PELAYAN TUHAN BERHENTI BELAJAR KATHAROS BERHENTI BERTUMBUH ( The servant of God stop learning stop growing katharos )

Minggu, 17 Juli 2011

Pencobaan

"Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia."
--Yak 1:12

Apakah anda sedang dalam pencobaan saat ini? Apakah anda sedang bergumul untuk sebuah masalah yang berat? Firman Tuhan berkata berbahagialah bila kita bisa bertahan dalam pencobaan.
Perhatikan ayat diatas tidak berkata berbahagialah orang yang dalam pencobaan melainkan yang bertahan dalam pencobaan tersebut. Karena disuruh bertahan maka pencobaan akan cenderung membuat kita ingin menyerah. Tuhan menjanjikan akan memberikan mahkota kehidupan bila kita sudah tahan uji. Mahkota adalah gambaran kemulian Tuhan yang diberikan kepada orang yang mengasihi Dia.

Ada sebagian orang berpikir pencobaan adalah dari Tuhan. Ada juga yang mengira pencobaan adalah dari iblis. Tetapi pencobaan bukanlah dari Tuhan sebab Tuhan tidak mencobai siapapun (Yak 1:13). Apakah pencobaan dari iblis? Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya (Yak 1:14). Memang benar iblis adalah yang mencobai/mendakwa orang benar tetapi sebenarnya karena kita juga membuka celah. Bila kita tidak membuka celah maka iblis tidak punya kesempatan untuk bisa menyerang hidup kita.

Hal ini bisa kita lihat dengan apa yang dialami oleh Ayub. Bila kita membaca kisah Ayub sepertinya yang mencobai Ayub adalah iblis. Padahal sebenarnya Ayub juga membuka celah bagi iblis untuk mencobai Ayub. Celah itu adalah rasa takut Ayub. "Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku "( Ayub 3:25). Rasa takut tersebut bukanlah rasa takut akan Allah melainkan takut karena kurang iman. Salah satu hal juga mengapa Tuhan mengijinkan Ayub dicobai oleh iblis karena Ia ingin Ayub mempunyai iman yang semakin kokoh setelah melewati pencobaan tersebut.

Pada waktu kita baru lahir baru kita sebenarnya memiliki takaran iman. Iman itu membuat kita bisa memiliki kehidupan. Tetapi iman itu belumlah iman yang teruji. Untuk menguji iman tersebut maka Tuhan akan mengijinkan pencobaan kita alami. Sampai satu titik kita akan bisa berkata aku tidak akan goyah (Mzm 62:6). Inilah tingkatan iman yang Tuhan ingini bagi setiap anak-anakNya. Iman yang tidak akan goyah lagi walaupun ditengah badai sebesar apapun. Sama seperti Yesus maka kita bisa menghardik angin badai dengan kata "Diam". Seberat dan sekacau apapun keadaan di sekeliling itu tidak akan membuat fokus hidup kita berubah. Kasih dan damai ilahi yang kekal akan bernaung selamanya di hati kita.

Maukah anda memperoleh mahkota kehidupan? Bertahanlah dalam pencobaan. Yang terburuk bukanlah kegagalan melainkan sikap menyerah.

Tuhan Yesus Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar