Let’s, come
with Me
(Matius
4:18-22 & Matius 5:33-37)
Tujuan :
Supaya pelayan Tuhan mengerti bahwa pelayanan bukan karena keinginan hati
tetapi karena kegerakan Roh Kudus
Matius 4:18-22
18 Dan ketika Yesus
sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang
disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala didanau,
sebab mereka penjala ikan.
Menyusur = (KBBI ) berjalan, mengikuti tepi,pinggiran/tepi daratan
; (NET) Walking > aktivitas > untuk melakukan tugas/menjelajahi.
Jadi, Tuhan tidak hanya berjalan
saja, tetapi Tuhan juga melakukan aktivitas yang sering Ia lakukan yaitu
menyampaikan Firman Tuhan (Matius 4:12-17) dan saat itu Ia sedang berada di
danau Galilea dan itu bukan suatu kebetulan Tuhan ada di danau Galilea (Matius
4:12), jadi Galilea adalah tempat yang Ia pilih untuk memberitakan Firman
Tuhan.
Melihat = memandang, memperhatikan, menonton,
mengetahui dsb.
Penjala ikan = orang-orang yang memiliki profesi sebagai
penangkap ikan dengan menggunakan jala (jaring bulat)
Dari sekian banyak
orang yang berada didanau Galilea, kenapa Tuhan hanya melihat pada Simon Petrus
dan Andreas?
1. Tuhan
memakai keadaan sekitar untuk melakukan mujizat (Lukas 5:1-11) ay. 6&9
2. Penjala
ikan adalah termasuk salah satu pekerjaan yang sederhana yang dianggap masuk
dalam golongan miskin. Dari hal ini, Tuhan ingin menyatakan kemuliaan-Nya
melalui mereka. Terbukti dari kehidupan Petrus setelah menjadi murid Tuhan. Simon
Petrus diangkat oleh Yesus menjadi “gembala kawanan domba” (Yoh. 21 : 15-19),
menjadi sokoguru jemaat Yerusalem (Gal. 2:9).
19 Yesus berkata
kepada mereka: “Mari, ikutlah Aku, dan kamu
akan Kujadikan penjala manusia.”
Mari = kata ajakan/tawaran
Ikutlah Aku = kata perintah untuk menjadi murid Tuhan
Penjala manusia = menjangkau jiwa
Ay. 19 merupakan sebuah perintah
sekaligus memberikan sebuah tawaran kepada Petrus dan Andreas. Tawaran yang di
berikan adalah menjadi penjangkau jiwa. Tawaran tersebut bisa ditolak ataupun
diterima. Tergantung bagaimana cara kita
melihatnya. Karena semua orang bisa menjadi murid, tapi tergantung siapa
yang terpanggil.
Hal tersebut menyangkut jiwa yang
berarti merupakan panggilan Khusus yang
penuh kuasa untuk mengikut Yesus. Mengapa? Karena tidak semua orang yang Tuhan
perkenankan untuk ikut bersama-Nya. Terbukti pada saat itu dari sekian banyak
orang, yang Tuhan lihat hanyalah Petrus dan Andreas. Serta “Mari, ikutlah Aku”
yang terpanggil secara otomatis menjadi murid Yesus.
(NET) Mari, ikutlah Aku > I
will turn you > make something change > ada yang akan berubah >
pekerjaan mereka yang berubah. Dari penjala ikan menjadi penjala manusia.
20 Lalu merekapun segera meninggalkan
jalanya dan mengikut Dia.
Segera = langsung, tanpa berpikir 2x, tanpa
melihat kebelakang.
Mengikut Dia = ambil bagian dalam segala keadaan sukacita
dan penderitaan Tuhan.
Segera Meninggalkan jala berarti
segera meninggalkan pekerjaan tanpa
keraguan. Dan mereka mengikuti Tuhan berarti menyusul (berjalan) dibelakang
dengan arti mengikuti langkah yang didepan (Tuhan).
Kenapa mereka bisa
melakukan hal yang demikian ?
1. Berita
tentang Mesias (Yohanes 1)
2. Mereka
telah percaya kepada Tuhan. Jika
mereka tidak percaya kepada Tuhan maka mereka pasti tidak akan mengikuti Tuhan.
21 Dan setelah Yesus
pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak
Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala didalam perahu.
Yesus memanggil
mereka 22 Dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti
Dia.
membereskan jala didalam perahu = memiliki profesi yang
sama dengan Petrus dan Andreas.
Meninggalkan ayahnya = meninggalkan keluarga.
Cara Tuhan
bekerja :
Melihat >
memanggil > syarat mengikut Tuhan
Dalam hal ini, secara
berturut-turut dan secara tidak langsung Tuhan menunjukkan bahwa untuk mengikut
Tuhan, pekerjaan dan keluarga bukanlah menjadi prioritas utama lagi.
Perbedaan penjala
ikan dan penjala manusia
Penjala Ikan
|
Penjala Manusia
|
Kebutuhan
Jasmani
|
Kebutuhan Rohani (menjangkau
jiwa)
|
Mencukupi
diri sendiri
|
Mencukupi orang lain + diri sendiri
|
Orang yang menyadari akan panggilannya ia adalah orang yang bisa mengambil
keputusan untuk mengikuti Tuhan. Terkadang kita belum menyadari akan panggilan
itu. Sebenarnya mengikuti Tuhan berarti Bekerja untuk Tuhan, dan untuk bekerja
bagi Tuhan hanya orang-orang yang sadar saja.
Bagaimana cara
mengetahuinya ?
Caranya adalah ketika kita sadar
maka tidak ada alasan untuk memanjakan diri kita sendiri / meninggalkan semua
yang berhubungan dengan diri kita sendiri. Ex : antara tidur dengan doa. Ketika
orang itu masih malas-malasan / mood-moodan untuk melayani maka ia sebenarnya
belum menyadari panggilan Tuhan.
