PELAYAN TUHAN BERHENTI BELAJAR KATHAROS BERHENTI BERTUMBUH ( The servant of God stop learning stop growing katharos )

Minggu, 21 Agustus 2016

Who The Most Important?

Minggu,31 Juli 2016

PD SUNDAY
“Who The Most Important?”
Lukas 9:22-27








 Oleh :
Elsha Yuliesta Yusuf
Deyvin Natalita




PMK KATHAROS
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2016






Who the Most Important?

Tujuan : Supaya Pelayan Tuhan mengerti bahwa menjadi murid Tuhan dirinya tidak lebih penting dari tugas dan tanggung jawabnya memberitakan Injil.
Lukas 9:22-27
Pemberitahuan pertama tentang penderitaan Yesus dan syarat-syarat mengikut Dia

9:22 Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga." 9:23 Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. 9:24 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya. 9:25 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri? 9:26 Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku, Anak Manusia juga akan malu karena orang itu, apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan-Nya dan dalam kemuliaan Bapa dan malaikat-malaikat kudus. 9:27 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Kerajaan Allah.
Latar belakang
Perikop ini menceritakan tentang pembicaraan Tuhan Yesus dengan murid-murid-Nya. Saat itu Tuhan Yesus sedang berdoa seorang diri, kemudian datanglah murid-murid kepada-Nya. Yesus menanyakan kepada murid-murid-Nya siapakah Yesus (Lukas 9:18-20). Yesus juga memberitahukan tentang penderitaan Yesus dan syarat-syarat mengikut Dia.
Analisis ayat/isi
Ayat 22
Tuhan Yesus sudah mengetahui mengapa Dia diutus ke dalam dunia ini oleh Bapa yaitu untuk menjalankan tugasnya untuk memberitakan Injil dan untuk kemuliaan nama Bapa. Pada ayat ini Tuhan Yesus menjelaskan tentang hal yang akan dihadapi yaitu menanggung banyak penderitaan seperti dibenci dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala, dan ahli taurat sampai pada akhirnya Dia akan dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. Meskipun begitu, Tuhan Yesus tetap menjalankan tugas-Nya yang telah diberikan Bapa.
Ayat 23
Tuhan Yesus memberitahukan syarat-syarat untuk mengikut Dia, yaitu menyangkal diri, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Dia.
Menyangkal dirià menanggalkan setiap kepentingan pribadinya dan menyerahkan dirinya untuk melakukan apa yang menjadi kehendak Bapa dalam hidupnya.
Memikul salibàMemikul salib berarti bersedia menerima bahwa sebagai orang Kristen akan mengalami penolakan, penderitaan, dan hukuman karena Iman kita kepada Kristus. Siap mengalami yang paling buruk, yang dilakukan atas kita karena ketaatan kita kepada Allah.
Syarat ini berlaku bagi setiap mereka yang mau menjadi murid Kristus. Mereka harus siap menderita sama seperti yang Tuhan Yesus alami.
Ayat 24-25
Orang yang demi mempertahankan kebebasan atau harta miliknya, kekuasaan atau kedudukannya, bahkan demi menyelamatkan nyawanya menyangkali Kristus dan kebenaran-Nya, telah dengan sengaja melawan hati nuraninya dan berdosa terhadap Allah. Orang ini bukan saja tidak akan menyelamatkan sesuatu apa pun, ia bahkan akan kehilangan segala sesuatu. Ia tidak akan mendapatkan hidup yang kekal melainkan akan binasa. Tetapi jika orang yang mau memberikan hidupnya untuk Tuhan maka ia akan mendapatkan hidup yang kekal. Sebab apakah gunanya jika mereka bisa mendapatkan semua apa yang ada di dunia ini tetapi mereka binasa?
Ayat 26
Jika seorang murid Kristus malu untuk mengakui bahwa dia adalah pengikut Kristus dan dia malu untuk melakukan atau memberikan apa yang sudah Tuhan ajarkan kepada mereka bahkan sampai menyangkali Kristus, maka Tuhan Yesus pun juga akan malu untuk mengakui orang itu sebagai pengikut-Nya.
Ayat 27
Tuhan menyampaikan bahwa ada di antara murid-muridnya yang akan melihat Kerajaan Allah sebelum mereka mati. (Lukas 9:28-36).
Aplikasi :
Bentuk penyangkalan diri : ketika diperhadapkan dengan pilihan harus pergi ibadah atau pergi jalan-jalan, pastinya sebagai murid kita harus memilih untuk pergi ke ibadah.
Konsekuensi yang dihadapi seorang murid
Menjadi seorang murid atau pengikut Kristus bukanlah sesuatu yang mudah untuk dijalani. Hal yang harus dihadapi Tuhan Yesus pun bukan hal yang menyenangkan tetapi penderitaan (ayat 22). Hal ini ada kaitannya juga dengan syarat-syarat mengikut Tuhan bahwa ketika Tuhan harus menghadapi penderitaan maka kita sebagai muridnya pun harus siap menghadapi hal yang sama karena sabagai seorang murid tentu tidak lebih daripada gurunya (Matius 10:24). Masakan guru kita menderita tetapi kita sebagai muridnya tidak mau ikut menderita?
Aplikasi bahwa sebagai seorang murid Tuhan dirinya tidak lebih penting dari tugasnya untuk memberitakan firman
Seorang murid memiliki tugas dan tanggung jawab penting yang telah diberikan Tuhan Yesus kepadanya. Ketika seorang murid telah diberikan tugas untuk memberitakan injil, maka ia harus segera pergi untuk memberitakan injil itu. Sebagai manusia tidak dipungkiri bahwa kita pasti akan merasa khawatir  atau memikirkan kepentingan kita, seperti keluarga, pekerjaan, studi, atau apapun itu yg berkaitan dengan dirinya. Namun sebelum menjadi seorang murid atau pengikut Kristus kita sudah harus tau apa harga yang harus kita bayar. Maka tidak bisa menjadi alasan lagi ketika kita harus memusingkan diri dengan segala kepentingan kita. Itulah harga yang harus kita bayar sbg seorang murid.
Pertanyaan refleksi : Apakah yang membuat kita malu sebagai pengikut Kristus?

Kesimpulan:
Yang lebih penting disini adalah Tuhan Yesus bukan diri kita, untuk itu sadarilah tugas dan tanggung jawab kita sebagai murid yaitu memberitakan injil untuk kemuliaan nama-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar