PELAYAN TUHAN BERHENTI BELAJAR KATHAROS BERHENTI BERTUMBUH ( The servant of God stop learning stop growing katharos )

Senin, 02 Mei 2016

JOB AND TIME MANAGEMENT_PDS PMK KATHAROS 16 AGUSTUS 2015








JOB AND TIME MANAGEMENT
(Kejadian 41:15-57)


Tujuan:   Mempelajari tindakan Yusuf dalam menghadapi perkara 7 tahun masa kelimpahan dan 7 tahun masa kelaparan kemudian diaplikasikan dalam kehidupan pelayan Tuhan sehingga dapat belajar manajemen pekerjaan (studi dan pelayanan) dan waktu

Makna mimpi Firaun
Firaun bermimpi sebanyak 2 kali. Mimpi pertama, ia berdiri di tepi sungai Nil dan melihat 7 ekor lembu gemuk dan indah keluar dari sungai Nil lalu memakan rumput di tepi sungai itu. Tetapi kemudian keluar juga 7 ekor lembu yang kurus dan buruk, lalu memakan ketujuh ekor lembu gemuk yang tadi. Namun anehnya meskipun telah memakan lembu-lembu gemuk, 7 ekor lembu kurus dan buruk itu tidak mengalami perubahan fisik atau tetap saja kurus dan buruk.
Mimpi kedua, ia melihat ada 7 bulir gandum yang berisi dan baik dari satu tangkai. Tetapi kemudian tampaklah juga tumbuh tujuh bulir yang kering, kurus dan layu oleh angin timur. Bulir yang kurus itu memakan ketujuh bulir yang baik tadi.
Jika diperhatikan, ada kemiripan sifat pada kedua mimpi Firaun ini. Baik lembu maupun gandum, ada yang gemuk/berisi dan kurus dimana masing-masingnya berjumlah 7. Apa maknanya?
Berdasarkan penafsiran mimpi yang dilakukan oleh Yusuf, yang notabene memiliki karunia menafsirkan/mengartikan mimpi, kedua mimpi itu memiliki arti yang sama, dimana akan ada 7 tahun masa kelimpahan dan 7 tahun masa kelaparan di tanah mesir. Mimpi tersebut diulang 2 kali berarti sudah menjadi ketetapan Allah dan Allah akan segera melakukannya. Begitu luar biasanya Yusuf, ia begitu peka dengan tanda-tanda dan mengerti kehendak/rancangan Tuhan. Oleh karena itu, Yusuf pun memberikan saran/solusi kepada Firaun untuk menanggapi tanda-tanda yang diberikan Tuhan lewat mimpi itu supaya tanah mesir dapat bertahan menghadapi 7 tahun masa kelaparan.
Saran bijak yang disampaikan Yusuf kepada Firaun adalah sebagai berikut (Ay.33-36):
& Memberikan kuasa kepada seseorang yang berakal budi dan bijaksana untuk mengatur tanah Mesir --> menjadi pengatur pangan dan perdana menteri di Mesir.
& Mengangkat pegawai-pegawai lainnya dan memberi mereka kuasa untuk memungut seperlima (1/5 = 0,2 = 20%) dari semua panen gandum selama 7 tahun masa kelimpahan, lalu menimbunnya di kota-kota serta menjaganya. Gandum tersebut nantinya akan menjadi persediaan makanan selama 7 tahun masa kelaparan. Dengan demikian, rakyat tidak akan mati kelaparan.