Matius 5:33-37
33 Dan kamu telah
mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah
palsu, melainkan peganglah sumpahmu didepan Tuhan. 34 Tetapi Aku berkata
kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit
adalah tahta Allah. 35 maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan
kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah Kota Raja Besar: 36
Janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak
berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehalai rambutpun.
37 Jika ya, hendaklah kamu
katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih daripada
itu berasal dari si
jahat.
Kata “hendaklah” adalah sebuah kata perintah yang
harus dijalankan.
Tidak mungkin seorang hamba dapat
setia kepada dua tuan sekaligus. Tidak ada yang dapat berjalan pada 2 jalan
sekaligus.
Kata ‘ya’ adalah bukti dari sebuah keyakinan, dimana seseorang yang sudah yakin terhadap sesuatulah
yang dapat mengatakan “ya”. “ya” yang diucapkan seharusnya sesuai dengan apa yang ada dalam hati.
Kenapa dari hati ? karna hati adalah tempat
kita untuk bersekutu dengan Roh Kudus.
Dan didalam Firman juga sering
memakai kata “sesungguhnya” yang merupakan kata pengganti dari “ya”. Begitupun
sebaliknya dengan kata tidak.
Kata “ berasal dari si jahat” berarti datang dari si
jahat. Berbeda dengan kata kata masukan.
Setiap keputusan yang diambil
memiliki resiko masing-masing, jadi setiap orang yang sudah mengetahui setiap
resiko yang akan dihadapi kedepannya lah yang sanggup menjawab “ya” atau
“tidak”.
Ex. Simon Petrus mengikut Yesus
karena sudah tahu resiko yang ditanggungnya adalah memenuhi setiap syarat untuk
mengikut Yesus.
Panggilan pelayanan bukan berasal dari keinginan hati tapi dari
kegerakan Roh Kudus. Tuhan yang menghampiri Simon Petrus, bukan sebaliknya.
Disaat itu Roh Kudus bekerja atas
Simon Petrus dan menggerakkan hatinya,
maka ia mengikut Tuhan. Disini dapat dilihat hasil dari persekutuan dengan
Tuhan adalah adanya respon balik (Feedback).
Dan tanpa keraguan Simon Petrus mengetahui keputusan yang harus diambilnya. Ini
membuktikan bahwa bukan mulut yang berbicara, tapi hati yang bertindak. Dan
yang menyebabkan hati bertindak adalah
pekerjaan Roh Kudus.
Bagaimana cara kita
mengetahui didalam hati kita ada Roh Kudus ?
1. Hati
yang melekat pada Tuhan
2. Memiliki
hati yang kudus
3. Senantiasa
membangun persekutuan dengan Tuhan
Hubungannya:
Ketika ada Roh Kudus > Percaya
> Menyadari
Jadi, jawaban panggilan untuk
melayani ya atau tidak dikerjakan oleh Roh Kudus. Dan ketika sudah mengatakan
ya, siap/tidak siap ia sudah memperhitungkan baik/buruknya untuk melayani.
Orang yang bijak adalah orang yang memperhitungkan segala sesuatu.
Perbedaan pelayanan
berdasarkan keinginan hati dan kegerakan Roh Kudus.
Keinginan hati
|
Kegerakan Roh Kudus
|
menJawab panggilan dengan asal”an
|
Sungguh-sungguh menjawab
panggilan
|
Tidak tulus
|
Sepenuh hati
|
Tidak bertanggung jawab
|
Bertanggung jawab
|
Malas
|
Ceria dan semangat
|
Tidak berkenan dihadapan Tuhan
|
Berkenan dihadapan Tuhan
|
Tenggelam
|
Setia
|
Tidak mengenal resiko yang dihadapi
|
Mengenal betul resiko dan syarat
ikut Tuhan
|
Tidak mengenal kepada siapa dia melayani
|
Mengenal betul siapa yang dia layani (Tuhan)
|
Akibat dari salah pengertian
pelayanan
·
Salah motivasi
·
Mendatangkan dosa
·
Tidak bertahan dalam pelayanan (tenggelam)
·
Tidak melayani dengan benar/tidak tulus melayani
·
Gampang sakit hati, dendam, bahkan akar
kepahitan kepada saudara sendiri.
·
Tidak dianggap sebagai murid dihadapan Tuhan.
Aplikasi :
·
Apakah BP dan TK yang ada ditempat ini sudah
menjawab sesuai dengan kegerakan Roh Kudus?
·
Apakah masih terselip motivasi salah?
Ingat !!!!
pelayanan bukanlah jaminan aspek kehidupanmu. Ketika kamu melayani dengan
berasumsi bahwa studymu akan bagus, asumsimu salah besar. Itu membuktikan bahwa
kamu melayani karena keinginan hatimu. Hal itu hanya akan memberikan kekecewaan
bahkan kesalahpahaman yang akan berujung pada “menyalahkan pelayanan”.
·
Tuhan telah memperlengkapi kita masing-masing
sesuai porsi yang sanggup kita terima. Jangan sesali dibagian mana kamu
ditempatkan, karena perlengkapan memang diberikan dibagian itu. Kalau memang
Roh Kudus yang menggerakkan hatimu untuk menjawab “ya” pada saat pelantikan,
saat ini kamu sudah dalam posisi menerima pekerjaan itu dengan tulus.
Kesimpulan
: buang keraguan dalam hatimu, karena itu yang akan menghambat berjalannya
pelayananmu. kenali perlengkapanmu saat ini, karena hanya dengan perlengkapan
itu saja kamu dapat bekerja. Belum terlambat untuk memperbaiki motivasi yang
salah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar