena itu aku bermaksud [mengingatkan kamu] akan semuanya itu, [sekalipun kamu telah mengetahuinya dan telah teguh dalam kebenaran yang telah kamu terima].
v  Karena itu petrus selalu mengingatkan terus kepada jemaat akan semuanya itu (ayat 5-7 “sesuatu yang mereka harus lakukan – proses”), sekalipun kamu jemaat pada waktu itu sudah menerima semuanya dan mengetahuinya. Tapi Rasul Petrus akan tetap terus mengingatkan.

Ayat 13 :
[Aku menganggap sebagai kewajibanku] untuk [mengingatkan kamu] akan [semuanya itu selama aku belum menanggalkan kemah tubuhku ini].
v  kewajiban Rasul Petrus adalah kerinduan untuk menasihati mereka yang kepada iman mereka ditambahkan kebajikan, kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, kepada ketekunan kesalehan, kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang “sesuatu yang mereka harus lakukan” sebelum Dia meninggalkan kemah Tubuhnya itu (dia mengingatkan terus sebelum dia menanggalkan kemah tubuhnya, jadi ini kesempatan yang menjadi kewajibannya dia untuk tetap mengingatkan mereka).

Ayat 14 :
[Sebab aku tahu], bahwa aku segera menanggalkan kemah tubuhku ini, sebagaimana yang [telah diberatahukan] kepadaku oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
v  Rasul petrus sudah beriman akan janji Tuhan dalam akhir hidupnya, dia sudah tau bahwa akan demikian yang dikatakan Tuhan Yesus kepada dia bahwa dia akan menanggalkan kemah tubuhnya dan kembali kepada Dia yang memberi Hidup.

Ayat 15 :
[Tetapi aku akan berusaha,] supaya juga [sesudah] kepergianku itu [kamu selalu mengingat semuanya itu.]
v  Rasul petrus berharap kepada Tuhan akan jemaat itu setelah kepergiannya,  mereka akan tetap selalu mengingat hal yang disampaikan oleh Rasul dalam masa hidupnya dan dalam kehidupan jemaat mereka dapat menjalani dengan taat dan setia.

Ø  Apa Pentingnya Update Iman?
Pentingnya meng-update iman yaitu kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita. Dengan demikian, dan akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan Kekal, yaitu kerajaan Tuhan dan Juruslamat kita, Yesus Kristus.(2 Petrus 1:5 &11)



Ø  Ajakan dan Perintah untuk Update
Ayat 10: “...berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh....” à ajakan yang mengandung perintah bahwa proses meng-update diri penting dan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh.

Ø  Melakukan Perintah = Update
Ayat 4 :
Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam [kodrat ilahi,] dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.

v  [kodrat ilahi] yaitu  Dalam  kekuasaan Allah atau ketentuan hidup dari Allah yang bersifat kekal. Jadi kita hidup dan bertindak sesuai dengan perintah-perintah Tuhan.
v  Ilustrasi:
Dalam kehidupan, kita memiliki yng namanya “kotak memori” isi dari kotak ini adalah semua pengalaman hidup, pengetahuan firman, dll.
Kekeliruan manusia adalah bersandar pada apa yng menurutnya udah baik dan bersifat “rohani” alhasil manusia lupa untuk mengikuti perintah Allah. (untuk lengkapnya akan kk sampaikan besok PDS, soalnya kk susah nulisnya).
v  Kesaksian pribadi meja skripsi saya (AL) ditunda sepuluh hari dari mebel dan revisian tertahan di dosen ditunda terus. Itu terjadi karena saya menunda untuk membuat buku renungan bulan Juli 2016. Namun revisian baru keluar dari dosen saat saya menyelesaikan dua renungan, lalu meja masih tertunda, sampai hari kamis, 16 Juni 2016 sore, saya selesaikan sisa buku renungan, tiba-tiba bpk mebelnya telepon dan bilang kalau jumat pagi jam 9 meja dia antar. Dan terjadi demikian.
v  Aku (AL) belajar bahwa hukum tabur tuai tetap Allah perhitungkan bahkan antara aku dengan Dia. saya diingatkan saat merenungkan hal ini, dari ayat (Matius 10:33) à yaitu karena saya menolak mengerjakan perintah-Nya untuk menyelesaikan buku renungan malahan saya gantikan dengan mendengarkan khotbah dari Ps. Pricilla (yang menurut saya baik saat itu), sehingga membuat saya mengabaikan tugas yang harus saya kerjakan, maka Allah juga membuat proses skripsi saya tertunda.
v  Intinya adalah, melakukan update sangatlah penting! Tapi jauh lebih penting mengikuti perintah Allah. Justru, dengan melakukan update diri kita dapat lebih peka mengetahui perintah Allah “terbaru” untuk kita lakukan. Seperti halnya Tuhan Yesus saat selesai menyembuhkan ibu mertua Petrus dan orang banyak, Ia menyingkir ke tempat sunyi untuk berdoa kepada Bapa, seusai Ia berdoa datanglah murid-murid-Nya dan mengatakan bahwa orang banyak sedang menunggu Dia untuk menyembuhkan mereka. Tetapi jawab Yesus: “baiklah kita pergi melewati jalan yng lain supaya dapat memberitakan kabar Kerajaan Allah di kota-kota lain, karena untuk itulah Aku diutus”.



v  Padahal kalau kita melihat Tuhan Yesus memiliki “kotak memori” yang sangat luar biasa kekuatannya. Hanya saja yng Dia lakukan adalah mengikuti perintah Bapa-Nya dan hanya melakukan perintah Bapa-Nya.
Itu makna update yng sesungguhnya.


Ø  Aplikasi:
Melakukan proses Update yang tadi pada ayat 5-7 setiap hari. Seperti BR, SaTe, Doa dll, intinya membangun hubungan yang intim dengan Tuhan dan belajar melatih telinga dan mata rohani kita untuk peka terhadap perintah Tuhan. Sebelum melakukan segala sesuatu, minta Tuhan pimpin dulu, bukan jalan deluan trus Tuhan kejar dari belakang. Intimacy with God is the key to live as God will in our live. Pelayan Tuhan berhenti belajar, Katharos berhenti bertumbuh!

Ø  Kesimpulan:
Proses update tidak dapat terjadi sekali, dibutuhkan ketekunan dengan kesalehan yang berarti dilakukan berulang kali dengan kesungguhan. Supaya dapat mengerti kehendak Bapa setiap harinya dan dapat hidup dalam kodrat ilahi Tuhan kita Yesus Kristus. Pelayan Tuhan berhenti belajar, Katharos berhenti bertumbuh!




Semangat meng-update diri pelayan Tuhan!
Tuhan Yesus Memberkati