Bagaimana tanggapan Firaun atas usulan Yusuf di atas?
Firaun dan semua pegawainya menyetujui usulan Yusuf tersebut. Bahkan Yusuf sendirilah yang dipilih oleh Firaun untuk menjadi pengatur pangan di Mesir serta menjadikannya perdana menteri. Firaun menempatkan Yusuf sebagai orang tertinggi di Mesir sesudah dirinya sendiri. Setiap perintah yang dikeluarkan oleh Yusuf akan ditaati oleh seluruh rakyat Mesir. Firaun merekomendasikan Yusuf karena setelah ia melihat bagaimana luar biasanya Yusuf menafsikan mimpi, ia menilai Yusuf sebagai seorang yang penuh dengan Roh Allah (ay.38), sehingga benar-benar memiliki akal budi dan kebijaksanaan.  Singkatnya, Firaun pun memberikan cincin meterainya kepada Yusuf sebagai tanda kewenangan dan memberikan kuasa kepadanya untuk mengeluarkan keputusan-keputusan yang resmi. Dia memakaikan kepada Yusuf pakaian yang hanya boleh dipakai oleh orang-orang Mesir yang paling berkuasa serta sebuah kalung kehormatan khusus yang dilingkarkan di leher Yusuf. Yusuf pun diberi nama “Zafnat-Paaneah” oleh Firaun. Zafnat-Paaneah berarti: Allah berkata: Hidup  atau Tuhan bersabda dan manusia hidup. Dalam bahasa Kupti, Zafnat-Paaneah berarti "seorang pengungkap rahasia" atau "orang yang kepadanya diungkapkan rahasia".
Yusuf pun memperistri Asnat (Asnat: milik dewi/Neith), anak Potifera (Potifera = Potifar, berarti hadiah Ra (dewa matahari). Mertua Yusuf ini adalah seorang imam yang memegang peranan politik yang penting di On, yaitu kota Heliopolis, yang menjadi pusat ibadat kepada dewa matahari.
Demikianlah Yusuf diberikan kehormatan tinggi oleh Firaun dan berkerabat dengan kalangan paling atas pada masyarakat Mesir. Beginilah cara Allah memutarbalikkan kehidupan Yusuf 180o dari kehidupan yang penuh kesukaran menjadi hidup yang terhormat. Yusuf pun memiliki 2 orang anak sebelum datang tahun kelaparan. Anaknya yang sulung diberi nama Manasye (berarti: membuat lupa ) dan anak kedua diberi nama Efraim (berarti: memberikan anak-anak). Jika dilihat dari arti nama kedua anaknya, tentu menggambarkan perjalanan kehidupan Yusuf saat itu.

Aplikasi yang dilakukan oleh Yusuf menghadapi 7 tahun masa kelimpahan dan 7 tahun masa kelaparan (Manajemen waktu dan pekerjaan oleh Yusuf):
Waktu
Tindakan Yusuf (pekerjaan)
7 tahun masa kelimpahan
Mengumpulkan segala bahan makanan ketujuh tahun kelimpahan yang ada di tanah Mesir, lalu disimpannya di kota-kota; hasil daerah sekitar tiap-tiap kota disimpan di dalam kota itu --> Gandum yang terkumpul seperti pasir di laut (sangat banyak/ tidak terhitung banyaknya).
7 tahun masa kelaparan
Membuka segala lumbung dan menjual gandum yang sudah disimpan saat 7 tahun asa kelimpahan.

Apa yang dilakukan oleh Yusuf ini sungguh memberkati segala bangsa saat itu terkhususnya tanah Mesir. Bencana kelaparan telah melanda segala tempat, namun di Mesir tetap berkelimpahan pangannya. Itulah sebabnya, banyak orang datang ke Mesir untuk membeli makanan dan bertahan hidup. Bayangkan jika Yusuf tidak mempergunakan waktu berkelimpahan selama 7 tahun dengan sebaik mungkin. Sudah pasti, banyak orang mati karena kelaparan. Jadi, sangat penting sekali memanajemen waktu dan pekerjaan yang ada saat ini dengan tetap mencari tahu kehendak Tuhan!

Mengenal job and time management
Management adalah penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Waktu artinya seluruh rangkaian ketika proses, atau keadaan berada/berlangsung. Sementara, job adalah pekerjaan, dalam hal ini pekerjaan kita adalah pelajar (studi). Jadi manajemen waktu dan pekerjaan adalah mengatur/mengelola sumber daya (waktu dan pekerjaan) secara efektif untuk mencapai suatu sasaran.
Mengapa kita perlu memanajemen waktu? Supaya kita FOKUS. Artinya:  seimbang dalam memberikan waktu antara untuk Tuhan dan untuk dunia. Tetapi dalam 1 petrus 4 : 2,  kita diingatkan bahwa dalam mengatur waktu jangan berdasarkan dengan keinginan kita, tetapi biarlah kehendak Tuhan yang jadi.  Karena Tuhan sendiri telah  mengatakan bahwa segala sesuatu itu ada waktunya. Itu berarti setiap waktu  sudah diatur oleh Tuhan (Pengkotbah 3:1-15). Jadi pergunakanlah waktu dengan secukupnya (pakai hikmat).
Goal yang ingin kita capai dari manajemen ini adalah supaya studi dan pelayanan berjalan seimbang dan tidak saling merugikan melainkan menguntungkan. Lantas apakah waktu kita saat ini hanya kita pakai untuk studi dan pelayanan saja? Bagaimana dengan waktu kumpul sama teman-teman, waktu untuk jalan-jalan, waktu untuk nonton film, dan lain-lain?
Itulah sebabnya kita membutuhkan pelajaran dari Yusuf hari ini. Supaya kita dapat menikmati masa kelimpahan, dan masa kelaparan tidak “mematikan” kita.
a.       Masa kelimpahan menurut ESV adalah Plenty yaitu banyak atau Oxford Dictionary said: as much as of more than is needed.
b.      Masa kelaparan menurut ESV Famine yaitu kelaparan. OD said: serious shortage of food. (serious à bad or dangerous; shortage à kekurangan; food à makanan) artinya kekurangan makanan yang sangat buruk.

Apa hubungannya dengan kita sekarang?
Masa kelimpahan berbicara tentang waktu yang kita miliki untuk bersantai lebih banyak daripada waktu untuk kerja (studi dan pelayanan). Sedangkan masa kekurangan berbicara tentang saat dimana semua aktivitas kita sangat padat (studi dan pelayanan).
Contoh nyata:
Saat ini kita sedang liburan atau dengan kata lain, inilah tahun kelimpahan kita. Kita dapat memanfaatkan waktu untuk mempersiapkan mata kuliah yang akan kita ambil nanti, siapkan alat-alat tulis, buku dll. Sedangkan untuk pelayanan, kita dapat menyiapkan misalnya panitia retreat membuat planning apa saja yang akan dikerjakan nanti, atau seperti pelatihan musik sekarang, untuk mempersiapkan supaya nanti ketika mau ibadah, semua pemain sudah siap dijadwalkan.
Selain itu, setiap kita yang memberi diri untuk menjadi pelayan Tuhan, sudah pasti harus dapat memberitakan firman Tuhan, baik atau tidak baik waktunya (dituntut untuk selalu siap sedia). Oleh karena itu, sangat penting sekali bagi setiap pelayan Tuhan untuk memperlengkapi diri dengan perbanyak BR (bible reading), PA (pedalaman Alkitab), dan SaTe (saat teduh) pada waktu-waktu yang luang/kosong, demi menunjang pembuatan dan perenungan materi firman Tuhan yang berkualitas. Mengapa demikian? Karena sesungguhnya waktu kelaparan kita yaitu ketika jadwal kegiatan (baik studi maupun pelayanan) mulai padat, sehingga sulit bagi kita untuk membagi waktu. Jika waktu yang berkeimpahan tidak dimanfaatkan dengan baik saat ini, pasti kegiatan kita nantinya akan berantakan.  
Ada sebuah kata, “life begins at the end of your confort zone”. Saat ini, ketika kita masih merasakan kenyamanan duduk di bangku kuliah atau sekolah dan dipercayakan Tuhan untuk pelayanan dalam persekutuan rohani di kampus atau sekolah, ini berarti merupakan masa “kelimpahan” bagi kita baik dalam hal studi maupun pelayanan (firman). Ketika kita telah lulus/keluar dari jenjang pendidikan, itulah masa “kelaparan” kita dimana kita harus mencari makan sendiri (baik itu ilmu maupun makanan rohani). Jadi, kumpulkanlah sebanyak-banyaknya persediaan (studi dan pelayanan) saat ini untuk menghadapi masa kelaparan nanti.
Perumpamaan
Air (ukuran gelas aqua)
Batu besar


Gelas aqua
Batu sedang, kecil, kerikil


Percobaan pertama:
Masukkan semua bahan (air, kerikil, batu kecil, batu sedang, dan batu besar) ke dalam wadah (gelas) yang sudah tersedia. Lihat apa yang terjadi?
Air akan tumpah keluar bukan? Atau wadah tidak cukup

Percobaan kedua:
Masukkan semua bahan (batu besar, batu sedang, batu kecil, kerikil dan air (secukupnya) ke dalam wadah (gelas) yang sudah tersedia. Lihat hasilnya. Supaya air tidak keluar maka kita dapat memasukkannya dengan takaran sendiri bukan?
Ket:
Gelas: waktu dalam satu hari (24 jam)
Batu besar: aktivitas utama (tidur dan makan)
Batu sedang: aktivitas lumayan penting (kuliah, kerja tugas, sate, doa, dll)
Batu kecil: aktivitas sedikit penting (pelayanan, ibadah, rapat, dll)
Kerikil: aktivitas hang out (bareng teman-teman)
Air: refreshing (nonton film, jalan”, shopping, dll)

Kesimpulan percobaan:
Dari percobaan di atas, mengajarkan kita supaya dapat mempergunakan waktu dalam sehari dengan hikmat agar aktivitas kita dapat terpenuhi dalam waktu 24 jam (1 hari).

Berikut contoh rincian kebutuhan waktu kita dalam 1 hari:
Aktivitas 1 hari
Tidur                                                   : 8 jam
Makan, kuliah, kerja tugas, doa, sate  : 8 jam
Pelayanan                                            : 5 jam
Refleshing (nonton, shopping, atg)     : 3 jam
Total                                                    : 24 jam (1 hari)
Dari waktu tersebut, Tuhan memberikan kita hikmat seperti Yusuf untuk dapat mengelola dengan baik segala aktivitas kita supaya dapat berjalan dengan baik dan tanpa ada yang dikorbankan baik studi maupun pelayanan.

Kendala-kendala yang dapat merusak manajemen waktu kita, di antaranya:
1.      Acara dadakan
Contoh, sudah siap mau kerjakan tugas, tiba-tiba teman datang untuk mengajak nonton di bioskop (mall). Begitu dengar kata mall maka menunda untuk mengerjakan tugas.
2.      Sharingkan
Solusi:
Ø  Berusaha mengendalikan diri supaya tidak diganggu untuk mengerjakan tugas, dengan berdoa minta pembentengan dari Tuhan.
Ø  Sharing
Tips manajemen waktu:
1.      Berikan waktu pertamamu untuk Tuhan. Ikuti teladan Yesus  (Markus 1:35)
Mengapa kita harus mengutamakan Tuhan?  Karena (Mazmur 119:105, dengan itu supaya kita sukses dalam jalan kita dan tidak menyimpang dari perintah Tuhan).
2.      Membuat perencanaan/penentuan prioritas kegiatan daalam 1 hari dan minta pimpinan Tuhan (Yakobus 4:13-17).
3.      Berjalan bersama-sama dengan Tuhan/mendasari segala sesuatu sesuai dengan perintah Tuhan (Yosua 1:7 & 8).
4.      Akhiri hari dengan doa ucapan syukur atas penyertaan Tuhan (1 Tesalonika 5:18) dan jangan bersungut-sungut akan kesusahanmu untuk hari itu, karena Tuhan Yesus sendiri telah berkata… (Matius 6:34).
5.      Jika kita dihadapkan dalam dua pilihan yang sangat sulit kita putuskan, hanya ada satu cara yang bisa kita lakukan. yaitu berdoa dan biarkanlah kehendak Tuhan yang jadi.

Kesimpulan:
Pergunakanlah waktumu dengan sebaik-baiknya dengan mengumpulkan persediaan yang banyak di tahun-tahun kelimpahan ini supaya dapat dipergunakan pada tahun-tahun kelaparan nanti. Pakailah hikmat yang sudah Tuhan berikan kepadamu!

Thanks may God bless us


Tidak ada komentar:

Posting Komentar